🌶🍭SCR-16🍭🌶

119 30 2
                                    

Annyeong ....
Masih setia dengan Belva kan?
Jangan lupa vote dan komentnya yaaa ....
Gumawooo ....
💜💜💜💜💜💜💜

Ballroom hotel yang dapat menampung lebih dari dua ribu tamu undangan diubah menyerupai kastil di dunia dongeng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ballroom hotel yang dapat menampung lebih dari dua ribu tamu undangan diubah menyerupai kastil di dunia dongeng. Pintu masuk dijaga dua pengawal berpakaian ala penjaga istana. Sepanjang karpet merah menuju tengah aula, para tamu disambut oleh deretan peri cantik bergaun biru. Langit-langit hotel dibuat layaknya malam penuh gemerlap bintang. Belum lagi interior bernuansa emas dengan ornamen khas Disney Princess.

Belva sempat khawatir saat menjemput Cristal. Memasukkan buntalan baju Bella saja sudah cukup sulit, jika ditambah Cristal entah bagaimana tampilan mobilnya. Untunglah, Cristal memilih model Princess Jasmine untuk malam ini.

Belva sempat menyuruh Cristal memakai jaket. Atasan yang dipakai gadis itu terlalu terbuka. Belva cuma tidak ingin Cristal masuk angin. Perut dan dadanya begitu terbuka, belum lagi di bagian punggung.

Sakit kepala Belva bertambah puluhan kali saat melihat tampilan para undangan. Ada yang mendadak jadi Ariel Mermaid, lengkap dengan ekor duyungnya. Ada yang pakai kostum kodok.

"Gue baru tahu ada kodok di dunia princess lo itu," ujar Belva dengan sinis.

Bella menyikut keras rusuk Belva, hingga membuat cowok itu meringis. "Makanya baca buku!" Bella tampak bangga bisa membalas kesinisan Belva.

Belva membiarkan sahabatnya berada di atas angin. Karena memang Belva tidak pernah membaca atau dibacakan dongeng putri-putrian seperti Bella atau Cristal. Bukan karena Belva berkromosom XY yang menjadikannya membedakan jenis bacaan. Namun, karena tak ada yang mengenalkan bacaan seperti itu.

Masa kecil Belva jelas berbeda jauh bila dibandingkan anak lain. Jangankan dibacakan dongeng, sekadar ditemani mengerjakan pekerjaan rumah oleh Indira atau Anthony pun tidak pernah. Lagipula bagi kedua orang tua Belva, buku bacaan semacam dongeng tidak bermanfaat.

Dibilang iri, jelas Belva ingin seperti teman sekelasnya waktu TK. Mereka dengan bangga memperlihatkan buku yang sering dibacakan mama papanya sebelum tidur. Sedangkan Belva, apa yang bisa dibanggakan? Apakah ceramah dan doktrin serta tuntutan yang selalu Anthony dengungkan pada Belva?

Di saat teman-temannya bercerita tentang keseruan mereka berlibur ke luar negeri, Belva hanya bisa gigit jari. Bukan karena Belva tidak pernah ke luar negeri. Hampir setiap libur sekolah, Anthony mengajaknya pergi. Namun, sekadar untuk pamer dan memperlihatkan keharmonisan palsu keluarga mereka. Anthony dan Indira jelas malu kalau dinilai tidak mampu main ke luar negeri.

Walau pada kenyataannya selama berlibur, Indira memiliki agenda sendiri. Sedangkan Anthony tidak tahu ke mana. Alhasil Belva harus puas berdiam diri di kamar.

"Dona, oh my God! Lo cantik banget!" Puji Bella dengan mata bersinar.

Belva melengos sambil tersenyum miring. Cowok itu sangat paham arah perkataan Bella. Jelas yang dikatakan cantik bukan Dona, tapi gaun biru Cinderella yang Dona kenakan.

Sweet Carolina ReaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang