BAB III

5.7K 818 90
                                    

Hampir tanpa sadar, pria itu meraih tangan kiri Yu Luotong dan menariknya kesamping. Jelas menyatakan kepemilikannya.

Yu Luotong tidak menyadari suasana tegang ini, tetapi dengan senang hati menyambut Song Yan untuk duduk di seberang mereka, dan kemudian menoleh ke pria di sampingnya kemudian berkata, "David, ini adalah Saudara Yan yang aku ceritakan kepadamu, Song Yan..."

Lalu dia berkata kepada Song Yan, "Ini David, um.. pacarku."

David mengangkat alisnya dan tersenyum, mengulurkan tangannya kearah Song Yan dengan sikap sopan sambil berkata, "Halo.."

Dugaan sebelumnya telah terkonfirmasi, dan hati Song Yan berangsung-angsur terasa dingin.

Dia awalnya berfikir bawa jika dia akan bersatu kembali dengan Luo Tong kali ini, selama dia bekerja keras, mereka akan masih memiliki kesempatan untuk bersama. Tetapi dia tidak berharap bahwa Luo Tong akan keluar ditengah jalan.

#Maksudnya benar-benar meninggalkan Song Yan

Meskipun dia tidak ingin berjabat tangan dengan orang ini, Song Yan berusaha mempertahankan citra baiknya. Dia menjabat tangannya sebentar dan bertanya, "Dari negara mana?"

"China-Amerika." Yu Luotong menjelaskan cepat, "Saya bertemu David setelah saya pergi ke Amerika Serikat. Pada awalnya, saya tidak akrab dengan tempat dan bahasa lisan. Dia banyak membantu saya. Setelah datang dan pergi bersama, kami hanya.."

Song Yan menyela, "Lalu kenapa hanya kamu yang ada di kota C beberapa hari yang lalu?"

"Saya bertengkar dengan David sebelumnya," Yu Luotong tampak sedikit malu, "Saya berlari kembali ke kampung halaman atas keinginanku sendiri, David mengejar ku sampai ke Kota C, dan ya kami kemudian... berbaikan."

Ketika David mendengar ini, dia menyentuh kepala Yu Luotong dengan sayang. Yu Luotong berkata lagi, "Ngomong-ngomong, Saudara Yan, saya mendengar anda dan Xia Lin akhirnya bersama. Bagaimana dengan Xia Lin sekarang? Mengapa anda tidak mengajak nya keluar bersama?"

Song Yan tidak menyangka bahwa Yu Luotong akan menyebutkan Xia Lin dengan nada begitu akrab, dan berkata dengan acuh, "Kami sudah putus."

"Putus?" Yu Luotong terkejut, dan tidak bereaksi beberapa saat.

Song Yan terdiam sejenak, mengabaikan kehadiran David dan dengan blak-blakan berkata, "Luo Tong kamu harus tahu perasaan ku untukmu. Pada awalnya, dia berbohong kepadaku bahwa kamu telah meninggal di negeri orang dan tidak dapat untuk menemukan mayatnya di ibu kota. Sangat menyakitkan hingga aku hampir tidak bisa bertahan, aku... aku... aku tidak bisa memaafkan nya."

Yu Luotong menatap Song Yan beberapa saat sebelum bergumam, "Xia Lin... bukankah telah memberitahu mu?"

Song Yan terkejut, "Memberitahu apa?"

Yu Luotong mengerutkan dahinya, dan setelah ragu-ragu sejenak berkata, "Sebenarnya, itu adalah kebohongan yang saya minta darinya untuk dilakukan."

Song Yan tiba-tiba berdiri dan menatapnya, "Apa yang kamu katakan?"

Yu Luotong terkejut dan tenggelam dalam pelukan David. David segera meraih bahu Yu Luotong dan memberikan tatapan memperingati pada Song Yan.

Song Yan juga menyadari bahwa dia telah menakuti Yu Luotong, tetapi pikirannya dalam keadaan kacau saat ini. Dia berdiri di sana sebentar sebelum kembali duduk perlahan, memegang dahinya dan bertanya, "Apa yang kau pinta?"

Yu Luotong menyesap kopi dengan rasa takut yang tersisa dan perlahan menceritakan kisahnya, "Saudara Yan, saya sangat menyukai anda sebelumnya. Ketika anda memberi tahu saya bahwa anda mengaku kepada keluarga saya, saya tersentuh dan takut..."

"Kamu adalah satu-satunya anak dari keluarga Song dan satu-satunya ahli waris keluarga Song. Bagaimana mungkin kaluarga mu membiarkan mu pergi seperti itu. Jadi ketika kamu di atur untuk bersekolah di Inggris, kakek mu datang menemui ku."

