BAB LXXIV

1.9K 312 14
                                    

Ketika mereka keluar dari hotel, Song Yan masuk ke mobil keluarga Xia. Perjalanan keluarga Xia dibagi menjadi dua kelompok. Mobil Paman Teng membawa Nyonya Tua Xia, Nyonya Xia, dan Tuan Xia sedangkan mobil Zhou Shuo membawa dua saudara laki-laki dari keluarga Xia dan Song Yan.

Suasana di dalam mobil sedikit membosankan.

Song Yan tidak berani bernapas sambil duduk di pin dan jarum. Xia Lin telah siap secara mental untuk memperlakukannya dengan dingin.

#Pin dan jarum = keadaan atau suasanya yang tegang.

Tuan Muda tertua dari keluarga Xia terus-menerus melirik Song Yan dari waktu ke waktu. Dia ingat ketika dia masih kecil, dia sering berlari ke rumah Xia. Meskipun sikap Xia Liang terhadapnya tidak antusias, dia tidak begitu bermusuhan.

Xia Liang berkata, "Zhou Shuo."

"Ya, tuan muda." Zhou Shou menjawab sambil mengemudi.

"Jangan tidur di kamarmu sendiri malam ini. Pergi ke kamar Xia Lin untuk satu malam."

"Hah?"

Zhou Shuo sedikit tercengang. Xia Lin tercengang.

Sebelum dia bisa bereaksi, Song Yan sudah memprotes, "Mengapa, Saudara Liang? Sudah tepat bagi Xia Lin dan amu untuk tidur di ranjang yang sama. Mengapa menambahkan Zhou Shuo?"

"Tempat tidur di kamarnya cukup besar." Xia Liang melirik Song Yan dengan samar, "Alasan utamanya adalah kamu masih muda dan energik dan akan buruk jika kamu secara tidak sengaja melakukan sesuatu yang tidak perlu dengan Xiao Lin di malam hari."

#XD

Xia Lin tidak tahu apakah harus berterima kasih kepada saudaranya atas bantuannya atau menolak usulan saudaranya.

Zhou Shuo juga sangat terdiam. Tuan Muda menggunakan dia sebagai bola lampu hidup. Tiga pria besar tidur di ranjang yang sama. Memikirkan adegan itu, itu memalukan.

#Bola lampu hidup = maksudnya sebagai pengawas tak langsung Xia Lin.

Lalu Xia Liang berkata perlahan, "Atau Song Yan, kamu bertukar kamar dengan Zhou Shuo. Bukankah lebih baik jika kamu tidur di tempat tidur sendirian?"

"Tidak!" Song Yan menunjuk Zhou Shuo dan berkata, "Anak ini lebih muda dan lebih energik dariku. Mengapa kamu tidak khawatir tentang dia dan Xia Lin?"

Xia Liang melirik Zhou Shuo dan bertanya dengan lemah, "Apakah kamu menyukai pria?"

Zhou Shuo menggelengkan kepalanya dengan cepat.

Xia Liang berkata, "Begitu, kamu adalah pria yang lurus."

Dia sengaja menekankan kata "lurus".

Mendengar itu, Xia Lin langsung panik. Dia menatap Xia Liang tanpa alasan, berpikir, apakah saudaranya mengetahui sesuatu?

Song Yan tidak berani mengatakan apa-apa setelah mendengar ini. Dia bahkan lebih bersalah daripada Xia Lin. Jika dia benar-benar ditemukan oleh Tuan Muda berwajah dingin ini, dia mungkin akan dihapuskan.

Malam itu, Zhou Shuo benar-benar masuk ke kamar Xia Lin dengan selimutnya, bertindak patuh seperti bola lampu.

Namun, setengah jam kemudian, ketika Xia Liang lewat, dia menemukan seseorang tergeletak di luar pintu kamar Xia Lin.

-END- [BL Novel Terjemahan] Tidak Ingin Melihat Mu di Kehidupan SelanjutnyaWhere stories live. Discover now