Tujuh || Ran

541 88 3
                                    

Cafe komik. Ran berpikir mereka akan pergi ketempat romantis atau lainnya namun ternyata mereka malah datang ke cafe komik...

"Kamu nggak suka disini hm?"

Ran tergelak. Kamu. Ia membeku Yura tutur katanya jadi sangat lembut hanya karna mengganti kata lo dengan kamu.
Ran menganga tak menyangka.

Yura tersenyum jahil, sekarang ia mengerti mengapa Ran sangat suka menggodanya.

"Nanti laler masuk mampus loh~ aku duluan haha!" Ucap Yura meninggalkan Ran yang masih membeku didepan pintu.

"Ra tunggu!"

~

"Kamu pasti baru tau kan kalo di cafe komik ada tempat begini?"

Ran mengangguk. "Iya, ternyata ada tempat gini... Nyaman lagi."

"Aku sering banget dateng kesini, disini damai."

Yura berjalan menuju rak komik dan mengambil dua buku dari sana. Ia kembali menghampiri Ran dan memberinya salah satu dari buku yang dia ambil itu.

"Kamu harus baca ini, ceritanya seru!"

"Aku baru tau kamu ternyata suka beginian, padahal... Aku selalu ngikutin kamu."

Yura tertawa, "kadang kan aku tiba-tiba ilang."

"Iya juga..."

Percakapan terus mengalir dan terkadang mereka saling diam sambil membaca buku mereka masing-masing.

"Ini tempat favoritku," ujar Yura memecah keheningan.

"Kalau gitu sekarang jadi tempat favorit kita gimana?"

Yura menoleh kearah Ran ia tak menyangka lelaki itu akan menjawab seperti itu... Sungguh.

Ran lalu mengubah posisinya yang awalnya bersandar pada tembok kini turun dan menaruh kepalanya di paha Yura.

"Aku capek, aku mau istirahat bentar." Katanya memejamkan matanya pelan.

Yura diam. Dia memperhatikan lamat-lamat wajah kekasihnya yang perlahan-lahan mulai pulas, ia baru sadar sekarang ternyata kekasihnya itu sangat tampan. Pantas saja setiap Ran menghampirinya disekolah banyak sekali gadis-gadis yang berbisik dibelakangnya.

Hhhh Yura jadi berpikir bagaimana bisa ada preman yang setampan dia? Ugh namun memikirkan kembali bahwa dirinya juga adalah seorang preman.

Yura mengusap pelan surai hitam kekasihnya lalu mengusap dahinya, ia tak tahu mengapa ia tiba-tiba merasa sesak seperti ada rasa bersalah besar yang ada pada dirinya. Ia tak tahu kenapa, apa mungkin karena ia baru membalas perasaan lelaki itu setelah 11 bulan atau ada alasan lainnya? Ia tak tahu sama sekali.

"Ran... Kamu bisa cinta aku dalam kurun waktu berapa lama?" Tanyanya yang ia pikir tentu saja Ran tak akan menjawabnya karna ia sedang tertidur.

Namun Ran meraih pergelangan tangan Yura yang sedaritadi mengusapnya, ia membuka matanya perlahan dengan raut wajah serius Ran perlahan bangun.

"Selamanya Ra. Aku bisa cinta kamu dalam kurun waktu selamanya." Ran menarik tengkuk Yura cepat dan mencium bibir perempuan itu.


Tbc

Falling to you ||Haitani Rindou√Where stories live. Discover now