dua belas: teman tak diundang.

815 150 20
                                    

Disarankan memakai background berwarna hitam.

.

.

.

.

.

".... bAJII??? KAU MENDENGARKAN KU??"

"E... eh..?? Maaf, aku melamun, kau mengatakan apa tadi?"

"Ck, dasar kau ini, beban pikiran apa yang ada dikepala mu? Tadi aku bertanya apakah di laporan yang aku ajukan kemarin ada kesalahan atau sesuatu yang tidak kau minati?"

Baji meringis pelan lalu mengelus punggung tangan kazutora, "sayang, bisa kita tidak membicarakan pekerjaan saat sedang menghabiskan waktu seperti ini? Kepalaku bisa meledak jika dimana mana kini yang dibahas adalah pekerjaan."

Kazutora mengangguk setuju, sejujurnya ia juga sedikit muak dengan pekerjaan yang menumpuk itu.

"Apa yang kau pikirkan tadi hingga melamun seperti itu?"

"O-oh.. tidak, tidak ada, hanya tiba tiba aku mengosongkan pikiranku."

Bohong, tentu saja itu adalah kebohongan, karena kini hati baji tengah gelisah karena sesuatu di meja depan televisi apartementnya, tepat diseberang meja makan yang kini tengah ia gunakan dengan kazutora untuk menghabiskan waktu.

"Hei baji, apa itu pacar chifuyu?"

Mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut kazutora, tiba tiba saja baji hampir memuncratkan jus jeruk yang baru ia minum.

"Uhuk.. uhuk.. p-pacar..? Apa maksudmu? Itu tidak mungkin pacar chifuyu."

"Eh... benarkah..?" Tampak sedikit kecewa, kazutora kembali memperhatikan chifuyu dan seseorang yang kini tengah duduk disampingnya saling bercanda gurau bersama.

"Sayang sekali, padahal menurutku mereka serasi..."

BYUUURR!!

"E-EH?? BAJI?? KAU TIDAK APA APA?"

Kali ini baji benar benar tidak dapat menahan semburannya. Apa kazutora bilang? Serasi? Tidak tidak tidak tidak mereka sama sekali tidak serasi. Apa apaan 'serasi'? TIDAK SAMA SEKALI.

"Baji-san..? Kau tidak apa apa?"

Chifuyu yang melihat baji yang kini tengah terbatuk batuk nampak sedikit khawatir, baji hanya menatap chifuyu sekilas lalu menganggukkan kepalanya.

"Takemichi, tunggu sebentar disini ya, aku akan membereskan kekacauan disana."

"Baiklah."

Seseorang yang di pangggil takemichi itu tersenyum sambil tak melepaskan pandangannya pada chifuyu yang kini tengah mendekati baji dan kazutora untuk membersihkan jus yang berserakan dimana mana.

"Maaf merepotkanmu chifuyu."

"Emm! Tidak apa apa kazutora-san."

Chifuyu dengan telaten membersihkan meja makan dengan kain lap, setelah selesai ia pun segera kembali menuju depan televisi, duduk disamping takemichi dan kembali mengerjakan tugas mereka.

Baji yang merasa chifuyu bahkan tak meliriknya sedikit pun tambah merasa mendung.

"Sepertinya chifuyu sedang dalam suasana hati yang baik ya, aku jarang melihatnya tersenyum seperti itu, ia bahkan tidak memarahimu karena membuat kegaduhan."

Kazutora berbicara dengan santai sembari memperhatikan chifuyu yang kini tengah mengerjakan tugas kuliah sembari sesekali bergurau dengan takemichi, seseorang yang hadir masuk dalam hidup chifuyu semenjak awal semester genap dimulai, dan entah bagaimana caranya takemichi mampu membuat binar cahaya dimata chifuyu yang awalnya redup kembali terang.

Hanagaki Takemichi namanya, ia adalah teman yang chifuyu temui saat kelas berlangsung, mereka awalnya tak dekat, hanya mengetahui nama masing masing tanpa mencoba untuk memulai pembicaraan, saling menyapa saja tidak. Tapi semua berubah saat salah satu dosen mereka menugaskan sebuah tugas yang harus dilakukan secara berpasangan dan secara kebetulan pula dikelas itu hanya mereka berdua yang belum menemukan partner, jadi mau tidak mau mereka harus bekerja sama.

