Chapter 8

16.6K 2K 409
                                    


Sudah satu bulan Jaemin menjadi istri kedua Jeno. Tidak mudah bagi Jaemin menjalankan hari hari nya di kediaman rumah Jung ini apalagi di tambah dengan masalah yang sering Doyoung perbuat. Jaemin jadi mempunyai fikiran jika Doyoung kurang menyukai nya. Padahal Jaemin selalu mencoba untuk berlaku adil pada kedua mertua nya. Tapi lagi-lagi, hanya Taeyong yang mengerti diri nya. Sedangkan Doyoung selalu berada di pihak Minhee.

Jaemin tidak merasa sedih, ia menjalani nya dengan tenang tanpa beban. Tidak masalah jika Doyoung tidak menyukai nya. Setidak nya keberadaan Jaemin di rumah Jung ini tidak merugikan orang lain, kecuali Minhee.

Jaemin tau, sejak awal Minhee memang tidak menyukai nya. Di tambah rencana licik Minhee dan Jeno membuat Jaemin semakin yakin untuk membalaskan perbuatan kedua nya.

Hingga sampai saat ini, Jaemin belum juga memberikan tubuh nya pada Jeno. Selain Jaemin belum mencintai Jeno, Jaemin juga sudah tau rencana busuk Jeno dan Minhee.

Dua minggu yang lalu, Jeno memberikan jadwal pada Jaemin dan Minhee. Dalam satu minggu, Jeno akan tidur bersama Minhee selama empat hari di hari senin sampai kamis. Sedangkan bersama Jaemin saat hari  jumat sampai minggu.

Tapi meskipun begitu, saat jadwal Jeno bersama Jaemin. Jeno sering meninggalkan Jaemin pada malam hari dan akan masuk ke dalam kamar Minhee. Jaemin tidak mempermasalahkan itu. Toh, sejak awal pun Jaemin tidak menginginkan pernikahan ini.

Hari ini tepat hari kamis, dimana Jeno tidur bersama Minhee.

Kamar Jaemin di ketok beberapa kali membuat Jaemin menggeliat dari tidur nya. Jaemin melihat jam yang sudah menunjukan pukul tujuh pagi. Jaemin segera bangun dan menepuk dahi nya.

"Mati kau Nana. Eomma akan menceramahi mu karena kesiangan" Gumam nya.

Suara ketokan terdengar lagi. Jaemin menatap kearah pintu kamar nya.

"Pasti itu eomma" Gumam nya turun dari tempat tidur dan membuka pintu nya.

Ternyata Minhee yang mengetuk pintu kamar Jaemin dengan setelan yang sudah begitu rapih.

"Hari ini kau tidak akan keluar rumah kan?" Tanya Minhee.

Jaemin menggeleng pelan.

"Jeno demam. Tapi hari ini aku sangat sibuk dan harus pergi ke Busan selama dua hari karena akan ada fashion show dari brand butik ku..".

"... Bisa kah kau merawat Jeno? Lagi pula besok jadwal mu tidur bersama Jeno" Lanjut Minhee.

"Baiklah" Ucap Jaemin.

"Panas nya tadi 38°c, setiap dua jam sekali tolong cek keadaan nya karena mommy sedang ke tempat Haechan, dan eomma pergi ke kantor daddy. Sungchan dan Beomgyu sedang sekolah".

Jaemin mengangguk lagi.

"Kau duluan saja, aku akan mengambil ponsel ku lebih dulu" Ucap Jaemin masuk ke dalam kamar nya mengambil ponsel nya.

Sedangkan Minhee sudah berlalu kembali ke dalam kamar nya.

Setelah mengambil ponsel nya, Jaemin segera menghampiri kamar Minhee.

"Sayang, maafkan aku. Acara ini sangat penting, tidak bisa aku tinggalkan. Ada Jaemin yang akan merawatmu" Ucap Minhee mengecup singkat dahi Jeno.

Jeno hanya bergumam lemah.

"Jaemin, aku titip Jeno. Jika terjadi sesuatu segera hubungi aku" Ucap Minhee.

Jaemin mengangguk. Setelah mendapatkan respon Jaemin, Minhee segera pergi buru-buru keluar rumah.

Jaemin menghampiri Jeno dan menyimpan ponsel nya di nakas samping tempat tidur. Jaemin mengecek suhu badan Jeno dengan menyimpan telapak tangan nya di dahi juga leher Jeno.

Regret - NominWhere stories live. Discover now