Sudah 1 jam semenjak Jungkook masuk ruang UGD. Tidak ada dokter yang keluar lagi. Membuat Sana semakin dilanda panik.
"Sayang? Kenapa dengan Jungkook?" Yoona datang dengan panik.
"Ma, Jungkook-- Jungkook tertabrak." jawab Sana sambil menangis sejadi jadinya. Yoona langsung memeluk putri nya agar tenang.
Tzuyu melirik kearah Yuna yang hanya diam. Matanya terlihat berkaca kaca, jelas anak itu sedang menahan tangis.
Tzuyu memeluk Yuna dari samping, "Menangis lah jangan ditahan. Aku tahu itu sakit," ucap Tzuyu lembut dan pelan. Tanpa aba-aba lagi, air mata Yuna menetes membasahi pipi nya. Anak itu memeluk pinggang sang kakak yang sangat ramping.
Joon-Ho tersenyum tapi dia juga menangis disaat bersamaan. Melihat putri nya seperti itu membuat hatinya senang, namun sedih karena putra nya sedang berjuang di dalam.
"Sana, coba lihat Mama."
Sana memperhatikan wajah sang Mama dengan sendu.
"Ceritakan perlahan pada kami. Jangan membuat kami tambah khawatir, okay?" Sana mengangguk. Yoona tersenyum melihat respon dari putri nya.
"Aku tidak tahu. Tapi saat aku dan Yuna sedang menunggu Jungkook dirumah, perasaan aku tidak tenang. Dari awal Jungkook ingin berangkat menjenguk aku pun merasa gelisah, tapi aku berusaha melupakan. Dan sekarang itu benar-benar terjadi, ketakutan ku... Hiks..." Sana kembali menangis sambil memeluk Yoona. Yoona kembali mengusap punggung Sana dengan lembut. Dia berusaha menahan tangisan nya, supaya anak anak nya ikut kuat.
"Tuhan. Tolong selamatkan anakku Jungkook. Kami sangat menyayangi Jungkook," batin Yoona sendu. Memandang pintu UGD yang masih tertutup rapat.
Namun tiba-tiba Yoona, Joon-Ho, Sana, Tzuyu dan Yuna refleks berdiri bersamaan saat brankar Jungkook dibawa keluar.
"Ada apa ini? Kenapa?" tanya Yoona.
"Pasien harus menjalani operasi pada kepala nya, jantung, paru-paru nya. Jadi kami permisi,"
Yoona dan yang lainnya membeku di tempat. Operasi?
***
Sudah 5 jam mereka menunggu di depan ruang operasi, tidak ada tanda tanda mereka akan keluar dari dalam. Bahkan jam menunjukan pukul 2 malam.
"Aku takut," Yuna bergumam lirih, yang tentunya di dengar oleh Tzuyu.
"Tenang saja. Jungkook Oppa akan baik-baik saja selama kita berdoa pada Tuhan," ucap Tzuyu sambil mengusap-usap kepala Yuna dengan lembut.
Tak lama kemudian lampu indikator itu padam. Mereka dapat bernafas lega karena operasi telah selesai di laksanakan.
"Dengan keluarga pasien,"
Yoona dan Joon-Ho langsung menghampiri dokter tersebut.
"Bagaimana?" tanya Yoona tidak sabaran.
"Operasinya berjalan lancar. Pasien mendapat 12 jahitan di kepala nya. Untuk kondisi kedua organ nya sudah stabil," jawab sang dokter membuat Yoona terkejut bukan main. "12 jahitan?"
"Nee. Karena kondisi kepala nya yang parah. Jika hanya beberapa jahitan, sangat di takutkan akan lepas kembali." jawab sang dokter. Mendengar jawaban dokter, Yoona melemas saat itu juga. Beruntung Joon-Ho langsung sigap menahan.
"Lalu yang dimaksud kedua organ apa?" tanya Joon-Ho.
"Paru-parunya terjepit oleh tulang dada dan jantung nya bocor karena salah satu tulang dada itu ada yang patah dan mengenai jantung. Membuat jalur nafas nya menipis. Lepas dari itu kami berhasil,"
DU LIEST GERADE
I'm Done ✓ {Hiatus Lama}
FanfictionBTS fanfic [Brothership] Sejak kejadian itu, Min/Park Jungkook tidak pernah merasakan bahagia. Dirinya selalu dikelilingi rasa bersalah. Bahkan senyum manis dengan gigi kelinci nya sudah jarang sekali terlihat sejak kejadian itu. Entah bagaimana akh...
