tiga belas: teman tak diundang bagian 2.

766 122 31
                                    

"A-aww!! Chifuyu! Kau menekan luka ku terlalu keras!"

"Salahmu sendiri karena tak mendengarkanku!"

Walau nada bicaranya terdengar sangat kesal, tapi chifuyu kali ini membersihkan luka di sudut bibir takemichi dengan lebih lembut, walaupun masih sedikit menggerutu.

"Mana aku tau jika aku akan dipukuli? Aku kan hanya ingin berbicara berdua saja..."

"Ck! Kau ini! Apa setelah mendengar semua ceritaku kau belum menangkap jika baji-san bukan pribadi yang sabar dan bisa diajak berkompromi?"

Takemichi terdiam sejenak, nampak tak setuju dengan yang chifuyu katakan.

"Itu tidak benar, ia menjadi seperti itu hanya saat ada seseorang yang mengusik atau membicarakanmu..."

"Takemichi, berhenti berbicara! Luka mu bisa terbuka lagi."

Chifuyu kembali membersihkan darah segar yang mengalir disudut bibir kiri takemichi, awalnya luka itu perlahan sudah mulai mengering, tapi karena takemichi selalu berbicara menjawab semua perkataan chifuyu, luka itu pun kembali basah.

Chifuyu juga tak habis pikir, hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya saat mengingat kejadian di apartementnya beberapa menit yang lalu.

Saat itu chifuyu dan takemichi seperti biasa mengerjakan tugas bersama, chifuyu memang salah karena tidak memberitahu baji tentang takemichi yang berkunjung, tapi chifuyu tidak pernah membayangkan jika adu tonjok akan terjadi saat ia meninggalkan dua laki laki itu beberapa menit, lagian yang chifuyu ketahui baji juga berencana untuk keluar bersama kazutora hari ini, jadi sampai saat ini pun chifyu tidak mengetahui akar permasalahannya.

Walau terdengar mustahil, tapi yang memulai menyulut api kemarahan baji adalah takemichi. Ia yang pertama kali memprovokasi baji dan berakhir dengan wajahnya yang babak belur dipukuli habis habisan oleh baji. Tapi tak masalah, ia tampak tak menyesal sedikit pun.

Karena yang takemichi katakan pada baji bukanlah hal biasa, ia mengeluarkan semua unek uneknya tentang sifat bajingan baji pada chifuyu yang tentu saja dengan sangat mudah membuat emosi baji naik sampai ke ubun ubun.

Takemichi saat ini hanya terkekeh pada chifuyu yang tengah habis habisan mengomelinya, "chifuyuu, apa kau tidak haus karena mengomel? Aku haus... tolong belikan aku minum yaa."

Chifuyu menggulung majalah yang ada dimeja lalu menggunakannya untuk memukul kepala takemichi dengan kesal, "kau ini!! Apa kau tidak mendengarkanku?!?!"

Chifuyu dengan kesal berjalan mengitari supermarket yang memang sedang mereka singgahi, sementara takemichi tetap duduk dibangku bangku yang tersedia sambil memainkan luka yang telah dibalut dan diperban oleh chifuyu.

Setelah chifuyu meleraikan baji dan takemichi, ia memang langsung menarik tangan tekamichi untuk keluar dari apartementnya, menuju sebuah supermarket yang hanya berjarak beberapa meter. Sebenarnya chifuyu ingin merawat takemichi di apartementnya saja, tapi rasanya tidak mungkin karena baji juga tidak jadi pergi keluar.

Ngomong ngomong tentang baji, kini pria bersurai panjang itu benar saja membatalkan kencannya dengan kazutora, dan untungnya kazutora memahami jika mood baji sedang tidak bagus, jadi ia tidak mempermasalahkannya.

Kepala baji benar benar terasa berat kini, percakapan adu mulutnya dengan takemichi masih berbekas jelas di otaknya.

"Tuan baji keisuke yang terhormat, kau benar benar terlalu naif jika menganggap bahwa chifuyu sebodoh itu sehingga tidak menyadari jika yang kau lakukan ke padanya hanya dilandasi birahi mu pada kazutora itu saja. Bahkan aku yang orang luar sekali pun dapat melihat jika kau sangat menyanjung tinggi kazutora, tapi memperlakukan chifuyu seperti budak."

nelangsa [bjfy fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang