⊱┊ mengurus yang sakit

459 107 11
                                    

setelah pulang mengendap-endap tadi malam, eric pagi ini dengan terang-terangan menampakkan diri dengan seragam sekolahnya. kedua orang tua eric yang di meja makan lantas kaget, sedangkan anak itu dengan santai mengambil roti dan mengoleskan selai di atasnya.

"inget pulang kamu?" gertak sang papa, eric nya cuek aja ngunyah roti itu lalu duduk dan menuang susu ke gelas.

"eric!" panggil mama, eric mendongak dengan pandangan tanya.

"kamu kemana beberapa hari ini?" tanya mama. eric menelan rotinya hingga habis lalu menjawab. "nyari nenek alice sama jeno.. kembaran aku," jawabannya eric yang terbilang terlalu santai bikin kedua orang tua angkatnya membelalak kaget. apalagi papa berdiri saking kagetnya.

"apa kamu bilang?"

"ketemu nenek alice sama jeno. iya jeno itu yang kembaraan aku. aku tau pa.. ma.."

"eric, kamuㅡ"

"aku telat nih. berangkat dulu ya!" tanpa salim seperti biasa, eric melengos pergi keluar.

papa kembali duduk di bangkunya, darahnya berdesir hebat. begitu pula mama eric yang masih nggak percaya dengan apa yang terjadi.

"mereka ketemu," ujar kepala keluarga.

"kita harus gimana, mas?"

"eric anak kita. kita nggak akan biarin penipu itu ngambil anak kita. kamu tenang aja sayang,"

sepasang suami istri itu saling lempar senyum. walaupun di lubuk hati paling dalam sangat mengkhawatirkan eric.

sedangkan eric di sekolah bukannya langsung ke kelas malah mampir ke kelasnya lia dulu. padahal lima menit lagi bel dan kelasnya masih ada di lantai selanjutnya.

"lia nggak masuk," kata nancy yang kebetulan lagi di koridor mau buang sampah. padahal baru aja eric nampakkin muka, nancy udah tau aja tujuannya.

"kenapa?" tanya eric, nancy gelengin kepala. "nggak tau belum ada kabar. lo gimana sih cowoknya lia??!" omel nancy. bukannya gimana-gimana eric malah salting. cowoknya lia ya...

"dih malah cengar-cengir! mending lo ke kelas, udah mau bel!" nancy ngingetin. eric liat jam di pergelangan tangannya lalu segera berbalik untuk naik tangga sekali lagi.

tapi baru pijakan kedua, teriakan seungeun dari belakang bikin langkah eric terhenti. seungeun dengan buru-buru lari mendekati.

"woy eric!!!!!"

"buset kesiangan lo baru dateng?" komen nancy, lalu masuk ke kelas.

"ric sini dulu lo!" seungeun sambil ngos-ngosan manggil eric.

"ada apaan sih?"

"lia tipes!"

"hah-"

"iye di nggak bisa capek dikit emang. sendirian be di rumah, gue pengen bolos nemenin dia tapi entar ada ulangan harian,"

"lo nyuruh gue bolos?" tanya eric. seungeun langsung melotot. "dih serah lo dah ya! tuh anak sakit juga kan gegara lo anjing!"

"weits santai gue nanya beneran. kalo emang dia sendirian di rumah gue bolos aja dah,"

"beneran kan?"

"iya lah! tapi beneran nggak ada siapa-siapa di rumahnya?"

seungeun memicingkan matanya. "ya iya.. jangan macem-macem lo!" tunjuknya pada eric.

"astaga kagak lah!"

"iya kan ortunya sibuk kerja. kakaknya juga ngerantau. sendirian lah di rumah jam segini, lo pikir aja,"

what if | lia, eric ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang