48

11 2 6
                                    

Hyoje pov
Kepala gue pusing, badan gue rasanya remuk semua, dan tiba-tiba gue ada di kamar rumah sakit sejak gue buka mata.

Tangan kiri gue diinfus dan gue pake baju rumah sakit.

Ga ada siapa-siapa di kamar gue—

Gongchan!

Gue bergegas bangun dari ranjang, kepala gue semakin sakit ga karuan.

Gue berusaha nyeimbangin badan gue dulu dan pegangan di pinggir ranjang, "Shit!"

Ada secarik kertas kecil di nakas sebelah ranjang gue bertuliskan,

Gongchan di ruang 605 belum siuman. Maaf gue harus pergi karena ada urusan keluarga. Kalo udah bangun panggil suster atau dokter terus kabarin gue ya. Gue juga udah kabarin mama Gongchan sama mama lo.
-Baro

Gue segera narik tiang infus gue dan langsung keluar kamar, gue paksa lari-lari kecil sambil pegangan di tembok rumah sakit, badan gue rasanya sakit semua.

Kamar gue di 601, seharusnya ga jauh.

Nah, ini dia.

Gue geser pintu kamarnya dan gue bisa liat Gongchan yang lagi tidur disana.

Air mata gue langsung ngalir tanpa aba-aba, gue mendekat dan duduk di sebelahnya.

Gue ngeraih tangannya yang hangat, gue kangen banget tangannya.

"Chan... Bangun..." Lirih gue.

"Gong Chan Sik, hiks. Hiks. Gue minta maaf. Hiks."

Gue genggam tangannya lebih erat pake kedua tangan gue, "Chan, hiks. Gue mohon maafin gue. Hiks."

"Bangun terus bilang kalo lo maafin gue. Hiks. Tolong."

Jari-jari Gongchan sedikit bergerak, matanya perlahan terbuka.

Gue langsung berdiri memastikan kalo matanya benar-benar terbuka, dan itu benar.

"Gu—gue panggil dokter." Gue bergerak cari tombol untuk manggil perawat atau dokter yang biasanya ada di bagian kepala ranjang.

"Hyo?" Katanya, suaranya serak.

Gue ga membalas, masih nyari tombol yang gue maksud tadi.

"Hyo lo kenapa?!" Katanya setengah teriak dan ngatup wajah gue pake kedua tangannya, berhasil menghentikan aktivitas gue yang lagi nyari tombol, pipi gue yang agak bengkak karena tinju kak Jungkook berasa agak ngilu.

"Lo diapain sama Jungkook? Kasih tau gue!" Dia teriak lagi sambil merhatiin setiap inci wajah gue, matanya sedikit berkaca-kaca.

Gue menutup mata gue dan gigit bibir bawah gue, tahan air mata yang udah menggenang di mata gue.

"Kenapa lo pake baju rumah sakit juga?!" Dia ngeliatin gue, kemudian ngusap sudut bibir gue yang luka.

"Hyo, jawab gue!" Napasnya tersengal.

"Chan..." Tangis gue pecah dan megang tangannya yang masih di pipi gue.

"Ja—jawab gue, Hyo!"

"Iya, gue—"

Tapi hal selanjutnya yang dia lakuin adalah ngelepas tangannya perlahan, ekspresinya kaget

"Lo sebenci itu sama gue ya Hyo sampe gue ga boleh denger suara lo?" Tanyanya tiba-tiba.

Neighbor × gcs [FIN]Where stories live. Discover now