PRINCEKANIA-29

16.4K 1.9K 3K
                                    

Holla Readers?

Gimana sama part sebelumnya?

Pasti kalian tertawa kan?

Bersyukur, gercep banget ya sekarang targetnya. Aku suka, keren banget kerjasama jempol kalian.

Aku mau bahas dikit aja ya, mengenai permintaan kalian dll. Masalah per chapter nya, menurut aku ini udah banyak ya. Mengingat banyak setiap chapter hampir 3K kata bahkan lebih. Karena ngerangkai kata, dialog dan kalimat paragraf itu Sulit. Gak seinstan kalian yang baca. Apalagi aku harus buat Karakter mereka se nyata mungkin di kalian. Buktinya kalian ngumpat, kesal, tertawa, sedih dll iya kan:)

Kalau soal target lagi. Ada beberapa yang protes karena target nya naik. Coba bandingkan sama yang baca. Apakah seimbang? Aku hanya minta setengah dari yang baca loh. Masa iya pas komen suruh update cepet bisa. Tapi untuk Vote dan komen gak bisa? Setidaknya salah satunya lah, Vote misalnya yang lebih utama.

Udah segitu aja dulu pembahasan aku. Makasih atas doa doa kalian buat aku. Aku semaksimal mungkin jaga kesehatan kok, kan harus update demi kalian wkwk. Kalian juga sehat selalu ya, dimanapun kalian berada.

580 Vote + 3K Komentar. Usahakan seperti biasa. Jangan sampai terlewatkan di paragraf, maupun dialog. Bisa? Bisalah kalian kan hebat. Semangat gotong royong nya. Berpatokan ke moto apa dulu?

Ikuti alurnya. Simak kisahnya. Tandai jika ada typo nya.

 Tandai jika ada typo nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----Princekania----


Prince berdecak sebal saat Keluarga meminta berkumpul. Entah apa yang ingin dibicarakan mereka. Namun dirinya yakin pasti akan ada sangkut pautnya, dengan kejadian tadi. Mengingat mata-mata keluarga nya dimana-mana.

Baru beberapa langkah dari parkiran, hendak menuju pintu kediaman Alexander. Langkahnya terhenti kala melihat seseorang keluar dari taksi. Matanya menyipit mengenali sosok wanita yang tidak asing baginya-Kania.

"Ngapain kesini juga tuh orang?"gumam Prince. Sampai akhirnya Kania yang mendekat, turut menatap datar kearahnya.

"Ngapain lo kerumah ini?" Prince bertanya ketus.

Kania menatap datar Prince. Gadis itu tidak berminat menjawabnya. Langsung saja melenggang pergi, Meninggalkan Prince yang mengumpat kesal. Karena Kania tidak menjawabnya, sombong sekali.

"Assalamualaikum," Kania mengucapkan salam. Matanya mengeryit melihat semuanya berkumpul diruang tamu. Bahkan semuanya menoleh kearahnya.

"Waalaikumsalam,"

Rhea berdiri dari duduknya. "Kania? Prince? Duduk kemari. Ada yang ingin kami bicarakan kepada kalian berdua."

Kania hanya bisa mengangguk. Mendudukkan dirinya dihadapan semua orang. Walaupun sedikit malas, mengingat Prince duduk disampingnya.

PRINCEKANIA [XS-04]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang