23. The Last Wedding Gift

203 35 148
                                    

udah mau tamat loh, masa kalian gamau muncul, sih? ayolah<3
——

udah mau tamat loh, masa kalian gamau muncul, sih? ayolah<3——

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mari, kita bicarakan di ranjang."

Sudah pasti ini—timbal balik yang diinginkan Jung. Leira mengiyakan, tetapi tidak melaksanakan malam itu juga. Timbal balik itu berlaku hari ini, di mana hari jadi pernikahan mereka. Begitupun permintaan yang akan diajukan Leira. Biar adil untuk keduanya.

Ketukan pintu membuyarkan lamunan Leira yang masih bingung ingin mengajukan permintaan apa nanti. Leira menoleh, menatap kehadiran salah satu bawahannya membawakan minum. Leira mengusap wajahnya pelan, ia agak stress karena juga memikirkan beberapa rentetan kejadian tempo lalu.

Daripada bosan di ruangannya, Leira memutuskan turun dan membantu memasak makanan di dapur. Cara itu berhasil menghilangkan sedikit kejenuhannya.

Leira dengan senyum cantiknya berjalan menuju meja nomor sepuluh untuk memberikan makanan yang baru selesai ia masak. Ia memberikan sepaket menu yang baru dirilis kepada pelanggannya. Ternyata resep baru ini begitu menarik perhatian, rasanya juga tidak kalah nikmat, hingga semua orang berdatangan.

Pandangan pertama kali Leira tangkap saat berbalik adalah presensi Hira—bedebah lancang yang berani menghianatinya, berakhir dengan pemecatan Hira. Leira masih tidak habis pikir dengan jalan hidup Hira, kenapa masih berani datang ke sini sedangkan dulu diusir paksa?

Gadis yang masih berumur kepala dua itu berkaca-kaca, meletakkan tangan di depan dada—memohon agar Leira memaafkan dan berubah pikiran untuk merekrutnya kembali bekerja.

Leira tidak memedulikan keberadaan Hira. Ia berlalu ke dapur untuk menyiapkan pesanan selanjutnya. Hira tidak menyerah, mengikuti ke mana perginya Leira. Gadis itu tetap memohon agar dimaafkan. Nyatanya, membujuk Leira bukan hal yang mudah.

Leira terlalu kecewa dengan Hira. Selama ini ia mengira jika Hira gadis polos yang tidak akan macam-macam. Namun, perkiraan Leira terpatahkan—kalau Hira bukan gadis baik nan polos, bahkan Hira rela menghianati Leira demi membantu rencana Taehyung sampai lancar, dengan imbalan yang besar.

Hira hanya mampu tersenyum pedih ketika mengetahui semua rencana Taehyung gagal total. Uang yang dijanjikan juga melayang karena Taehyung tidak mendapatkan uang milik majikannya itu. Tentunya Hira menyesali telah terhasut oleh Taehyung.

"Hira! Berhenti merengek di sini!" Leira muak melihat Hira terus-menerus memohon. Itu sama sekali tidak mempan baginya.

"Bu, tolong dengarkan saya. Saya sangat menyesal telah membantu Taehyung-ssi." Sekali lagi, Hira pantang menyerah.

"Saya bukan pendengar yang baik. Jadi, ucapanmu tidak akan terserap ke dalam indra pendengaran saya."

"Bu, saya janji akan berubah jadi lebih baik lagi." Hira mengusap sudut matanya yang hampir menangis. Hira juga tidak malu memohon, meskipun semua orang di dapur menyaksikannya.

He's DangerousWhere stories live. Discover now