🌶🍭SCR-13🍭🌶

110 35 3
                                    

Anyeong, Yeorobun ....
Gimana kabarnya nih?
Btw, dapet salam dari Bang Agust D ....

Katanya, "Ya! Kalian yang baca tapi tidak komentar, mau aku tebas?"

Ampuuun, Baang .... Makanya, ayo vote dan komen, keburu dikejar Bang Agus ....

Yang sider, alias baca diem-diem nggak pencet tanda bintang, ayok dong kasih bintang.
⭐⭐⭐⭐⭐

* * *

Lelaki yang masih mengenakan seragam lengkap dengan atribut sekolah itu terpaksa menghentikan langkah tepat di balik lemari kaca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lelaki yang masih mengenakan seragam lengkap dengan atribut sekolah itu terpaksa menghentikan langkah tepat di balik lemari kaca. Pembatas di antara ruang tamu dan ruang keluarga sangat cukup untuk menyembunyikan sosok Belva dari pandangan orang tuanya.

Pantas saja tadi Parmi menyarankan Belva untuk masuk lewat pintu belakang. Ternyata Indira dan Anthony sedang bertengkar. Entah untuk yang ke berapa dalam minggu ini. Belva terkadang heran dengan mereka, jarang bertemu tapi kenapa selalu bertengkar. Lalu apa yang mereka perdebatkan?

"Aku sudah bilang berkali-kali, tidak akan kubiarkan kamu membawa mereka masuk ke lingkaran Wijaya!" seru Indira yang tengah duduk di sofa panjang ruang keluarga.

Mereka? Siapa yang Mama maksud? Belva menajamkan pendengaran.

"Kamu tidak berhak melarangku untuk melakukanya. Wijaya Kusuma adalah klan keluargaku dan mereka juga keluargaku. Mereka berhak mendapat persis yang kalian terima selama ini!" tekan Anthony sembari menatap tajam wanita di depannya.

"Aku tidak berhak melarang katamu?" Indira mendengkus keras sambil menunjuk wajah Anthony. "Aku istri sahmu! Cuma aku wanita yang diakui sebagai menantu Wijaya Kusuma. Kalau kamu lupa, keluargaku yang sudah membantu kalian saat terpuruk! Kalau bukan karena kami, Wijaya Kusuma sudah hancur sejak sembilan belas tahun lalu."

Anthony menggebrak meja di depannya. "Lagi-lagi kamu ungkit masalah balas budi itu! Aku bosan mendengarnya!"

"Oh, jelas saja aku harus selalu mengingatkanmu! Apa kamu lupa siapa yang mengusulkan untuk menjalin hubungan bisnis dengan jaminan pernikahan? Siapa yang memohon ke keluargaku untuk membantu Wijaya Kusuma? Kalau saja Papi tidak menyetujui permintaan papimu, aku tidak akan terjebak dalam neraka ini! Lalu setelah kami berkorban banyak, apa balasannya, hah? Kamu selingkuh! Kamu nekat menikahi pelacur itu saat aku hamil!"

Bagai tersambar petir, Belva mematung saat mendengar penuturan Indira. Papinya menikah lagi? Ini benar-benar informasi yang baru dia ketahui.

"Jangan kamu hina Puspa!" murka Anthony. "Dia ada di hidupku jauh sebelum kamu datang."

"Lalu apa namanya untuk perempuan perusak rumah tangga orang selain pelacur? Wanita yang cuma mengincar harta Wijaya Kusuma, yang ingin menyingkirkanku untuk menguasai semua milik Belva. Selama aku hidup, jangan harap akan aku serahkan semua ini!"

Sweet Carolina ReaperWhere stories live. Discover now