tujuh belas: duo di perjalanan.

688 113 31
                                    

Chifuyu kini tengah duduk dengan tenang di ruang tunggu bandara sambil membaca cerita cerita fiksi secara online dalam handphone-nya.

Jadwal pesawat dari tokyo menuju osaka di jadwalkan berangkat sekitar satu jam lagi, dan kini chifuyu sudah kehabisan akal untuk mencari cara agar tidak mati kebosanan.

Mematikan handphone genggamnya, chifuyu menyandarkan punggung nya ke kursi bandara sambil menghela nafas panjang. Menatap langit langit bandara beberapa detik lalu kembali menghela nafas.

Raut muka chifuyu mungkin terlihat biasa biasa saja, tapi jauh di lubuk hatinya chifuyu benar benar merutuki keberadaannya di bandara ini.

Perjalanannya dengan baji menuju osaka sangat jauh berbeda dengan yang ada di pikirannya.

Chifuyu melirik ke arah samping kirinya, dibarisan bangku sana ada baji dan kazutora yang duduk bersebelahan, di kelilingi dengan karyawan karyawan lain yang bercanda gurau bersama.

Chifuyu memegang kepalanya, ia benar benar sempat melupakan fakta jika kazutora masih termasuk karyawan baji. Kazutora bahkan bukan hanya karyawan biasa, ia adalah sekretaris dari pemilik perusahaan.

Bagaimana mungkin seseorang seperti kazutora yang tak kalah bekerja keras saat sang boss begadang berminggu minggu tidak diikut sertakan dalam acara ini?

Kazutora memakai kemeja putih dengan luaran sweater v neck tanpa lengan berwarna kuning gelap, sangat cocok dengan bawahannya celana panjang berwarna cream, ditambah rambut panjang yang memiliki dua warna itu di cepol asal, bukannya menimbulkan kesan berantakan, malah terlihat sangat indah.

Sedangkan disebelah kazutora ada baji yang walaupun masih terkesan kaku tapi terlihat sangat jelas berusaha sebaik mungkin menjadi ramah. Dan karyawan karyawan baji sangat mengerti keadaan boss mereka yang jarang jarang mengeluarkan begitu banyak effort hanya untuk berbincang dengan santai, membuat beberapa di antara mereka meminggirkan terlebih dahulu prinsip 'selalu hormati boss mu' dan memilih tanpa segan mengajak baji berbincang.

Baji dengan dalaman turtleneck berwarna hitam yang dilapisi lagi dengan kemeja berwarna senada tak terkancingi terlihat benar benar sangat menawan. Rambutnya juga tak terikat rapi, ikatan model ekor kuda itu sengaja tak di buat tinggi, dan beberapa poni berantakan di wajah seakan hanya bertujuan untuk menambah kesan tampan.

Mereka tampak serasi.

Chifuyu merapatkan sweater yang sedang ia kenakan, lagi dan lagi hanya menghela nafas panjang memikirkan mengapa ia bisa terjebak di antara hubungan indah miliki baji dan kazutora.

Karena merasa semakin bosan, chifuyu tiba tiba berdiri dan meregangkan badan.

"Oh? Chifuyu? Kau ingin pergi kemana?"

Menatap ke arah kazutora yang bertanya, chifuyu tersenyum kecil sambil menunjuk salah satu kedai kopi yang ada didalam bandara.

"Aku akan membeli kopi, kazutora-san."

"Ingin aku temani?"

"Tidak perlu, kazutora-san. Silahkan lanjutkan perbincangan mu dengan yang lain, aku akan segera kembali setelah membeli kopi."

"Baiklah... kalau begitu hati hati oke? Jangan sampai tersesat."

Chifuyu tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya, lalu dengan sedikit berlari menuju kedai kopi yang terletak tak jauh dari tempat duduknya tadi.

Pergi ke kedai kopi hanyalah alasan klise, tujuan chifuyu yang sebenarnya adalah menjauh dari kerumunan, ia perlu menenangkan pikiran.

"Permisi, tolong satu americano."

nelangsa [bjfy fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang