[35] Mood Destroyer

71.8K 12.3K 4.4K
                                    

"Dilarang mengcopy atau memplagiat cerita ini!"

Follow Instagram @yeremisaragih buat ngeliat cogan😎😾

Kalau cerita RAGAZ hari ini tembus 35rb pembaca, aku double up DANGEREUX!

Selagi nunggu update cerita ini, kalian bisa baca cerita aku yang masih on going, ayo ramaikan, bantu aku dengan vote dan komen. Aku update setiap hari loh disana!

• Selamat Membaca •

•••

"Jam berapa kalian baca ini?"

•••

"Phoenix!" ujar Kasuari sedikit berteriak.

Saat gadis itu kembali ke lantai paling atas, dimana kantor Phoenix berada, gadis itu langsung memanggil-manggil nama Phoenix.

"Nix!"

"PHOENIX!" jerit Kasuari kesal.

Kasuari tidak peduli jika suaranya mengganggu yang lain. Lagi pula, lantai paling atas itu khusus untuk Phoenix.

"Ada apa Nona?" interupsi sekretaris Phoenix sedikit berlari menghampiri Kasuari.

"Mana Phoenix?" tanya Kasuari datar.

"Den Phoenix masih ada urus–"

"Bilang ke Phoenix, saya tunggu 10 menit di ruangannya. Kalau enggak, saya pulang!" potong Kasuari.

Mood gadis itu mendadak hancur setelah kejadian di toilet tadi. Jika kalian berpikir, mood Kasuari memburuk karena perkataan sialan dari dua karyawan itu, kalian salah besar.

Kasuari kesal karena mereka dengan beraninya membandingkan diri mereka dengan dirinya yang nyaris sempurna.

Huek, Kasuari nyaris muntah saat memikirkan itu.

"Tapi Nona–"

"Kalau gitu saya pulang sekarang," ujar Kasuari bersiap membalikkan badannya kembali menuju lift.

"Kenapa sayang?" Suara rendah namun lembut itu, membuat Kasuari kembali membalikkan badannya.

"Kamu kenapa, hm?" tanya Phoenix sembari mendekati Kasuari. Cowok tampan itu menolehkan kepalanya pada sekretarisnya, tanda untuk menyuruh meninggalkan mereka berdua.

Setelah sekretarisnya pergi, Phoenix kembali menatap gadisnya yang terlihat kesal, dan mengelus pelan kepala Kasuari.

"Kamu cari karyawan di sini gimana sih?" ujar Kasuari ketus sembari menatap Phoenix.

"Karyawan?" tanya Phoenix mengangkat sebelah alisnya.

"Ada dua karyawan kamu yang kurang ajar sama aku. Atau mungkin bukan dua orang doang yang gak punya sopan santun di sini?" ujar Kasuari datar.

Tatapan Phoenix menajam, saat ucapan Kasuari terdengar di telinganya.

"Siapa yang kurang ajar sama kamu? Mereka ngapain kamu?" tanya Phoenix.

"Lihat di cctv toilet lantai 6," tutur Kasuari.

Phoenix mengangguk pelan. Cowok tampan itu merogoh kantong celananya dan mengambil ponselnya.

"Kirim cctv toilet perempuan di lantai 6 sekarang!" titah Phoenix pada seseorang di seberang telepon. Setelah mengucapkan kalimat itu, Phoenix memutuskan sambungan teleponnya dengan sepihak.

DANGEREUXDonde viven las historias. Descúbrelo ahora