PRINCEKANIA-25

17.7K 1.8K 2.2K
                                    

Holla Readers?

Gimana sama part sebelumnya?

I Know kalian suka.

Apa harapan kalian untuk Princekania Kedepan nya?

Jangan pernah meminta double update ke aku ya. Karena itu gak mungkin terjadi, kecuali aku khilaf wkwk. Gak lah, aku gak punya waktu senggang yang banyak. Kadang ini pun curi curi waktu senggang disela sela kesibukan aku. Lain halnya lagi kalau mood aku ambyar, hmm udah deh mau nulis pembukaan gini aja kek nyerah gitu astaga:)

500 Vote + 2K komentar.
Ramaikan disetiap paragraf dan dialog tanpa kosong. Buktikan kalau kalian bener-bener kompak dan mau Princekania update lancar. Semangat gotong royong nya kalian.

Aku ngerasa target nya imbang dengan separuh yang baca. Mengingat tadi Ameta sempet Fyp, bahkan banyak pembaca baru juga. Semoga kalian makin kompak. Berpatokan ke motto apa dulu?

Ikuti alurnya. Simak kisahnya. Tandai jika ada typo nya.

 Tandai jika ada typo nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----Princekania----

"Yakin gak mau mampir dulu?" Kania bertanya kepada Tari yang duduk disampingnya. Kini kedua gadis itu Berada didalam Taksi. Mengingat Tari begitu penasaran dengan kediaman Alexander.

Tari menggeleng cepat. "Nggak, insicure gue kalau masuk kerumah lo!"

"Emangnya lo gak pusing apa, pas awal-awal ada dirumah kak Prince?"tanya Tari Penasaran.

Kania menggeleng. "Nggak, lagian walaupun besar kan yang gue kunjungi juga ruangan tertentu. Ruang kamar, ruang tamu, dapur sama ruang makan doang."

"Sudah sampai neng," Suara pak supir menghentikan percakapan mereka.

"Berapa pak? Sekalian sama yang temen saya nanti,"kata Kania bersiap mengeluarkan kartu atm-nya. Mengingat taksi jaman sekarang sudah mulai bisa membayar transfer. Sebab lainnya karena Kania tidak memiliki uang cash.

"Seratus ribu Kania," Tari menunjuk harga yang tertera dibelakang kursi pengemudi.

"Pakai kartu bisa kan pak? Soalnya saya gak punya uang cash,"kata Kania.

"Bisa neng bisa," Kania menyerahkan kartu nya kepada sang supir. Kartu yang Prince berikan beberapa hari yang lalu. Saat semuanya masih baik-baik saja.

"Kok gak bisa neng?" Perkataan sang supir taksi. Mampu membuat Kania mengeryitkan keningnya.

"Kok bisa sih pak? Uang saya banyak loh didalam kartu itu,"sarkas Kania tidak berbohong.

"Sepertinya teh di blokir ini neng," Kata sang supir dengan sedikit logat sundanya.

PRINCEKANIA [XS-04]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang