[36] Kidnapped

74.2K 12.5K 7.6K
                                    

"Dilarang mengcopy atau memplagiat cerita ini!"

Follow Instagram @yeremisaragih buat ngeliat cogan😎😾

Kalau cerita RAGAZ hari ini tembus 35rb pembaca, aku double up DANGEREUX!

Selagi nunggu update cerita ini, kalian bisa baca cerita aku yang masih on going, ayo ramaikan, bantu aku dengan vote dan komen. Aku update setiap hari loh disana.

• Selamat Membaca •

•••

"Absen pakai kota kalian sekarang yuk!"

•••

CTAS

CTAS

CTAS

"ARGH... Am–ampun Kak. Sshh– aku, nggak– nggak bakalan ganggu Kakak lagi. Tapi tolong– tolong berhenti Kak." Suara permohonan ampun dan ringisan menahan sakit, terdengar di sebuah ruangan yang minim cahaya.

Sang korban yang merupakan perempuan, sudah tidak terbentuk lagi wujudnya, terlihat begitu mengerikan dan menjijikkan di waktu yang bersamaan.

Sedangkan sang pelaku, hanya menatap datar dan tajam korbannya. Senyuman miring terlihat di wajah sang pelaku yang merupakan seorang laki-laki.

Cowok itu mendekati korbannya dengan langkah mengintimidasi. Senyuman miring masih terpampang di wajah yang sialnya tampan itu.

"Mau lo nangis darah sekalipun, gue nggak peduli. Lo udah terlalu mengganggu orang-orang disekitar gue," ujar cowok itu, Phoenix, dengan tatapan tajamnya.

Korban yang merupakan siswi yang mengganggu Phoenix beberapa hari terakhir ini, terlihat ketakutan saat menatap Phoenix.

"Nggak ada ampun buat lo," tekan Phoenix tajam.

CTAS

CTAS

CTAS

"ARGH... sakit!" Jeritan penuh kesakitan itu terdengar begitu pilu.

Phoenix terlihat tidak peduli, dan terus mencambuk siswi itu. Sesekali ia menendang perut siswi itu.

"Say goodbye to the world," ujar Phoenix tersenyum miring.

DOR

Siswi itu mati ditempat dengan tubuh dan wajah yang hancur. Darah siswi itu dimana-mana, celana Phoenix pun tak luput dari darah itu.

"Merepotkan," batin Phoenix menghela nafas kasar.

•••

"Gue nggak sabar banget nunggu MV nya keluar, sialan!"

"Aduh, kenapa cantik banget sih dia."

"Namanya juga pacar gue."

"Halu lo! Dia pacar gue."

"Mau gue kasih kaca?"

"Bodoamat! Intinya dia pacar gue, no debat!"

"Nggak bisa gitu dong, dia–"

TOK, TOK, TOK

TOK, TOK, TOK

Ketukan pintu yang terdengar tidak sabaran, menghentikan perdebatan antara Andreas dan Venus.

DANGEREUXWhere stories live. Discover now