lima: figura dan kita.

740 155 13
                                    

Chifuyu kini duduk dengan tenang di depan meja belajar yang terletak didalam kamarnya dan baji sambil membaca ulang buku buku fiksi yang ia miliki, mulai dari yang berjudul harry potter, twilight, sherlock holmes, sampai yang berjudul the lion, the witch and the wardrobe.

Chifuyu memang sudah menonton semua adaptasi film dari buku buku itu, tapi entah mengapa membaca ulang semuanya dari awal tidak pernah membuat chifuyu jenuh maupun bosan.

Ditemani secangkir susu coklat hangat dan penerangan dari lampu yang tidak menyilaukan mata, ditambah suara hujan yang kini tengah mengguyur tanah sudah sangat cukup bagi chifuyu untuk menghabiskan hari dengan bahagia.

Saat tengah fokus membaca kata perkata dalam buku, tiba tiba chifuyu dikejutkan dengan baji yang masuk ke kamar dalam keadan basah kuyup.

"Baji-san...? Mengapa hujan hujanan?"

"Aku lupa membawa payung, chifuyu, bisa siapkan baju gantiku?"

Chifuyu mengangguk kecil, lalu memperhatikan saat baji masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Chifuyu tidak beranjak sedikit pun dari kursinya, ia sudah sedari tadi menyiapkan baju untuk baji, bahkan sebelum baji sampai di rumah, baju gantinya sudah tersedia di atas kasur.

Chifuyu diam lalu melanjutkan membaca bukunya.

Beberapa menit kemudian baji keluar dari kamar mandi bertelanjang dada, bagian bawah tubuhnya ditutupi oleh handuk yang melilit, kedua tangannya tengah sibuk mengeringkan rambut dengan handuk kecil.

Chifuyu memalingkan muka saat melihat baji hendak mengenakan bajunya, ini tentu bukan pertama kalinya chifuyu melihat baji tanpa busana, tapi jujur saja chifuyu masih belum cukup terbiasa.

Saat chifuyu kembali fokus pada buku bacaannya, tiba tiba baji mendekat lalu memberi chifuyu sesuatu.

"Apa ini?" Chifuyu mengerutkan keningnya lalu mengambil kotak handphone yang baji sodorkan padanya.

"Handphone ini baru dirilis lusa kemarin, saat aku berkencan dengan kazutora aku melihat ada yang menjualnya, jadi kubelikan untuk mu."

Tatapan chifuyu yang tadinya penuh tanda tanya kini menjadi datar.

"Oh? Ini sogokan karena baji-san berselingkuh?"

Chifuyu tidak tahu dorongan darimana yang membuatnya tiba tiba berani mengatakan hal itu.

"Apa?" Baji yang tadinya fokus untuk mengeringkan rambut kini menatap chifuyu dengan tatapan tak sedap.

Yang ditatap pun hanya menatap balik, merasa benar dengan pertanyaannya.

Baji yang ditatap datar oleh chifuyu menyeringai kecil hingga membuat taringnya terlihat. Baji menopang dagu chifuyu yang membuat sang empu mendongak, setelah itu baji pun sedikit membungkukkan diri, menghapus jarak antar bibirnya dan bibir chifuyu.











Chifuyu berkali kali memberontak, memukul dada baji, memberi kode untuk menyudahi ciuman ini. Tapi baji berpura pura tidak mengerti, tangannya yang menopang dagu chifuyu sudah beralih kepala bagian belakang chifuyu, membuat chifuyu menjadi sulit mengelak ciuman dari baji, sedangkan tangan baji yang lain kini berada disamping chifuyu, bersandar pada meja yang membuat pergerakan chifuyu terkunci tidak leluasa.

Saliva yang entah milik siapa mengalir dikedua bibir yang tengah bercumbu itu, lidah baji dengan lihai masuk kedalam mulut kecil chifuyu, menelusuri deretan gigi chifuyu, seperti mengabsen satu persatu.

Setelah beberapa menit akhirnya baji melepaskan tautan mereka, chifuyu langsung dengan rakus meraup udara sebanyak banyaknya, setelah puas chifuyu kembali menatap baji dengan tatapan kesalnya.

nelangsa [bjfy fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang