Chapter 41

18.1K 1.9K 806
                                    

"Meski waktu memang bisa sembuhkan luka. Namun waktu tak bisa ajak hati melupa."


*****

Taeyong bersimpuh di depan peti putih yang tersimpan di depan nya. Para kerabat dan kolega bisnis menghadiri rumah duka. Ada yang memberikan uang duka ada juga yang memberikan bunga bela sungkawa di depan bilik. Bilik samping terdapat keluarga Na yang juga berjaga di depan peti putih.

"Sayang sudah, banyak orang yang ingin memberikan bunga dan penghormatan terakhir" Ucap Jaehyun.

Taeyong mendongak. Ia di berdiri dan di bawa kesamping dan membiarkan orang-orang memberikan bunga di atas peti.

"Besok mereka akan di kremasi" Ucap Jaehyun.

Taeyong semakin menangis, memeluk Jaehyun dan menumpahkan semua air mata nya.

Doyoung dan Taeil masuk ke dalam bilik. Kedua nya memberikan penghormatan terakhir dan tidak lupa memberikan bunga di depan foto mendiang.

Doyoung menatap foto itu dengan seksama. Air mata nya keluar dan ia menghapus nya dengan kasar. Taeil yang mengerti pun memeluk Doyoung dan membawa nya ke meja tempat makanan.

"Mom" Panggil Mark.

"Biarkan aku mewakilkan keluarga kita untuk memberikan penghormatan terakhir ke bilik samping" Ucap Mark.

Taeyong hanya mengangguk. Mark berdiri di ikuti oleh Beomgyu.

"Paman, bibi" Panggil Mark.

Winwin yang berada di pelukan Yuta mendongak.

"Kami ingin memberikan penghormatan terakhir" Ucap Mark.

Yuta mengangguk dan mempersilahkan.

Shotaro menangis di pelukan Renjun, Beomgyu melihat nya dan merasa iba.

"Ini bunga nya, maaf tadi sempat habis" Ucap Xiaojun memberikan keranjang bunga tepat di depan foto mendiang.

Mark dan Beomgyu memberikan penghormatan terakhir dan menyimpan bunga di depan foto mendiang.

Kedua nya memberikan doa-doa terbaik untuk seseorang yang sempat hadir dalam hidup mereka.

"Kami pamit paman bibi" Ucap kedua nya dia angguki oleh Yuta.

Keesokan hari nya, kedua peti itu sudah di bawa oleh mobil jenazah untuk di kremasi. Taeyong beberapa kali pingsan sedangkan Doyoung tidak ikut karena tiba-tiba jatuh sakit.

Sedangkan Winwin, ia terus berada di pelukan Yuta dan merelakan mereka untuk di kremasi.

"Semoga kalian tenang di alam sana" Ucap Yuta dan Jaehyun.

Setelah acara dikremasi, kedua keluarga pulang ke rumah masing-masing.

"Lucas..." Panggil Taeyong.

Lucas tak menjawab, ia masih mengurung diri nya di kamar.

"Apakah kau sudah makan?" Tanya Taeyong.

Regret - NominWhere stories live. Discover now