Keduanya tak ada yang menyangka akan bisa seakrab ini, bertemu satu sama lain rasanya seperti bertemu teman lama, seharian menghabiskan waktu mengerjakan tugas dengan chifuyu sudah lebih dari cukup untuk takemichi menyadari jika chifuyu adalah orang yang baik, sangat baik.

Setelah tugas mereka selesai pun keduanya masih saling merangkul pundak bersama menuju cafetaria, ya.. memang tak ada alasan untuk memutuskan pertemanan walau tugas sudah selesai.

Bahkan keduanya juga tak jarang menceritakan rahasia pada satu sama lain.

Chifuyu sudah menceritakan hubungannya dengan baji pada takemichi, jujur awalnya chifuyu ragu dan takut jikalau takemichi nantinya menganggap chifuyu aneh atau mengada ngada cerita "menikah dengan CEO muda kei company" tapi ternyata tidak. Takemichi bahkan menawarkan bantuan jika baji melakukan sesuatu yang membahayakan chifuyu, bermain tangan misalnya.

Chifuyu ingat betul saat itu ia tertawa sangat keras saat mendengar jawaban dari takemichi, sangat di luar ekspektasi!

"Mengapa tertawa?!?! Aku serius tau! Chifuyu, jika baji-san mu melakukan sesuatu yang aneh katakan padaku, aku akan menyelamatkanmu dan membawamu kabur saat itu juga!"

"Hahahaha... yaampun.. aku tidak menyangka kau akan mengatakan itu, ehem, baiklah, terimakasih atas tawaranmu tapi... aku sangat yakin baji-san tidak akan melakukan itu, jadi tenanglah! Itu tidak akan terjadi-!"

Dan sejak saat itu, setiap kali takemichi mengunjungi apartement chifuyu untuk mengerjakan tugas bersama, pandangannya pada baji tidak lagi sama, entah mengapa rasanya ingin sekali membuat pria bersurai hitam panjang itu menjaga jarak dari chifuyu setidaknya lima puluh meter.

Baji tentu juga diberitahukan hal ini oleh chifuyu, mereka berdua pernah berjanji bersama untuk mengatakan siapa saja yang mereka beritahu tentang hubungan pernikahan ini, tak perlu meminta izin, hanya beritahukan orangnya yang mana. Baji juga memiliki seseorang yang ia beritahu tentang hubungannya dan chifuyu, jadi bisa dibilang mereka impas kini.

"Takemichi... aku sedikit kebingungan di bagian ini."

Takemichi mendekat kearah chifuyu, lalu mulai menjelaskan cara mengerjakan tugas yang tidak chifuyu pahami, kebetulan takemichi cukup mengerti dibagian ini.

Setelah paham chifuyu tersenyum pada takemichi dan mengucapkan terimakasih.

Manis. Manis. Manis. Manis.

Takemichi yang melihat senyum cerah itu hanya dapat tersenyum balik sambil bergumam dalam hati, 'baji benar benar buta menyia nyiakan senyum secerah mentari ini.' Tentu saja itu tidak akan ia ucapkan terang terangan, takemichi masih ingin hidup lebih lama, menikah, dan mempunyai banyak anak.

Chifuyu kini tengah kembali fokus untuk mengerjakan tugasnya, tapi tiba tiba pandangannya menuju pada baji yang kini juga tengah sedang menatapnya. Kedua manik mata mereka seakan terkunci, tak ada yang berniat untuk mengalihkan pandangan, hingga akhirnya kening baji semakin berkerut tanda kesal dan kembali menatap tak acuh.

Chifuyu yang melihat itu merasa sangat terkejut.

Apa itu...? Baji marah padanya? Tapi kenapa?

_______________________________________________________

nelangsa's character unlock:

nelangsa's character unlock:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanagaki Takemichi.

nelangsa [bjfy fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang