Chapter 9

16.5K 1.9K 107
                                    


Jaemin terduduk di tepi tempat tidur nya. Jeno duduk di samping Jaemin sambil memandang Jaemin dengan ekspresi bingung.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Jeno.

Jaemin menoleh mengangguk samar.

Jeno mengambilkan air mineral untuk Jaemin. Jaemin langsung meminum nya namun hanya setengah.

"Dia kakak mu??" Tanya Jaemin.

Jeno tersenyum hambar "Aku sudah tidak menganggap nya kakak ku setelah dia menyakiti mommy".

Jeno menoleh menatap Jaemin.

"Kau ingin tau sesuatu?".

Jaemin menggeleng samar.

"Jika itu menurut mu privasi keluargamu, tidak perlu menceritakannya padaku" Ucap Jaemin.

Jeno terkekeh "Kau sudah bagian dari keluarga ini Jaemin-ah".

Jeno memiringkan badan nya menghadap pada Jaemin.

"Dua tahun lalu, Mark-".

"Dia mempunyai dua nama?" Tanya Jaemin memotong ucapan Jeno.

Jeno mengangguk.

"Aku dan Mark sempat bersekolah di Ausie. Daddy memberikan nama panggilan untuk Minhyung yaitu Mark Lee-".

"Lee?".

Jeno mengangguk "Saat itu, sekolah kami tidak memperbolehkan adik kakak satu sekolah. Jadi Mark mengambil nama marga mommy. Dan seperti nya sampai saat ini Mark menggunakan nama itu karena dia sempat tinggal di Chicago bersama Yerim istri nya-".

"Istri nya?".

Jeno berdecak.

"Kenapa kau terus memotong ucapanku?".

Jaemin tersentak bergerak gelisah.

"Ma-maaf, lanjutkan" Ucap Jaemin menunduk.

Jeno menghela nafas nya.

"Mark dan Yerim menikah tanpa restu dari kami. Mark begitu bajingan sudah menghamili Haechan, kau tau kan?".

Jaemin mengangguk.

"Setelah menghamili Haechan, dia tidak ingin bertanggung jawab dan memilih kembali pada mantan kekasih nya yaitu Yerim. Entah mereka sudah menikah atau belum. Tapi karena keputusan Mark saat itu membuat jantung mommy anfal.  Daddy marah dan mengusir Mark, daddy bilang jika Mark sudah bukan bagian dari Jung. Dan setelah itu Mark pergi menyusul Yerim ke Chicago...".

"... Dan sekarang si bajingan itu berani sekali datang lagi ke rumah ini setelah membuat mommy anfal" Desis Jeno mengeratkan jari-jari tangan nya.

"Apakah Mark pernah berkuliah di Los Angeles?" Tanya Jaemin.

Jeno menyeritkan dahi nya.

"Bagaimana kau bisa tau?" Tanya Jeno curiga.

Jaemin bergerak gelisah.

"M-maksudku ahh... Aku hanya bertanya, karena wajah Mark tidak asing bagiku" Ucap Jaemin.

Jeno mengangguk.

"Aku dan Mark berkuliah di Los Angeles, namun Mark hanya sampai dua semester. Semester selanjutnya dia di Korea" Ucap Jeno.

"Kau dan Mark selisih satu tahun?".

Jeno mengangguk.

"Mark tau eomma mu?".

Jeno kembali mengangguk "Orang itu datang ke pesta pernikahanku dan Minhee pada saat itu".

Regret - NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang