enam: kamu, kulkas, dan kebiasaan.

801 142 19
                                    

Hari hari chifuyu kembali berjalan seperti biasa, hanya ada dirinya dan kebosanan yang setia menemani.

Masalah handphone kemarin mari beranggapan bahwa hal itu tidak pernah terjadi, karena bagaiman pun chifuyu menolak, baji akan selalu membawa barang baru beberapa hari berikutnya, entah itu laptop, handphone, earphone atau apapun benda sejenis yang menurut chifuyu harganya hanya menambah beban pikiran saja.

Tapi bagaimana pun juga, chifuyu tidak pernah terlihat membuang atau sekurang kurangnya menjual kembali barang yang diberikan oleh baji, semua barang barang itu ia kumpulkan dan ia rawat dengan baik, walau tak sering memakainya, chifuyu selalu menjaga dan memastikan barang yang baji berikan tidak rusak, ia cukup tahu bagaimana cara menjaga barang pemberian suaminya itu.

Saat ini baji sedang makan malam di meja makannya, sendirian? Tentu saja tidak. Ditemani chifuyu? Jangan terlalu berharap. Baji kini tengah makan dengan kazutora.

Ya.. di apartement itu, baji sedang memanjakan kekasihnya di hadapan chifuyu.

Chifuyu yang kini tengah duduk sambil memperhatikan televisi sesekali merubah raut wajahnya menjadi tak nyaman kala mendengar baji mengungkapkan kata kata indah untuk memuji kazutora.

Bukan masalah pemilihan kata yang kurang tepat, tapi fakta bahwa semua yang baji katakan adalah benar membuat chifuyu merasa semakin tersudut.

Chifuyu mematikan televisi lalu berjalan ke arah kamarnya, saat hendak memasuki kamar utama, tiba tiba chifuyu membelokkan kakinya menuju kamar yang satunya.

Chifuyu merutuki dirinya, bodoh, saat ini di apartemnet masih ada kazutora, bagaimana jika kazutora melihatnya memasuki kamar utama? Apa yang akan ia katakan?





Tok tok

Jam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam, chifuyu yang tadinya sibuk memainkan ponsel mengalihkan pandangan pada pintu yang diketuk lalu terbuka, menampilkan perawakan baji dengan rambut di kuncir andalannya.

"Belum tidur?"

Chifuyu hanya melirik sedikit lalu menggeleng kecil.

Baji mendekat, merebahkan tubuh besarnya diatas chifuyu, menenggelamkan permukaan wajahnya di cerucuk leher milik chifuyu.

"Baji-san, berat."

Baji tidak memperdulikannya, ia mencium kecil leher yang diikuti dengan gigitan kecil di telinga chifuyu.

Baji menyudahi acara memberi kecupannya lalu menatap chifuyu tepat di manik indahnya. Chifuyu tahu jika baji sudah seperti ini itu tandanya bahwa baji menginginkan sesuatu.

_______________________________________________________

Akhir pekan, itu artinya baji tidak memiliki agenda di kantor, ia beraktifitas lebih dulu dari chifuyu, buktinya ia kini tengah berada di dapur, melihat lihat isi lemari dan kulkas, baji menemukan semua yang ia inginkan untuk sarapan pagi ini tapi saat ia memastikan tanggal di kalender ponselnya, baji mengerutkan kening.

"Chifuyuu, kau sudah bangun?"

Chifuyu hanya membalas dengan deheman malas, ia tidak memiliki tenaga untuk saat ini, lebih memilih untuk mengeratkan selimut yang menjadi satu satunya kain penutup tubuh polosnya.

Baji kembali memasuki kamar, ikut kembali merebahkan dirinya di samping chifuyu.

"Hei, chifuyu."

"Hm.."

"Apa kau makan dengan benar beberapa minggu ini?"

nelangsa [bjfy fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang