Rigel 31

30 4 0
                                    

" Penyerangan tergesah-gesah justru akan berbalik arah."

~Wacana Rigel~

____________[[[]]]____________

Jangan lupa follow akun
@dianaasafi @dianaasafi

Tinggalin jejak pokoknya! gamau tau🥺

Hujatan dari pembaca sangat Dii butuhkan sangat dibutuhkan gaizzz. Lopyuuu❤️❤️ banyak banyak.

 Lopyuuu❤️❤️ banyak banyak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

CEKI TO THE DOT...... CEKIDOT!!!🎉🎉

****

"Bagaimana pa?" Tanya seoarang wanita paruh baya ke sang ayah yang rambutnya sudah sedikit mempunyai uban.

Sang ayah pun tersenyum simpul, "Mereka sungguh pintar, dengan sekali dugaan tepat pada titik merah," tuturnya. Sang anak yang mendengarnya langsung tersenyum senang.

"Anak-anakku hebat pa, dia tidak menggunakan emosinya di awal. Tapi, apakah ini semakin baik jika mereka semuanya tau dan bersama?"

"Lebih dari baik, mereka memang harus bersatu."

Sang anak menatap lurus ke depan jendela di ruangan kerja sang ayahnya. "Kapan aku bisa berkumpul bersama mereka lagi? sudah 2 tahun aku berpisah dengan mereka, aku berharap dengan kembalinya kita Indonesia, aku bisa bersatu kembali dengan mereka." sendunya yang membuat sang ayah menatapnya sedih.

"Tenang nak, jangan gegabah. Semua akan berakhir dengan indah. Untuk mencapai tempat yang indah harus melewati jalan yang tidak berliku bukan?" Sang anak mengangguk lalu tersenyum kepada sang ayah.

******

"STOP!"

Semua menoleh ke arah sumber teriakan suara yang ternyata dari seoarang siswa yang berdiri tepat di pintu masuk kantin. Siswa itu adalah Vender. Yaps, Vender dkk memang sudah berdiri disana semenjak Abel mengata-ngatai orang tua Rigel yang berarti orang tua mereka juga tentunya.

Mereka tiba di Kantin, karena lagi lagi Black merasakan firasat buruk akan adiknya. Mereka sekarang menyesal kenapa saat istirahat seperti ini, mereka selalu menghabiskan waktu istirahatnya di rooftop,memang mereka tidak suka dengan suasana di Kantin, bukan malah membuat aktivitas menjadi tenang malah membuat kericuhan seperti saat ini contohnya.

Vender melangkah maju menghampiri meja adik-adiknya dan sahabat mereka yang diikuti oleh teman-temannya.

"Repeat again!" Titahnya mengarah ke Abel. Abel pun bingung dengan perintah Vender.

RIGEL [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now