S2 - 3

15.9K 1.5K 241
                                    


350+ vote, 200+ komen💕.

*****

Satu tahun berlalu.

Jisung dan Jiyoon tengah bermain bersama para nenek di ruang tengah. Terlihat bayi kembar itu sedang mencoba berdiri sendiri dengan bokong mereka yang terangkat lebih dulu. Winwin dan Doyoung mencoba melindungi kedua cucu nya dari setiap sisi sedangkan Taeyong sedang merekam momen pertama cucu nya yang mencoba untuk berjalan untuk pertama kali nya.

"Ayok sayang, kalian bisa" Ucap Taeyong mengarahkan ponsel nya pada Jisung yang sudah sigap berdiri.

Bayi laki-laki itu menatap Jiyoon yang masih kesusahan untuk berdiri. Jisung menghampiri dengan langkah kaki patah-patah nya.

"Yoon!!" Pekik Jisung menepuk kepala Jiyoon.

Jiyoon mendongak siap menangis karena seperti di bentak oleh sang kakak. Doyoung segera mengambil Jiyoon dan menepuk-nepuk punggung bayi perempuan itu.

"Tidak apa-apa. Jisung kan hanya memanggil Jiyoon" Ucap Doyoung.

Bayi perempuan itu membalikkan badan nya dan berdiri sigap di bantu Doyoung.

Kedua bayi itu bertepuk tangan heboh karena merasa bangga sudah melewati berbagai cara agar bisa berdiri.

"Ayok sini mendekat pada nena?" Ucap Winwin memundurkan tubuh nya.

Jisung mencoba menggapai tangan Winwin. Kedua tangan nya terulur untuk menggapai tangan Winwin.

"Ayok Jisung bisa ayok" Ucap Taeyong menyemangati.

Jisung tertawa ringan. Beberapa gigi susu nya nempak terlihat menggemaskan. Jiyoon pun tidak ingin ketinggalan. Si bayi cantik itu tertatih menggapai Winwin lebih dulu.

"Yeay!!" Pekik Jiyoon berhasil memeluk Winwin.

Jisung menangis, ia berjalan tertatih memeluk Doyoung. Ketiga para nenek itu tertawa melihat tingkah cucu kembar mereka.

"Aigoo, Jisung jangan menangis sayang" Ucap Taeyong mengusap rambut belakang Jisung.

Jeno masuk ke dalam mension. Ia baru saja pulang dari kantor.

"Selamat sore" Sapa Jeno menggendong Jiyoon dan mengecup bayi cantik itu.

Jisung menatap nanar pada Jeno, ia juga ingin.

Jeno yang paham pun memberikan Jiyoon pada Winwin dan menggendong Jisung tidak lupa mengecup pipi si gembil.

"Dasar si pencemburu" Ucap Jeno menggigit kecil pipi Jisung.

"Seperti mu Jeno" Ucap Taeyong di setujui oleh Winwin dan Doyoung.

"Dimana Nana?" Tanya Jeno pada ketiga ibu nya.

"Di atas, sudah setengah jam Nana belum turun. Terakhir dia bilang kepala nya sedikit pusing" Ucap Winwin.

Jeno mengangguk. Ia memberikan Jisung pada Taeyong kemudian melangkah menuju lantai dua untuk menghampiri Jaemin di kamar mereka.

Regret - NominWhere stories live. Discover now