Song Yan mencondongkan tubuh ke depan, "Apa yang mereka lakukan padamu."

Yu Luotong memejamkan mata, "Kakek mu baru saja membuatku menyadari dengan jelas bahwa jika aku bersikeras untuk tinggal bersamamu, bencana apa yang akan terjadi padamu... aku tidak bisa menjadi egois, apalagi menjadikan diriku beban untuk mu."

Song Yan menghela nafas tak berdaya, "Luo Tong kamu terlalu polos dan baik. Dia hanya menakut-nakutimu. Jika kita benar-benar ingin bersama, dia tidak bisa melakukan apapun pada kita. Lihat aku dan Xia Lin, kami bersama-sama meskipun kami harus membayar biaya dan memiliki kondisi hidup tidak sebaik sebelumnya, kami masih hidup dan sehat."

Yu Luotong tersenyum pahit, "Bagaimana saya bisa dibandingkan dengan Xia Lin, dia memiliki dukungan keluarganya dan saya tidak memiliki apa apa."

Song Yan terdiam. Yu Luotong benar, Xia Lin lebih kuat dibandingkan Yu Luotong dalam segala hal, jadi dia berani come out di depan dua keluarga besar. Tetapi Luo Tong hanya bisa melarikan diri.

"Jadi, apakah kakek ku yang mengatur kematian palsu mu?" Yu Luotong mengangguk, "Kakek mu mengatakan bahwa dengan karakter mu, kamu pasti tidak akan putus denganku dengan mudah. Hanya jika aku mati, kamu dapat sepenuhnya menghentikan niat mu itu."

Song Yan menundukan kepalanya dan terdiam.

Yu Luotong berkata lagi, "Awalnya aku berjanji kepada kakek mu bahwa aku tidak akan pernah muncul di depanmu lagi. Tapi kemudian aku mendengar bahwa kamu telah bersama Xia Lin dan kakek mu tidak bisa mengatur mu lagi. Itu sebabnya aku menyelinap kembali, aku tidak menyangka akan bertemu dengan mu ketika aku pergi ke Kota C. Saat itu karena kebetulan bertengkar dengan David saya tidak ingin berbicara dengan mu. Tapi aku tidak menyangka akan membuat mu bertengkar dengan Xia Lin. Ini semua salahku."

Song Yan menjambak rambutnya merasa terganggu, dan menundukkan kepalanya sambil meratapi prilakunya dengan sedih, "Aku tidak menyalahkanmu, tapi aku memiliki temperamen yang buruk..."

Dia tiba-tiba teringat bahwa kemarin sore dia tidak bisa menahan diri untuk menampar Xia Lin dan menghasilkan nyeri sekarang.

Dia tidak bisa mengingat ekspresi Xia Lin saat itu. Dia Hanya samar-samar ingat bahwa Xia Lin tampaknya mencoba menjelaskan kepadanya, tetapi karena temperamen tidak sabaran nya dia berakhir dengan tidak mau mendengarkannya.

Memikirkannya seperti ini, hatinya menjadi lebih tidak nyaman dan begitu rasa kebencian terhadap Xia Lin menghilang, rasa bersalah muncul disekujur tubuhnya.

Song Yan membanting gelas besar birnya, lalu berdiri dan berkata, "Maaf, saya pergi dulu."

Dia berjalan keluar dari bar dengan cepat dan angin malam yang dingin menerpa kulitnya. Dalam pikiran Song Yan tiba-tiba menjadi lebih jernih, dia berdiam diri didepan mobilnya beberapa saat dan merasa perasaan kosong di hatinya, tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Sebelum keduanya bertengkar, Xia Lin menundukkan kepalanya terlebih dahulu. Tapi kali ini, mungkin agak sulit untuk menunggu Xia Lin untuk menghampirinya terlebih dahulu.

Setelah ragu-ragu untuk waktu yang lama, Song Yan mengumpulkan keberanian untuk mengirim pesan WeChat kepada Xia Lin,

"Dimana kamu?"

Song Yan menunggu beberapa menit, dan tidak ada jawaban.

Pada akhirnya Song Yan yang tidak tahan memanggil nomor Xia Lin. Setelah dua kali bunyi bip, ada suara dingin berbicara,

"Maaf, pengguna yang anda hubungi telah tidak aktif."

.

.

Catatan : Hayo lo Song Yan,, Xiao Lin udah ndak mau berurusan sama situ. Mamam tuu XD

-END- [BL Novel Terjemahan] Tidak Ingin Melihat Mu di Kehidupan SelanjutnyaWhere stories live. Discover now