Bab 1 " Prayer "

527 44 5
                                    

Manusia bisa berbuat apa ,bila Tuhan sudah menunjukan jodoh yang dipilih untuk setiap hambanya. Teruntuk Laila juga seperti itu, dia gadis kecil anak Tunggal dari keluarga hutama. Kini sudah dewasa dan semakin cantik nan soleha. Lihat putri tunggal hutama Laila Prameswari Hutama, begitu teduh kian memuja seluruh insan di tengah samudra hindia.

Lihat lah Laila dalam senyum nan manis, keluar dari naungan menghampiri sang pujaan yang selalu terlintas dalam doanya.

"Saya terimah nikah dan kawinnya Laila Prameswari Hutama binti H. Moh.Abdi Hutama dengan maskawin tersebut tunai". Dalam jabat tangan keduanya saling memandang menyerahkan orang terkasih dan menerima segala kekurangan dan kelebihan untuk selalu dia ayomi untuk menjadi keluarga sakinnah mawadha dan warohma.
Namun dalam lubuk hati terdalam seorang Regara Satria Bagaskara, dia tidak pernah bermimpi akan menikah dengan wanita dihadapannya. Dan kini wanita itu mencium tangannya penuh keteduhan. Dia merasa bersalah karena tidak bisa mencintai wanita dihadapannya ini.
Karena cintanya telah pergi bersama keegoisan wanita yang lebih memilih karirnya, dibandingan cintanya disini. Dia tidak bisa memaksa semua kehendak yang sudah ditakdirkan. Dan kini dia berusaha menjaga janjinya dihadapan tuhan dan orang tuanya agar menjadi imam yang baik untuk istrinya kini.
Tapi dalam gejolak batin yang Rega alami, juga tidak jauh beda dengan gejolak Laila saat ini. Dia serba salah akan senyum pria yg pertama kali membuatnya jatuh cinta. Namun setelah ini dia akan tahu tabir apa yang tersimpan dibalik senyum terpaksa di ujung sana.

Yaaa... Laila kuliah psikologi, dia tahu benar mana senyum dalam ketulusan dan mana senyum dalam keterpaksaan. Dia tidak bisa memaksa setiap pemikiran orang bahkan pasangan untuk turut andil dalam kebahagiaan yang dia tunggu-tunggu selama ini.

Laila sih pendiam , berbicara secukupnya dan bekerja sewajarnya. Itu lah dia, bukan orang yang terlalu memuja karir. Tapi memuja pendidikan dan kewajibannya sebagai anak, istri dan kelak seorang ibu bagi anak-anaknya.

*****

Setelah 2 tahun lebih pernikahan, kini nyata sebuah sikap itu masih terlihat. Laila bukan seorang istri pemaksa dan juga bukan istri yang suka disorot oleh halayak ramai. Dia ingin hidup biasa saja seperti yang lainnya. Bukan di pandang sebagai anak dari seorang pengusaha dan kini menjadi istri seorang pengusaha mudah yang sudah terkenal di seluruh asia .

Namun dalam sebuah kenyataan, Laila tahu sang suami sering menghadiri acara tanpa mengajak dirinya. Dia tetap dalam mode off, tidak ingin memperbesar sesuatu yang tidak harus diributkan. Mungkin pikirnya ini semua lebih baik. Diam dalam sebuah kebaikan karena dia yakinih suaminya seorang pekerja keras. laila tahu ada sebuah undangan untuknya juga, tapi Dia sama sekali tidak diajak sang suami.

"La saya pergi dulu, kamu langsung makan aja duluan. Gak perlu nunggu saya. Kalau sudah ngantuk gak usah nunggu saya. Langsung tidur duluan saja. Assalamualaikum ".

"Waqallahikumsalam ... Hati-hati dijalan Mas Rega".

Aku berusaha tersenyum dan biasa saja, karena seperti ini lah suaminya sebenarnya. Seorang suami menyebutkan dirinya saya, bukan kah begitu Formal. Tapi ini lah Laila, dia selalu memdewakan sang suami. Mungkin ini lah karakter suaminya. Dingin kaku terhadap siapa pun terutama istrinya sendiri.

Awal untuk Laila pasti canggung namun setelah berjalannya waktu dia sudah terbiasa dengan sikap sang suami. Mungkin... Namun dalam sebuah keterdiaman Laila, ada satu titik membuatnya mulai lelah hatinya saat menemukan sebuah Foto gadis di salah satu buku yang terselip di antara berkas-berkas sang suami. Dan itu semua membuatnya bimbang.
Dalam laju jalan yang begitu ramai, di kota jakarta yang penuh sesak.

