5. Dijemput

214 117 118
                                    

Pagi-pagi sekali Aghni bangun untuk memasak bekalnya sendiri. Dan dia berpikir akan membawakan bekal juga untuk Aryo. Jadi dengan semangat dia berkutat di dapur. Memanfaatkan segala bahan yang ada disana.

Aghni akan membuat masakannya seenak mungkin supaya Aryo suka. Semoga saja Aryo menerima bekal dari Aghni.

"Semoga Aryo suka sama masakanku." gumam Aghni dengan tersenyum manis.

"Aghni.. kok disini? Lagi ngapain sayang? Masih jam 4 pagi loh ini." heran ibu.

"Hehe.. Bu, ini Aghni masak buat bekal. Kali ini Aghni mau masak sendiri Bu."

Ibunya mengangguk. Meninggalkan Aghni yang sedang berkutat di dapur.

Setelah beberapa saat kemudian, Aghni menyelesaikan masakannya dan bersegera mandi.

Waktu menunjukkan pukul 06.30 Aghni segera mengambil tas dan kedua bekal itu. Tapi panggilan ibunya di depan membuat Aghni segera datang.

"Iya Bu sebentar." teriak Aghni dari dalam rumah.

Setelah keluar dia terkejut mendapati seseorang tengah mengobrol dengan ibunya. Mengapa dia disini?

"Aryo ada apa kok tumben kesini?" tanya Aghni.

"Ini loh temenmu itu mau jemput kamu!" Bukan Aryo yang menjawab melainkan ibu.

"Yaudah tante kami berangkat dulu!" ucap Aryo.

"Panggil aja ibu biar sama kaya Aghni!" jelas ibu.

Aryo mengangguk lalu menyalami tangan ibu, begitupun dengan Aghni.

"Assalamualaikum!" ucap keduanya.

"Waalaikumsalam! Jagain Aghni ya nak Aryo!"

"Pasti bu!"

Sebelum menaiki motor, Aghni ingin memberikan bekal dan membicarakan sesuatu yang membuatnya gelisah semalaman. Ditambah lagi kini Aryo menjemputnya, otomatis sekolah akan gempar.

"Em Aryo ini aku buatin bekal buat kamu."

Aryo menoleh, "Wah bekal. Makasih banyak ya!"

"Oh iya aku mau bicara sesuatu sama kamu." cicit Aghni sambil memilin bajunya. "Mau bicara apa?" tanya Aryo.

"Em.. kata kamu kan kita temen..." ucap Aghni membuat Aryo mengangguk. "Tapi kan kamu sahabatnya Kevin. Apalagi kamu jemput aku, gimana kalau sekolah gempar nanti?" lanjutnya.

Pertanyaan Aghni membuat Aryo tersenyum, "Aghni dengerin gue. Walaupun gue sahabatnya Kevin bukan berarti gue nggak boleh jadi temen lo. Setiap orang punya hak untuk memilih temannya. Gue akan selalu jadi temen lo Aghni. Dan untuk berangkat bareng, kenapa harus takut? Kita nggak ada salah kok. Biarin mereka menilai kita. Jangan dengerin ucapan-ucapan buruk mereka. Apakah lo ragu jadi temen gue?"

Aghni mendongak cepat, "E-enggak kok, A-ku ng-gak ragu temenan sama kamu!" ucap Aghni cepat.

"Malahan aku seneng punya temen kayak kamu." cicit Aghni. Aryo mengusap pelan pucuk kepala Aghni. "Udah yuk berangkat,ntar telat!"

***

Eh itu si Aghni gadis culun ya, kok berangkat bareng Aryo.

Ada apaan sih?

Itu loh si Aghni.

What ada berita hot nih.

Begitulah gosip-gosip yang beredar saat Aghni berangkat bersama Aryo. Seperti dugaan Aghni sebelumnya.

"Udah jangan dengerin ucapan mereka. Mereka tuh iri sama lo karena lo berangkat bareng cowok ganteng kayak gue!" ucap Aryo dengan bangganya.

BEDA TAKDIRDonde viven las historias. Descúbrelo ahora