18. Arsyad Pulang

83 27 118
                                    

Sesampainya di rumah, Aghni merebahkan tubuhnya di atas kasur. Menghela nafas panjang dan memejamkan matanya sebentar. Lalu kembali membuka mata dan melihat keadaan sekitar kamar. Dia berjalan menuju kaca jendela kamar. Di luar terdapat Salma yang sedang bermain dengan boneka sendirian.

Dibalik itu semua Aghni tersenyum dan sesegera mungkin mandi dan berganti pakaian. Setelah wangi dan rapi dia keluar menghampiri Salma.

"Mau kakak temenin main nggak?" tanya Aghni lalu duduk di sebelah Salma.

Salma menoleh ke samping, "Mau dong kak. Ini kakak pegang boneka sapi terus aku yang panda," ucap Salma seraya memberikan bonekanya.

"Sapi itu bahasa ingggrisnya apa?" tanya Aghni mengelus rambut hitam adiknya.

Spontan Salma menjawab, "Cow."

"Pinter banget adek kakak. Makin sayang deh sama kamu," ucap Aghni lalu mencium pipi chubby Salma.

"Oh iya ibu kemana dek?" imbuhnya.

"Tadi kata ibu mau pergi ke rumah tetangga sebelah kak," jawab Salma dengan memainkan bonekanya.

"Yaudah kamu lanjutin mainnya, kakak masuk dulu. Jangan lama-lama di luar nanti digondol hantu!" Aghni terkekeh kecil.

"Mana ada hantu gondol hantu," sahut Salma pada Aghni yang sudah beberapa langkah meninggalkan dirinya sendiri.

Sementara itu di kediaman Stella yang megah bak istana, Stella sedang menonton TV sambil memakan camilan.

Ting Tong

"Siapa sih yang pencet bel ganggu banget," gerutu Stella lalu berdiri dengan malas untuk membuka pintu.

"Cari siap-" Belum sempat Stella melanjutkan perkataannya dia diam membeku bak batu. Ini seperti tidak bisa dipercaya. Stella mengedipkan matanya berkali-kali dan menepuk-nepuk pipinya apakah ini mimpi ataukah tidak.

Lalu dia menyentuh tubuh orang yang ada di depannya kemudian mengitarinya berkali-kali untuk membuktikan apakah orang itu yang selama ini ia tunggu-tunggu.

"I-ini b-beneran abang?" gagap Stella tak percaya.

"Menurut kamu gimana?"

"AAAAAAA ELLA KANGEN SAMA ABANG HIKSS." Stella berhambur ke pelukan sosok pria yang disebut abangnya itu. Pria itu membalas pelukan hangat Stella.

"Abang juga kangen banget sama kamu El," jawabnya lalu mencium kening Stella.

Dari dalam rumah Yuna--Mama Stella mendengar putrinya berteriak buru-buru keluar melihat siapa yang datang.

"Ada apa sih sayang?" Setelah melihat itu Yuna berhenti tepat di depan pintu sama halnya diam membeku karena melihat putranya telah pulang.

"Arsyad kamu ...." Yuna langsung memeluk putra yang dia sayangi seperti Stella. Arsyad? Ya dia yang bertemu dengan Aghni di halte.

Apakah sekali lagi takdir mempermainkan Aghni. Aghni memang belum mengetahui semua ini. Tapi suatu saat dia akan tahu kebenaran dari takdirnya.

Sekarang mereka bertiga duduk di meja makan dan menunggu kedatangan kepala keluarga sebelum makan.

"Abang pulangnya kok nggak bilang sih!" omel Stella pada Arsyad.

BEDA TAKDIROnde histórias criam vida. Descubra agora