54

328 58 22
                                    

_Tim 03_


Di tempat daichi dkk sedang mengawasi musuh yg di bilang sudah menyerah? Walau sudah menyerah tetap daichi dkk harus mengawasi nya.

"Oi! Letakkan senjatanya ke bawah!" -iwaizumi memberi kode untuk meletakkan senjata musuh, tentu karna mereka gk paham bahasa Jepang.

Musuh mengerti dan meletakkan senjata mereka ke bawah di lanjut mereka berlutut memegang belakang kepala masing".

'Beneran loh! Firasat gua gk enak...! Mana pusat info gk bisa di hubungi!' -batin atsumu yg ikut mengawasi musuh.

Daichi dkk tetap mengawasi musuh yg sudah berlutut, hingga salah satu musuh di sana menjatuhkan granat.

Duar!

Mereka (baca: Daichi dkk) terkejut dan hendak kabur tapi granat itu terlebih dulu meledak membuat Daichi dkk terlempar ke segala arah.

"Uhuk! uhuk!" -osamu terbatuk karna debu yg beterbangan di tambah asap yg mengepul, matanya seperti mencari sesuatu.

"Tsumu...." -lirih suara osamu mencari kembarannya. Dipaksa badannya bergerak untuk mencari orang yg di maksud.

"Tsumu! Oi!" -teriakan osamu menggelegar di tempat yg sudah tersapu bersih. Matanya membola saat melihat orang yg di cari tergeletak tertutup pasir.

"Atsumu!" -osamu berlari mendekati kembarannya menghiraukan luka yg melekat di badannya. Osamu berusaha membangunkan atsumu yg separuh wajahnya saja tertutup cairan merah.

Daichi yang baru sadar membulatkan matanya terkejut dengan kejadian tadi, perhatian nya tertuju pada osamu yg berlari ke arah seseorang. Tangannya meraih wokitoki mencoba menghubungi pusat informasi.

"Atsumu oi! Sadar plis!!"-osamu tetap berusaha membangunkan orang yg sudah menyelamatkan nya tadi, benar... Atsumu menyelamatkan nyawa nya dengan menjadi pelindung saat bom itu meledak.

Tanpa di sadari air mata jatuh di pipi osamu yg masih setia membangunkan kembarannya, teriakan demi teriakan mencoba membangunkan kembarannya, menghiraukan suaranya yg mulai serak.

"Jangan pergi...."

".... Jangan tinggalin gua juga...."

".... Cukup mama sama papa aja... Tapi plis jangan lu...."-suara osamu bergetar mencoba menahan isakan yg keluar. Tangannya mencoba memeluk atsumu berharap agar tidak meninggalkan nya.

'Kumohon entah Tuhan atau pun dewa.... Aku mohon jangan rebut keluarga terakhir ku.....' -batin osamu.

"S-samu..." -Atsumu membuka mata perlahan melihatkan wajah adiknya yg memerah karna menangis. Tangannya mencoba menghapus sisa air mata di wajah osamu.

"G-gua gk....papa...." -suara atsumu mencoba menenangkan adiknya yg menangis. Jujur... Sakit sekali sekujur tubuh atsumu hanya dengan mengangkat tangannya. Tapi atsumu menghiraukan rasa sakit itu demi menghibur adiknya.

"C-cengeng....lu..." -candaan atsumu membuat adiknya menangis.

'Ya tuhan, kumohon jangan membuat adiknya ku menangis lagi.... Aku tidak kuat melihatnya....' -batin atsumu.

"Jangan tinggalin gua tsum.... Gua mohon...."

"Sam..."

"M-maaf... gua gak bisa jadi kakak yg baik buat lu...." -ucap atsumu dengan nafas yg terengah-engah.

"Gk tsum! Lu kakak yg hebat... Lu pasti selamat.... Lu harus kuat..." -osamu mengeratkan pelukannya pada atsumu.

"Jangan ninggalin gua juga...." -lanjut osamu lirih. Atsumu yg mendengar itu mengelus kepala sang adik dan berbisik.











MILITER [ haikyuu x reader ]Onde histórias criam vida. Descubra agora