Someone From The Past

446 41 84
                                    

Selamat malam semua, maaf Cezi baru up ceritanya...

===========
Flashback On
===========

Tokkk...Tokkkk.....Tokkkk.....

"Samchon, apakah samchon masih lama?" tanya Uju yang sudah selesai menyelesaikan panggilan alamnya.

"Sebentar lagi sayang!!" teriak Vincenzo dari dalam bilik kamar mandi, karena perutnya mulas terlalu makan cabai kebanyakan.

"Baiklah" sahut Uju sambil menunggu Vincenzo.

Tiba - tiba suara pintu kamar mandi terbuka, tampak seorang pria tergesa - gesa masuk ke dalam salah satu bilik yang ada di kamar mandi tersebut sambil membawa sebuah karung yang cukup besar.

"Euuhh? kenapa karung itu mengeluarkan darah?.Hemm sebaiknya aku harus melihat apa yang sedang ahjussi itu lakukan." ujarnya di dalam hati.

Dengan langkah pelan namun pasti, Uju memberanikan dirinya melihat apa yang dilakukan pria tersebut.

Dan ketika melihat apa yang dilakukan pria itu, refeks teriakan Uju menggema seketika

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

Mendengar teriakan Uju, pria tersebut panik dan langsung meninggalkan tempat itu.

Sementara Vincenzo, langsung dengan cepat menghampirinya. Tampak Uju menangis ketakutan, tangannya menunjuk ke arah bilik kamar mandi yang terbuka lebar, tubuhnya pun bergetar hebat.

"Uju-ya kamu kenapa sayang, huh?. OH GOD!" pekiknya kaget.

Mayat seorang wanita tanpa busana tergeletak mati dengan beberapa sayatan di sekujur tubuhnya. Darah segar masih mengalir dari tubuh wanita tersebut, sepertinya wanita itu masih belum lama meninggal.

Vincenzo langsung menggendong Uju dan memeluknya erat,"Gwenchana Uju-ya, sshsstt tenang ya sayang yaa."

Tidak lama kemudian, pintu kamar mandi terbuka dan terlihat beberapa pengunjung mulai masuk ke dalam karena mereka mendengar suara teriakan Uju. Termasuk Cha Young dan juga Aera, mereka semua dapat melihat dengan jelas ada sesosok mayat wanita beserta dengan Uju yang menangis pilu di dekapan Vincenzo.

=============
Flashback End
============

Cha Young langsung menghubungi petugas kepolisian kota Amsterdam dan menyuruh mereka untuk mengirimkan tim forensik, iapun langsung menyuruh semua orang untuk menyingkir dan mengosongkan area tersebut serta tidak memperbolehkan mereka untuk menyebarluaskan segala bentuk foto maupun video ke media sosial.

Beruntung di restoran ini ada tempat bermain untuk anak - anak, sehingga Aera dapat ia tinggal disana untuk bermain bersama dengan beberapa anak yang seusia dengan dirinya.

Namun untuk Vincenzo dan Uju ia tetap menyuruh mereka berdua berdiri di sana karena takut jika Vincenzo melangkah keluar dari sana, jejak kakinya dapat merusak TKP tersebut.

"Sayang, tunggu sebentar lagi ya" sahut Cha Young, ia tidak tega melihat Uju masih terus menangis di pelukan Vincenzo.

Hikksss.....hikksssss...

"Samchon, Imo, Uju ingin pulang, Uju takut."

"Iya sayang, sebentar lagi kita pulang ya." sahut Vincenzo sambil mengusap punggung keponakannya dan sesekali mengecup puncak kepalanya.


Weee....Wooo....Weee....Wooo.....


Suara sirene mobil polisi beserta dengan ambulance sudah terdengar di depan restoran, beberapa petugas kepolisian dan tim forensik sudah masuk dan bergegas ke dalam, termasuk para wartawan dari berbagai saluran televisi juga ikut datang untuk meliput kejadian tersebut.

SacrificioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang