PRINCEKANIA-32

18.5K 2.1K 3.3K
                                    

Holla Readers?

Gimana sama part sebelumnya?

Part ini masih santai:)

Ikuti alurnya. Simak kisahnya. Tandai jika ada typo nya.

 Tandai jika ada typo nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----Princekania----

"Kamu tau, alasan kami memanggil kamu kesini Kania?"

Kania mengangguk dengan pertanyaan yang dilontarkan. Kepala sekolah nya, terhadap dirinya. Gadis itu memang berada diruangan kepala sekolah, sejak sepuluh menit yang lalu.

"Bapak benar-benar tidak menyangka, mengenai kabar yang beredar kemarin. Seharusnya sudah kemarin kamu keruangan ini, tapi Bapak masih ada rapat penting mengenai semua olimpiade antar sekolah."

"Tersebarnya foto tidak senonoh itu, mampu membuat nama sekolah ini tercoreng. Apalagi kamu ini notabenenya, siswa pindahan jalur beasiswa yang berprestasi. Bisa kamu jelaskan? Kenapa bisa foto itu terbesar?"

Kania menimang pertanyaan kepala sekolah nya. Dirinya Bingung harus mengatakan apa. Tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya, mengingat status pernikahan nya juga di rahasiakan.

"Seharusnya kamu sudah dikeluarkan!" Kania menoleh kearah salah satu guru disamping kepala sekolah.

"Saya tanya sekali lagi, kenapa foto pribadi kamu bisa tersebar? Dan apa mungkin, rumor yang mengatakan kamu jalang kecil itu benar?"tanya pak kepala sekolah itu.

Miris sekali saat dirinya disebut jalang kecil. Bukannya seseorang yang mudah memberikan tubuhnya, dengan alibi cinta bisa juga disebut jalang? Mungkin iya dirinya jalang. Jalang yang dimanfaatkan oleh suaminya sendiri.

"Kalau Bapak tanya, difoto itu benar tidaknya saya. Itu benar, difoto itu memang diri saya sendiri. Dan untuk pertanyaan bapak tadi, siapa yang menyebar nya? Saya disini banyak musuh pak, mungkin salah satu dari mereka memang tidak menyukai saya."cerca Kania. Persetan dengan alibinya yang tidak masuk akal.

"Kamu ini masih kelas sebelas, walaupun seharusnya kamu sudah kelas duabelas. Tapi tidak sepantasnya kamu seperti ini Kania. Membutuhkan biaya sekolah kah? Bukannya sekolah sudah menanggung semua nya, dengan kerjakeras kamu sendiri?"serobot salah satu ibu guru disamping kepala sekolah.

"Bapak kecewa mendengar nya Kania. Kamu di pindah dari sekolah biasa, ke sekolah elit ini karena kamu mempunyai potensi. Tapi kami tidak menyangka, jika selain pintar dalam pelajaran. Kamu juga menguasai semua ini, bahkan bisa dibilang dunia malam diera jaman sekarang."cerca Bapak kepala sekolah.

PRINCEKANIA [XS-04]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang