Chapter 30

17.2K 1.7K 903
                                    


"Kakek, kau benar akan memenuhi janji mu kan?."

Yunho menarik resleting celana nya keatas kemudian menatap Minhee yang berada di atas tempat tidur menutupi tubuh nya yang toples.

Yunho terkekeh menghampiri Minhee duduk di samping Minhee.

"Menjadikan Jeno milik mu seorang?."

Minhee mengangguk.

"Tentu aku akan memenuhi janji itu. Asal kau selalu siap jika aku meminta mu untuk melayani ku."

Minhee tersenyum senang kemudian memeluk Yunho dari samping.

"Terima kasih, daddy."

Yunho tersenyum miring. Meremat pinggang telanjang Minhee.

"Seperti nya satu ronde lagi menyenangkan."

Minhee terkekeh kemudian membuka selimut nya mengajak Yunho untuk bergabung satu selimut dengan nya.

"Jangan memberi bekas tanda apapun. Aku tidak ingin Jeno tau."

"As you wish babe."

*****

Jeno membaringkan tubuh Jaemin bersandar pada headboard. Menarik selimut untuk menutupi tubuh sebatas pinggang Jaemin.

"Istirahatlah, aku harus mencari tahu siapa H yang di maksud media. Jika benar itu Haechan, aku tidak akan pernah memaafkan nya."

Jaemin memejamkan mata nya saat Jeno mengecup lama pucuk kepala nya.

"Aku pergi."

Baru saja Jeno melangkah satu langkah. Tubuh nya tiba-tiba terhenti. Menoleh ke belakang melihat tangan Jaemin yang meremat ujung kaos nya.

Jeno terkekeh.

Menatap Jaemin yang menundukkan wajah nya.

"Ada apa?" Tanya Jeno.

Jaemin masih terdiam memegang kuat kaos Jeno.

"Hanya sebentar, aku janji."

Jeno mengusap rambut Jaemin dengan lembut.

"K-kau tidak ingin izin pada baby twins..?"

Jeno tersentak.

"Apakah boleh?."

Jaemin mendongkak menatap Jeno.

"Kenapa tidak?."

Jeno tersenyum bahagia. Ia duduk di samping tempat tidur, mensejajarkan wajah nya di depan perut Jaemin.

"Hallo jagoan ayah-"

"Salah satu nya perempuan Jeno."

Jeno terkekeh mengangguk.

"Baiklah. Hallo prince and princess ayah. Terima kasih sudah bertahan dan menjadi anak baik untuk bunda dan ayah. Maafkan ayah sempat meragukan kalian. Sehat-sehat twins, ayah dan bunda menunggu kalian lahir."

Jaemin segera menyeka ujung mata nya saat Jeno mengucapkan kata manis. Jaemin menunduk melihat Jeno yang mengusap pinggiran perut Jaemin, menyingkap kaos Jaemin dan mengecup perut Jaemin lama.

Jaemin merasakan kehangatan. Ia menyukai nya.

Setelah puas, Jeno menarik kembali wajah nya kemudian mengecup bibir Jaemin. Hanya menempel tanpa lumatan. Jeno tidak ingin menyakiti Jaemin nya lagi.

"Kunci pintu kamar, jangan biar kan siapapun masuk kecuali mommy, Sungchan dan Beomgyu."

Jaemin mengangguk. Jeno berdiri kemudian pamit beranjak dari kamar Jaemin. Jaemin menoleh saat mendengar suara pintu terkunci. Jeno mengunci nya dari luar. Biarlah, dengan begitu Jaemin tidak perlu susah-susah untuk beranjak mengunci pintu nya dari dalam.

Regret - NominWhere stories live. Discover now