D U A P U L U H || end

2K 265 27
                                    

"Rasanya... Uhuk, seperti nostalgia ya...?" Ucap Yura pelan.

"Jangan... Berbicara," ujar Rindou lirih.

"... Dulu pun, kamu juga bilang begitu."

Disini Rindou sedang menggendong Yura dipunggungnya ia berlari secepat yang ia bisa, ia tak bisa menunggu ambulance datang ia tak sanggup melihat gadisnya dengan keadaan yang mengenaskan.

"Berhentilah, Rindou.."

"Apa maksudmu?! Rumah sakit! Kita sebentar lagi sampai dirumah sakit." Ucapnya dengan mata yang berair.

"Kamu tahu itu percuma... Aku bahkan sudah tidak bisa merasakan apapun, jantungku terte-"

"Berhentilah bicara dan biarkan aku membawamu kerumah sakit!" Bentak Rindou.

Yura terkekeh pelan. "Ini pertama kalinya kamu membentakku seperti itu. Tidak buruk." Ujarnya.

"Kumohon... Bertahanlah."

Yura tersenyum pelan. "Apa kamu tahu? Awalnya aku hanya mendekatimu karena penasaran bagaimana sosok dari adik mantan kekasihku..."

"Namun ketika bersamamu, aku bisa melihat dalam dirimu bahwa kau kesusahan menyesuaikan denganku, aku tahu bahwa kau itu pria yang kasar. Namun kau menahan sifatmu itu didepanku... Kamu dengan tulus melakukan itu hanya karna aku mengatakan bahwa aku menyukai pria lembut kan?"

Tidak ada jawaban Rindou hanya terus berlari dengan sisa tenaganya. Ia terus menangis tersedu-sedu dengan pikiran negatif.

"Kamu yang seperti itu... Bagaimana bisa aku tak mencintaimu?"

Rindou perlahan-lahan berhenti, kakinya mulai lemas. Ia tak tahu lagi harus apa ia mulai prustasi.

"Maafkan aku..." Ujar Rindou.

Yura tersenyum. "Cinta itu... Terkadang emang bikin bodoh."

Rindou mencoba untuk menguatkan dirinya.

"Tapi karna kebodohanku itu kan... Kamu mencintai-ukh..." Rindou meringis rasanya ia tak sanggup berbicara lagi. Semuanya terlalu menyedihkan.

"Ahaha! Bahkan sebelum kamu sebodoh itu pun... Aku sudah mencintaimu." Kata Yura sambil menyandarkan wajahnya pada bahu kekasihnya yang terasa rapuh.

"Tetaplah hidup, dan bahagialah sayangku."

Kedua tangan Yura yang tadinya mengalun di leher Rindou lalu jatuh. Rindou berlutut ia menangis tanpa suara, tubuh kekasihnya yang mulai dingin dipunggungnya itu membuatnya merasa kehilangan akal sehatnya. Ia telah kehilangan perempuan yang begitu ia cintai.

-
End.

Falling to you ||Haitani Rindou√Where stories live. Discover now