Hiruk pikuk ibu kota kian malam semakin ramai. Kini membuat regara yang ada disebuah pertemuan di antara para pengusaha lainnya begitu dominan dan terlihat tampan di usianya yg sudah menginjak 33 tahun.

"Wah... Pak Rega sendiri saja. Istrinya mana pak? Kenapa gak diajak! ".

"istri saya lagi kurang sehat pak". Kini regara bukan seorang pengusaha terkenal seasia dan kini bisa ditambah julukan seorang pria pembual dan semakin mengasah kebohongan dimana-mana.

"Ya Allah, semoga lekas membaik istri bapak yaa. Sayang saya gak punya anak laki-laki lagi. Kalau gak, bukan Pak regara yang jadi mantu hutama. Saya tahu gadis soleha itu. Jadi jaga dia baik-baik jangan pernah sia-siakan sesuatau untuk hal yang gak bisa tergapai lagi".

"Maksud Pak Gunadi? ".

"Hahaha... Santai saja Pak Rega. Saya sudah tua hanya mengingatkan saja. Tidak ada maksud lainnya. Saya permisi kalau begitu".

Dalam hati seorang rega, tampak acuh dengan sikap pengusaha satu ini. Yaaa dia Gunadi sih mulut pedas, tapi berhati malikat. Itu julukan semua orang yg mengenalnya. Tapi disaat seperti ini, dia memberi nasehat begitu lugas namun mengingatkan semua keaadan selama ini yang dia alami dalam rumah tangganya. Lebih tepatnya terhadap dirinya sendiri.

Bukan salahnya tidak ingin mengajak istrinya dalam acara yang dia hadiri. Karena dia juga tidak tahu apa alasannya. Membuatnya tertutup menunjukan pasangan di halayak ramai. Saat asyik bercengkrama bersama para rekan bisnis dan pengusaha lainnya.dia merasa waktu sudah semakin larut. Rega memutuskan untuk kembali pulang.

*****

Lihat gadis yang sudah tertidur pulas, anggun tanpa celah terlihat sempurna dimata dunia. Namun dimata seorang Rega masih sama, tidak ada rasa hanya menghargai saja sebagi pasangan itu saja pikirnya.
Setelah rega sudah bersih-bersih dan beranjak untuk istirahat. Ia dikejutkan dengan suara dering ponsel ditengah malam beginih, ada gerangan apa pikirnya.

"Yaaa Tom, ada apa Lu tengah malam telepon gua?".

"Ini mengenai kontrak kerja sama dengan... Ya lu tahu lah maksud gua. Dia setuju dan kemungkinan besok kita akan ngadai meeting. Jadi lu persiapin mental lu. Jangan sampai lumer kayak marshmellow".

"Lu kayak mau perang aja. Uda gua mau istirahat bay".

Namun apa yang Rega ucapkan beda dengan hatinya dan pikiran. Yaaa Tomi adalah sahabat yang mengetahui jalan cintanya. Kini dia menjadi sahabat yang mengingatkan Rega, agar tepat dalam mengambil tindakan. Karena sekarang ada sosok lain yang harus dia pikirkan.
Rega berusaha menidurkan raganya dari semua sikap yang selama ini ia pilih. Ia berharap tidak menyakiti siapa pun. Tapi awal yang dia buat sendiri sudah menyakiti sang istri.
Kini rega menyusul kealam mimpi bersama sang istri. Tapi beda dengan Laila, ia terbangun dari mimpi dan mendengar percakapan sang suami dan sahabatnya. Karena sudah terbangun, Ia pun pergi mengambil wudhu melaksanakan sholat tahajud.
Sampai waktu subhu dia membangunkan rega agar , melaksanakan subhu berjamaah.

Setidaknya bila hatinya tidak bisa Laila miliki, tapi dalam sujud dan sajadah yang sama dia bisa bersama dalam menghadap sang pencipta. Beginilah Laila, menerima segala sesuatu yang buruk menjadikan baik baginya.

🌾🌾🌾🌾🌾

Finally aku kasih yang terbaru di agustus ini.
Dan karena aku begitu happy lihat ganda putri indonesia yg diwakili Greysia Polii & Apriyani Rahayu
Bawak pulkam Mendali Mas.
Congrats Cewek Keceh 👍👍😍
Aku Up sekarang biar makin keceh
Jangan lupa vote, comment, share & follow.


L A I L A ( On Going )Where stories live. Discover now