Chapter 7

17K 2.1K 393
                                    


Syarat buat ikutan give away nya aku sertakan di bawah nanti ya.

*****

"Boleh kah aku menggendong nya, mom?".

Taeyong mengangguk, memberikan alih bayi itu pada Jaemin. Jaemin menatap gemas pada bayi yang menggeliat dengan bibir yang bergerak seperti sedang menyusu.

"Lucu nya, siapa nama nya?" Tanya Jaemin.

"Seo Chenle" Ucap si ibu bayi tersebut.

"Chenle?? Lele??".

"Boleh kah aku memanggil nya seperti itu?".

Ibu si bayi mengangguk merasa senang dengan nama panggilan yang di berikan Jaemin untuk anak nya.

"Mom masuk dulu ke dalam. Kalian disini saja dulu, menghindari omelan Doyoung" Ucap Taeyong berlalu masuk ke dalam rumah.

"Kau istri kedua Jeno?".

Jaemin tersenyum mengangguk.

"Kenapa kau mau-- maksudku-".

"Aku bahkan tidak tau jika saat itu aku menikah dengan seorang dominan yang sudah beristri" Ucap Jaemin tersenyum manis.

"A-ah, maafkan aku. Saat hari pernikahanmu, aku tidak datang karena pada saat itu Chenle sedang demam" Ucap nya.

"Tidak apa-apa".

Jaemin menoleh menatap ibu si bayi yang terdiam menatap kolam renang yang jernih. Sinar matahari yang memantul pada air membuat wajah Jaemin dan orang itu bersinar. Jaemin dapat merasakan perasaan orang itu sedang tidak baik, terlihat dari sorot mata nya.

"Maafkan eomma, perkataan nya menyakitimu" Ucap Jaemin membuat orang itu menggeleng pelan dan ikut tersenyum tipis.

"Aku sudah terbiasa mendapatkan hinaan setiap hari nya" Ucap nya.

Jaemin terdiam. Sebanyak apa masalah yang ia pikul saat ini?.

Satu tangan Jaemin mengulurkan nya pada tangan orang itu, mengusap nya lembut memberikan rasa nyaman.

"Jika kau ingin menceritakan sesuatu padaku. Ceritalah, aku akam dengan senang hati mendengarkan nya. Tidak baik memendam sesuatu sendirian" Ucap Jaemin.

Orang itu tersenyum canggung.

"Aku tau, kita baru saja bertemu dan baru saja saling mengenal. Tapi Haechan-ah, usia kita tidak beda jauh. Kau bisa menganggapku sebagai teman mu" Ucap Jaemin.

Haechan mengangguk dengan sudut air mata yang sudah basah.

"Sangat berat. Beban yang aku pikul saat ini begitu berat dan menyakitkan" Ucap Haechan mulai bercerita.

Jaemim menatap Chenle yang berada di gendongannya tengah tertidur. Memiringkan tubuh nya agar bisa berhadapan dengan Haechan.

"Di masa sekolah dulu, aku sangat mengagumi Minhyung. Jeno teman sekelasku, dia membantuku untuk dekat dengan Minhyung. Tapi Minhyung sudah mempunyai kekasih bernama Kim Yerim, aku mundur...".

Regret - NominWhere stories live. Discover now