[8] Unilateral

107K 17.2K 3.2K
                                    

"Sebelum membaca, absen pake emoji 🦁 disini!"

Follow Instagram @yeremisaragih buat ngeliat cogan😎😾

Selagi nunggu update cerita ini, kalian bisa baca cerita aku yang masih on going, ayo ramaikan, bantu aku dengan vote dan komen. Aku update setiap hari loh disana!

• Selamat Membaca •

•••

"Mereka memang sepertinya ditakdirkan sama Tuhan untuk berpasangan."

•••

"Woy bos, emang bener lo pacaran sama anak baru yang cantik itu?" tanya Venus penasaran.

"Parah lo bos, lo 'kan, tau gue mau deketin dia. Ini mah lo nikung bos namanya," tutur Andreas kesal. Padahal ia sudah menyiapkan banyak rencana untuk mendekati Kasuari.

Saat ini, kelimanya sedang berada di mansion Phoenix. Lebih tepatnya di kamar Phoenix. Mereka berkumpul disitu untuk bermain.

"Nikung apanya setan! Lo aja belum kenalan sama dia. Dia juga belum kenal sama lo," pungkas Naufal sewot.

"Sama aja. 'Kan, dari awal gue udah bilang mau gebet dia," balas Andreas tidak mau kalah.

"Iya. Tapi lo kenalan sama dia aja belum. Jangan bikin emosi anj," gemas Naufal pada Andreas.

"Sama a–"

"Berisik," potong Phoenix.

Keduanya langsung terdiam. Tidak ingin membuat masalah yang akan merugikan mereka. Sebelum suara yang mereka dengar, membuat keempatnya terkejut dengan sangat.

"She is mine," tekan Phoenix dingin dan tak terbantahkan.

Keempatnya mematung. Tidak tau mau bereaksi bagaimana. Terlalu terkejut dengan penuturan Phoenix yang sangat tiba-tiba.

"Lo nggak bercanda, 'kan?" tanya Raja, memastikan apa yang ia dengar tidak salah.

"Jangan pernah deketin dia," ujar Phoenix tajam.

"Lo serius bos?" Sekarang gantian Venus yang bertanya.

Phoenix menatap Venus tajam. Membuat yang ditatap, meneguk ludah dengan susah payah. Sedangkan Andreas dan Naufal masih terdiam.

"Gue keliatan bercanda?" tanya Phoenix datar.

"Lo masih mau gebet dia Ndre?" Mendengar pertanyaan yang dilontarkan Naufal padanya, membuat Andreas melotot.

"Ini bukan waktu yang tepat buat nanya begitu tolol," batin Andreas panik saat Phoenix sudah menatapnya tajam dan mengintimidasi.

"Eng–enggak lah, ya kali. Lo nggak de–denger emang kata bos tadi?" ucap Andreas sedikit terbata diakhiri dengan cengengesannya, guna mengurangi ketegangan yang ia rasakan.

"Demi apapun gue pengen menghilang aja lah anjir. Phoenix serem banget bangsat!" batin Andreas kena mental.

•••

"Lo serius pacaran sama Phoenix?" Seorang laki-laki tampan terlihat berdiri didepan seorang gadis yang saat ini menatapnya dengan alis terangkat satu.

"Dan lo percaya sama gosip murahan itu?" Gadis itu, Kasuari. Menatap tidak percaya pada laki-laki tampan dihadapannya ini.

"Tapi dari kalian berdua nggak ada yang membantah satu pun gosip itu," tutur laki-laki itu.

"Lo tau gue gimana," balas Kasuari datar.

DANGEREUXWhere stories live. Discover now