9. Jarrel Or Jarwo?

177 108 53
                                    

Di kelas sekarang hanya ada Aghni sendiri. Pagi tadi dia diantar oleh ayahnya karena kemarin malam Aryo menelpon dirinya dan mengatakan kalau hari ini Aryo tidak menjemputnya. Aryo juga akan berangkat lebih telat karena ada urusan yang mendesak.

Jadilah dia berangkat lebih pagi hari ini. Karena lebih pagi, sekolah masih sepi hanya ada satu atau dua siswa yang sudah berangkat. Kalau dia di kelas mungkin akan ketakutan karena sendirian.

Aghni memutuskan pergi ke taman sekolah untuk mengusir rasa takutnya. Aghni duduk di kursi dan membuka novel yang dia beli minggu lalu tapi belum sempat dia baca.

Setelah beberapa halaman novel dia baca. Suasana di taman sangatlah sepi. Waktu seperti lama bergerak karena sedari tadi dia tidak melihat anak-anak berlalu-lalang. Hanya Aghni sendiri di sana.

Aghni teringat suasana seperti ini saat... Ya! Saat di tempat parkir. Tapi Aghni menyingkirkan pikiran buruknya itu. Dia memutuskan untuk membaca novelnya lagi.

Tapi saat sedang fokus membaca novel dia seperti mendengar lirihan yang memanggil namanya. Di sekitar taman tidak ada siapapun lalu siapa yang memanggil. Saat menoleh ke belakang lidah Aghni terasa kelu untuk bersuara. Kakinya mulai gemetar. Keringat dingin membasahi pelipisnya.

"H-HANTUUUU TOLONGGGG!!!!!" teriak Aghni lalu berlari meninggalkan taman itu.

"Dia kenapa? Nggak ada hantu kok di sini!" gumam Kevin lalu mengambil novel Aghni yang tertinggal. Dia akan mengembalikan novel itu nanti.

Aghni berlari sekencang mungkin. Takut hantu tadi mengejarnya. Sesekali dia melihat belakang apakah hantu itu mengikutinya atau tidak. Tapi tak sengaja dia menabrak seseorang.

"Eh eh maaf nggak sengaja!" ucap Aghni tanpa melihat orang itu.

"Lo kenapa Agh? Kok lari-lari, emang habis dari mana?" tanya orang itu.

"I-itu tadi huhh.. gue ketemu s-sama hantu Kevin, Ar!" ucap Aghni pada Aryo.

Mata Aryo melotot seketika. "APA?! Lo lihat dimana?"

"T-tadi di taman sekolah!" jawab Aghni ngos-ngosan.

Aghni lalu menarik tangan Aryo pergi dari sana. Karena tempat mereka bertemu masih dekat dengan taman sekolah.

***

Bel istirahat berbunyi. Kali ini Ailee mengajak Aghni pergi ke kantin. Tetapi Aghni menolak karena dia tidak pernah pergi ke kantin. Lagi pula dia juga bawa bekal dari rumah.

"Pliss Aghni. Kita makan di kantin ya! Ya ya ya!" bujuk Ailee memelas.

"Mm.. tapii.."

"Gue traktir deh. Pengen banget makan di kantin sama lo!"

"Tap-" Sebelum Aghni meneruskan ucapannya. Ailee keburu menarik tangannya menuju ke kantin.

Mereka berdua berjalan dengan santainya ke kantin. Ini pertama kalinya Aghni melangkahkan kakinya di kantin. Tempat di mana para siswa mengisi perutnya dengan makanan khas sekolah.

Kalau pakai bahasa jawa mungkin bisa dibilang Aghni terlalu ndeso karena tidak pernah ke kantin. Terserah apa yang orang lain katakan, Aghni tidak peduli. Dirinya ya dirinya, hanya karena perkataan orang dia jadi merubah dirinya seperti apa yang diharapkan orang itu? Tidak! Aghni orang yang kekeh dalam pendirian. Ada saat dimana dirinya harus bertindak. Tapi tidak diwaktu sekarang.

"Lo mau pesen apa? Biar gue yang pesenin kesana!" tanya Ailee.

"Mm.. samain aja kaya kamu!" jawab Aghni. Lalu Ailee melenggang pergi untuk memesan makanan.

BEDA TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang