BAB XXV

3.2K 498 15
                                    

Hal-hal ... tampaknya secara bertahap keluar dari kendali mereka dan berkembang ke arah yang tidak terduga. Xia Lin berpikir dengan sakit kepala.

Dalam kehidupan terakhir mereka, Song Yan secara bertahap menyadari orientasi nya setelah mengenal Yu Luotong selama sebulan. Setelah beberapa belitan psikologis, dia mematahkan pergelangan tangannya dan berlari untuk mengaku pada Yu Luotong.

#mematahkan pergelangan tangan = lengan potong = Gay

Xia Lin masih ingat dengan jelas bahwa hari itu adalah hari ulang tahun Song Yan.

Dia awalnya menyiapkan hadiah ulang tahun untuk Song Yan tetapi Song Yan tidak menginginkan apa pun. Dia baru saja memohon pada Xia Lin untuk meminta Yu Luotong keluar.

Song Yan mengungkapkan cintanya kepada Yu Luotong pada malam yang gelap dan berangin itu.

Meskipun pengakuan itu tiba-tiba dan tidak terduga, itu berakhir dengan sangat baik.

Yu Luotong sudah dari awalnya gay.

Sebelumnya, Song Yan telah dihukum oleh sekolah untuknya. Dia diam-diam berjanji membalas pada Song Yan. Belakangan, pengakuan Song Yan hanya untuk menembus pembatas di antara keduanya.

Namun dalam kehidupan ini, Song Yan tidak punya waktu untuk menemukan orientasi nya dan dia secara tidak sengaja mengetahui fakta bahwa dua temannya adalah gay yang merupakan pukulan kritis ganda baginya.

Saat ini, dia membuang kantong makanan cepat saji dengan kaget. Masih menatap Xia Lin dan Yu Luotong, seolah-olah dia masih mencoba yang terbaik untuk mencerna kata-kata yang baru saja dia dengar.

Ketika Yu Luotong melihat Song Yan, wajahnya langsung berubah.

Dia tidak yakin apakah Song Yan tahu Xia Lin belok tapi sekarang sepertinya dia telah mengacaukan sesuatu.

"Xia Lin ..."

Dia gemetar dan ingin menjelaskan tetapi Xia Lin hanya melambai ke Yu Luotong dengan tenang, "Kamu kembali dulu, bukankah masih ada kelas di sekolah hari ini?"

Melihat bahwa dia tidak marah, Yu Luotong bertekad dalam hatinya dan berkata dengan suara rendah, "Kalau begitu, istirahatlah dengan baik. Aku ... sampai jumpa lagi."

Setelah itu, dia berjalan ke pintu, melirik Song Yan, menggerakkan bibirnya, tetapi akhirnya pergi tanpa berkata apa-apa.

Zhou Shuo tidak memperhatikan percakapan antara keduanya di ruangan itu sebelumnya. Melihat Song Yan menjatuhkan tas makanan cepat saji, dia membantunya mengambilnya kembali tanpa alasan.

Song Yan perlahan sadar.

Dia melihat Yu Luotong berjalan pergi dan kemudian melihat Xia Lin.

Dia berbisik "F*ck", lalu masuk ke kamar dan duduk di sebelah Xia Lin.

Keduanya terdiam beberapa saat sebelum Song Yan ingat apa yang dia lakukan dan menyerahkan tas makanan cepat saji di depan Xia Lin, "Hei, ini bubur beras hitam yang kamu inginkan."

"Terima kasih." Xia Lin mengambilnya tetapi tidak membukanya. Dia merasa Song Yan akan mengatakan sesuatu.

Benar saja, Song Yan ragu-ragu sejenak dan kemudian berkata, "Apa yang dia katakan tadi, apakah itu benar?"

"Yang mana yang kamu maksud?"

"Yang mana lagi? Dia bilang kamu sama dengan dia. Apa yang sama sebenarnya?"

Xia Lin menundukkan matanya dan tidak mengatakan apa-apa.

Song Yan cemas: "Kamu bicara!"

Xia Lin mengangkat kepalanya lagi dan menatapnya, "Jika itu benar, apakah kamu puas?"

"Puas--?" Song Yan mengangkat nadanya dengan tidak bisa dimengerti.

"Bukankah kamu selalu berpikir bahwa Yu Luotong sangat cantik? Kamu juga mengatakan bahwa jika dia perempuan, kamu ingin mengejarnya—" Xia Lin merentangkan tangannya, menunjukkan senyum suram, "Sekarang kamu tahu, meskipun dia tidak bisa menjadi perempuan, dia suka laki-laki. Kamu masih punya kesempatan."

Song Yan tertegun sejenak lalu tiba-tiba berdiri dan berteriak padanya: "Apakah aku bertanya padanya? Aku sedang bertanya padamu!"

Xia Lin juga terkejut lalu dia mengangkat kepalanya dan menatap Song Yan, berkata, "Ya, benar."



Easter Egg's (Pada dasarnya ini seperti forum online)

[Judul] Pertanyaan! Tiba-tiba saya menemukan bahwa teman karib saya dan teman baik saya sama-sama belok, apa yang harus saya lakukan? Saya menunggu online, cepat! ! !

1st Floor (Netizen): Itu bukan urusanmu

2nd Floor (Netizen) : Itu bukan urusanmu (+1). Jika mereka memutuskan anak dan cucu mereka, mereka juga akan memutuskan keluarga mereka sendiri. Apa yang anda khawatirkan?

3rd Floor (Netizen) : Apakah Host ingin ber'belok' juga? 

4th Floor (Host): Tekuk adikmu! Saya seorang pria lurus seperti baja! ! ! 

5th Floor (Netizen) : Sebagai pria yang lurus, bukankah tidak harus berpikir seperti ini? Lagi pula, ada dua lebih sedikit pesaing di jalan~ 

 6th Floor (Host) : Wajahmu bahagia! Saya sangat! marah! sekarang! (◣_◢)

7th Floor (Netizen) : Mungkinkah teman karib dan teman baikmu hanya berteman baik? Sepertinya aku mendapatkan pikiran sesuatu tiba-tiba...

8th Floor (Netizen): Host kelihatannya cemburu, hiyaahiyaahiyaaa~

9th Floor (Netizen) : Jadi pertanyaannya, apakah kamu cemburu dengan teman karib dan teman baikmu?

10th Floor (Host): ........................

11th Floor (Host) : Saya pasti salah mengirim pos...

.

.

#Note : Bee suka bagian Song Yan minta saran ini XD

-END- [BL Novel Terjemahan] Tidak Ingin Melihat Mu di Kehidupan SelanjutnyaWhere stories live. Discover now