Ekstra part

162 22 6
                                    

"Dipertemukan lagi olehmu. Kini bukan lagi kepahitan, melainkan rasa manis yang baru saja dimulai."

"Assalamualaikum. Rain, pulang!" teriaknya, Papa dan Mamanya ternyata tengah duduk diruang tamu. Wajah mereka memandang Rain serius.

"Wa'alaikumussallam, Papa sama Mama mau ngomong serius sama kamu, Rain."

Rain mengerutkan kening sambil berjalan menghampiri keduanya. "Mau ngomong apa emang?"

"Kamu udah ada pacar, Nak?"

Rain menggeleng santai.

"Bagus. Kami sepakat menjodohkan kamu dengan teman anak Papa."

"Hah? Jodoh?"

"Dan besok teman Papa sama anaknya mau kesini."

"Buat apa?"

"Buat membahas pertunangan kalian lah."

"Pertunangan apa lagi, sih, Pa? Rain masih kuliah, masa' tiba-tiba disuruh tunangan. Gak mau, Pa."

"Cuma tunangan, Rain. Setelah kamu selesai S1 kalian baru akan menikah."

"Menikah? Sama cowok yang aku gak kenal, Pa, Ma."

"Raina gak mau," sambung Rain lalu berlalu pergi ke kamarnya.

Lihat mantan sama yang lain udah nyesek, ditambah dengar Papa sama Mamanya ngebahas perjodohan. Runyam.

***

Sudah jam sembilan pagi tapi Rain masih menyelimuti badannya dengan selimut warna biru kesayangannya. Dirinya sudah bangun sejak subuh, tapi berpura-pura masih tidur agar orangtuanya tidak menyuruhnya terlalu buru-buru bersiap.

"Rain, bangun! Udah siang!" teriak Sekar didepan pintu, Rain hanya diam. Sekar menghembuskan nafas malas segera masuk kekamar adiknya.

"Woi, putri tidur! Bangun lo!"

"Berisik! Gue masih ngantuk," ucap Rain menutup telinganya menggunakan bantal.

"Gak usah pura-pura, gue udah tau lo dari subuh udah melek. Mandi sono, bentar lagi teman Papa sama anaknya datang."

Rain kaget langsung duduk menghadap Sekar. "Jadi lo tau kalau gue bakal dijodohin hari ini?"

Sekar mengangguk tanpa dosa.

"Parah lo, Kak. Pantes lo semangat banget ngajak gue pulang. Ternyata lo tau semuanya, dan lo rahasia-in ini ke gue?!"

"Papa sama Mama yang nyuruh. Gue sebagai anak yang baik, hanya mematuhi perintah orangtua."

"Kenapa gak lo aja yang dijodohin, kenapa harus gue?"

"Gue udah ada pacar, beberapa bulan lagi S2 gue selesai, gue bakal langsung tunangan sekaligus nikah."

"Sama siapa? Sejak kapan lo punya cowok, Kak?"

"Sejak beberapa bulan belakangan ini, gue diam-diam, cuma Papa sama Mama yang tau."

"Parah, gue gak dikasih tau."

"Mulut lo ember."

"Fitnah itu namanya."

"Udah, cepat lo siap-siap. Kalau Mama yang datang, abis lo diomelin."

Rintik Hujan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang