⊱┊ saling bercerita

400 114 9
                                    

helo, kalian masih inget cerita ini? udah lama banget ga up ya karena aku lagi sibuk persiapan masuk kuliah🙏🏻 kalo lupa plotnya, yuk baca lagi part part sebelumnya hehe... selamat baca~

***

“APA? LO KABUR KE YAYASAN?” lia bingung. eric cerita dua hari kemarin dia ke yayasan tempatnya dulu ketika masih bayi. padaha jelas-jelas jeno ceritanya eric nggak tau kalau dia anak angkat.

jadi siapa disini yang bohong?

“lo kaget seolah-olah tau gue dulu anak di yayasan,”

lia memejamkan mata. dia bingung, harus bilang ke eric soal jeno atau enggak. masalahnya jeno bilang eric nggak tau sama sekali soal ini. soal yayasan, soal kembaran, soal anak angkat dan soal nenek alice.

eric dan lia duduk sebelahan di ujung kasur milik lia. mama dan papa mungkin lelah di perjalanan dan langsung istirahat di kamar. jadi lia teriak pun kayaknya mereka nggak akan ada yang sadar.

“ada yang mau gue kasih tau ke lo,” lanjut eric lalu menggenggam kedua tangan lia. “tapi lo bisa janji untuk keep ini kan? janji...?”

lia mengangguk semangat sambil menaikkan satu kelingkingnya. sudut bibir eric terangkat lalu menautkan kelingking mereka.

“gue tau dari kemarin lo nyari gue. lo nanyain juga ke sunwoo, gue tau. karena emang sunwoo lagi sama gue. dia yang nganterin gue ke yayasan- jangan marah sama dia, gue yang bilang jangan kasih tau siapa-siapa. termasuk lo,”

“biar gue yang ngasih tau lo sendiri, secara langsung,” lanjut eric.

“malem sebelum gue kabur, gue nemuin berkas di gudang. itu berkas soal gue. soal pengadopsian gue. ternyata selama ini gue anak angkat li, gue baru tau...”

ternyata jeno nggak bohong, pikir lia.

lia memilih tetap diam. membiarkan eric terus bercerita.

“gue ke sana, minta penjelasan. gue nggak mau nanya bokap nyokap gue karena gue pikir mereka nggak akan jujur. kalo mereka mau jujur, pasti nggak akan nunggu selama ini kan? bahkan berkas-berkas itu ada di gudang! mereka pasti sengaja sembunyiin dari gue.

gue ketemu salah satu pengurus yayasan di sana. awalnya ibu itu nggak mau nerima gue, tapi setelah gue bayar, baru gue bisa dapet informasi. ternyata selama ini gue punya kembaran... tapi dia juga udah diadopsi orang lain dan gue ga tau siapa. hidup gue kacau banget ya?”

“jeno,” sahut lia sambil memejamkan mata.

w-what? lo.. lo tau? hah???!”

lia berdiri sedangkan eric masih keheranan duduk di sana. “lo percaya gue kan ric? lo percaya kan?” tanya lia.

i told you before??”

“oke kalo gitu. tenang dulu huffftt,” lia menghembuskan napas.

“jawab gue dulu lia. lo tau soal kembaran gue? itu- itu nggak masuk akal. gue sendiri baru aja tau 2 hari lalu dan loㅡ”

“gue baru tau pagi ini, ric! pagi ini!” lia memotong ucapan eric. raut keheranan makin jelas di wajah eric.

“lo percaya sama gue kan?” eric mengangguk masih dengan raut keheranan. “kalo gitu dengerin gue cerita,”

“gue ketemu sama kembaran lo itu. kemarin,” lia melirik eric ingin tau reaksinya. ternyata eric tetep diem karena seperti yang dia bilang, dia percaya sama lia.

“dia tetangganya kakak gue. kak juyeon baru aja bangun rumah dan jeno ini tetangganya. persis di depan rumah,”

eric masih belum keliatan mau respon. jadi lia lanjutin.

“awal ngeliat gue kira itu lo! makanya gue panggil 'eric!' tapi nyatanya dia bukan lo!!! gue kaget, karena mirip banget gue pikir gue nggak mungkin salah ngenalin orang yang deket sama gue kan? tapi nyatanya gue emang salah, dia bukan eric.

gara-gara kesalahpahaman itu, jeno atau kembaran lo itu nanyain. dia tau soal lo ric, dia tau soal kehidupan keluarga tiri lo. dia bahkan tau gue karena deket sama lo, ric! dia nyebut nama gue sebelum gue sebut??”

eric gelengin kepala, ngerasa susah mencerna cerita lia. “gue pusing. jadi maksud lo selama ini kembaran gue mata-matain gue?”

i don't know??? but yes i guess..”

eric tertunduk, mengacak rambutnya, mengusap wajahnya gusar. eric merasa ini nggak masuk akal. lia lebih tau banyak dibanding dirinya. bahkan jeno, kembarannya itu tau soal semua ini. kenapa hanya eric yang nggak pernah dikasih tau?

“gue nggak bohong, ric. lo bisa minta gue anterin ke rumahnya jeno itu. dia tinggal sama nenek, namanya nek alice. mereka bilang, mereka dari dulu mau ngambil lo dari orang tua lo sekarang. tapi nggak bisa karena uang,”

eric masih tertunduk, kini menutup wajahnya dengan kedua tangan. “mereka pasti tau gue diperlakukan bukan seperti seorang anak di keluarga gue sekarang,” ternyata eric menangis, bisa didenger dari suaranya.

lia kembali duduk di sebelah eric, mengelus punggung pria itu. bahu eric bergetar, ia bisa merasakan kehadiran kembarannya di hatinya. eric rasanya marah pada diri sendiri karena baru tau soal jeno. padahal selama ini, jeno selalu memperhatikannya seperti cerita lia barusan.

“lo mau gue anter ke sana?” tanya lia pelan dan lembut sambil mengusap kepala eric.

“iya-”

“-tapi mau peluk lo dulu,” eric mendongak ngeliatin matanya yang memerah dan pipinya yang basah. lia senyum tipis, ibu jarinya mengusap pipi eric.

lia peluk eric duluan, eric balas peluk pinggangnya. eric juga menenggelamkan wajahnya pada bahu lia, mengecup bahunya.

“gue janji, ric. gue janji akan temani lo kemanapun mulai sekarang,”

tbc.

[ so gUUUYSSss

pada suka ga sama lanjutannya? bingung nih takutnya mulai ngebosenin😭😭 ]

what if | lia, eric ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang