47

11 2 11
                                    

Gongchan pov
Udah sekitar seminggu gue break sama Hyoje.

Gue kangen banget sama dia.

Gue kangen denger suara sekaligus ocehannya.

Gue pengen denger ketawanya lagi.

Gue pengen isengin dia lagi.

Gue pengen denger ceritanya, keluhannya.

Gue pengen peluk badannya yang lebih kecil dari gue.

Kemarin, gue ketemu sama dia secara ga sengaja.

Ada beberapa luka baru di tangannya, bahkan di kakinya.

Gue kaget setengah mati, dia bahkan ngelukain dirinya sendiri?

Itu semua... karena gue?

Drrrtt. Drrrtt.

Ponsel gue bergetar, ada telfon masuk dari Baro.

"Halo?"

"Lo lagi dimana?"

"Gue lagi makan di restoran sushi deket sekolah."

"Gue ga tau sebenernya harus kasih tau lo apa ga karena hubungan kalian lagi ga baik." Ini dia mau ngomong tentang Hyoje kan?

"Tentang Hyoje?" Tanya gue memastikan.

"Iya."

"Bilang aja."

"Gue liat Jungkook masuk ke gang rumah lo sama rumah Hyoje, ga tau sih dia bakal ke rumah Hyoje atau ga, tap—" Pergerakan gue berhenti, mata gue membelalak.

Gue belum selesai makan, tapi tiba-tiba gue kenyang dan langsung berdiri hendak ke parkiran motor, "Kapan?"

"Sekitar sepuluh menit lalu."

"Lo dimana?" Gue langsung jalan cepat ke parkiran motor, tenang, sushinya udah gue bayar.

"Udah mau sampe rumah."

"Tolong ke rumah Hyoje, gue mungkin sekitar setengah jam baru sampe kesana." Gue mulai nyalain mesin motor gue dan keluar dari parkiran.

"Ya udah, gue—"

"Pake hands-free, jangan dimatiin."

"Ahh, oke."

Gue panik setengah mati, Jungkook gila!

Gue takut Hyoje kenapa-kenapa.

Belum jera juga itu kelinci setan?!

Ting!

"Ck! Lampu merah di perempatan."

"Hati-hati, Chan."

"Hm."

Sepanjang jalan gue ngeluarin sumpah serapah buat Jungkook sekaligus berdoa biar dia ga macem-macem ke Hyoje.

Ga lama kemudian,

Ting!

Lampu kuning.

Gue langsung putar gas gue sampe penuh supaya—

Neighbor × gcs [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang