PRINCEKANIA-06

22.4K 2.2K 1.6K
                                    

Holla Readers?

Gimana sama part sebelumnya?

Aku tau, kalian pasti
Banyak yang kangen
Zevara kan?

Siapkan mental kalian. Di part ini kalian akan di buat terkejut setengah mati. Pasti kalian langsung komen "Ha?" "Gila" "Serius kaget" "Gak nyangka" dll.

Tandai jika ada typo nya.
Ikuti alurnya, karena ending masih sangat ++ lama.

Ikuti alurnya, karena ending masih sangat ++ lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---PrinceKania---

Ballroom Allegraxa begitu ramai di hadiri oleh beberapa wali murid. Banyak orang berpakaian rapi serta elegan di malam ini. Mobil mewah begitu banyak, mengingat banyak wali murid dari kalangan atas.

Berbeda dengan Kania, Sanora, Tari dan Jeni. Empat wanita itu asik berdebat di parkiran Allegraxa.

"Gue malu Kania, mending pulang aja yuk!"ajak Sanora yang merasa risih dengan banyaknya orang.

"Baru tau, lonte punya rasa malu juga!"cibir Tari. Gadis itu memakai dress selutut dengan bahunya yang sedikit terbuka. Sangat cantik, hal itu mampu mendeskripsikan sosok tari Malam ini.

"Emangnya lo, gak punya malu?"celetuk sengit Kania. Gadis itu tidak jauh berbeda dengan Tari. Mungkin jika di sandingkan, model baju keduanya bak kembar. Hanya berbeda warna saja.

Kania lebih menyukai warna merah maroon. Sedangkan tari? Gadis itu lebih menyukai warna biru. Maka dari itu kedua orangtuanya, membelikan nya baju yang hampir serupa sejak kecil.

Jika muat di Tari, itu artinya akan muat di Kania juga. Banyak orang yang mengira nya kembar, karena dimana dan kemanapun mereka selalu bersama. Namun perbedaan dikedua nya tetaplah sangat jelas. Kania di anugerahi kecantikan yang sangat luar biasa. Bahkan kepintaran nya pun tidak perlu diragukan.

"Kenapa harus rame coba? Terus kita kita ini kemana?"tanya Jenira-Ibu kandung Tari, yang usianya tidak jauh berbeda dengan Sanora.

"Ini sekolah apa tribun bola sih?"sungut Sanora mengamati sekitarnya. Katakan lah jika dirinya norak, namun memang benar adanya. Sekolah nya dulu hanya biasa biasa saja.

"Sekolah lah, makanya sekolah biar gak katrok amat!"cibir Tari yang mendapat pukulan di punggungnya.

"Gue kayaknya lupa sekolahin mulut lo deh!"desis Jeni dengan tatapan tajamnya.

"Baru sadar lo Jen? Anak lo dari dulu emang kurang Ahlak! Beruntung gue sabar ngadepin dia,"cerca sengit Sanora.

"Sabar apaan?"tanya remeh Kania.

PRINCEKANIA [XS-04]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang