[43] She Will Always Win

60.8K 11.1K 5.3K
                                    

"Dilarang mengcopy atau memplagiat cerita ini!"

Follow Instagram @yeremisaragih buat ngeliat cogan😎😾

Baca cerita Ragaz dan ramaikan biar aku semangat update DANGEREUX dan RAGAZ!

Selagi nunggu update cerita ini, kalian bisa baca cerita aku yang masih on going, ayo ramaikan, bantu aku dengan vote dan komen. Aku update setiap hari loh disana.

Selamat Membaca

•••

"Sebelum membaca, absen dulu disini!"

•••

"Kita ke mansion aku sekarang," ujar Kasuari menolehkan kepalanya pada Phoenix yang berada di kursi kemudi.

Phoenix mengernyitkan dahinya menatap gadisnya. "Tumben?" tanya Phoenix.

"There's a little business, and you should know. You're invited too," sahut Kasuari datar.

"Invited? Maksud kamu?" tanya Phoenix tidak mengerti.

"Lihat nanti aja," balas Kasuari tersenyum menatap Phoenix.

Phoenix menganggukkan kepalanya dan tersenyum lebar. Cowok tampan itu mengambil tangan Kasuari dan menggenggamnya dengan erat.

"Sudah siap princess?" tanya Phoenix tersenyum.

Kasuari terkekeh geli dan menganggukkan kepalanya pelan.

•••

"Sayang, kenapa banyak banget mobil di mansion kamu?" tanya Phoenix saat melihat banyaknya mobil asing yang tidak pernah ia lihat sebelumnya di mansion keluarga Dexter.

"Mobil abang-abang ku," jawab Kasuari.

Phoenix mengernyitkan dahinya mendengar jawaban Kasuari. "Mereka yang ngundang atau mereka yang minta kamu untuk nyuruh aku nemuin mereka?" tanya Phoenix setelah menyadari sesuatu.

Kasuari tersenyum tipis. "Iya, kamu bener," sahut Kasuari menatap Phoenix.

"Ayo masuk," ujar Phoenix melangkahkan kakinya meninggalkan basement yang memang ada di mansion keluarga Dexter, bersama Kasuari yang tangannya digenggam oleh cowok itu sedari keluar dari mobil.

Entah sebesar apa mansion yang bisa disebut istana itu, sampai mempunyai basement yang bisa menampung ratusan mobil-mobil mewah.

"Mba, abang-abang udah pada ngumpul?" tanya Kasuari, saat netranya menangkap sang pelayan yang kebetulan baru saja keluar dari pintu.

Pelayan yang memang terlihat masih muda itu seketika menundukkan kepalanya, saat melihat Nona-nya sudah berada di mansion.

"Sudah, Nona. Den Raja juga sudah datang beberapa menit yang lalu bersama seorang perempuan, Nona," sahut pelayan itu tersenyum menatap Kasuari.

Kasuari mengepalkan tangannya dengan erat. Rahang gadis itu terlihat mengeras, memperlihatkan beberapa urat yang menonjol. Phoenix yang menyadari genggaman tangan gadisnya mengerat, dengan cepat mengelus pelan punggung tangan gadisnya.

DANGEREUXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang