08 ೫ Maid

177 25 11
                                    

ထ • • ೫ • • ထ

"Ikut gue!"

Alfa sudah berada disampingnya, ia mendongak dengan malas.

"Mau kemana?"

"Karaoke!" seru Alfa dengan senyum menyebalkan dimata Viola. Belum juga Viola menolak, Alfa sudah langsung menarik lengannya. Jika ayahnya sudah pulang, mungkin ia akan dimarahi kembali karena pulang terlambat.

"Alfa, aku nggak mau ikut..."

"Kenapa nggak mau?" tanya Alfa merengkuh pinggang kecil Viola dengan posesif. Hal itu ia sengaja, karena diujung koridor sana ada Levi yang memperhatikannya.

"Alfa, jangan kaya gini di Sekolah..." Viola menyentuh tangan Alfa yang memeluk pinggangnya.

Alfa justru mempererat rengkuhannya. "Bisa nggak sih nggak usah nolak." bisiknya pada Viola.

"Aku udah jauhin Levi, kenapa kamu tetep ganggu aku terus? Aku nggak mau kejadian itu terulang lagi."

"Jauhin Levi ya berarti lo milik gue." dengan mudahnya Alfa bicara seperti itu. "Lagian gue juga nggak mau lagi, lo kira gue gampangan coblos sana-sini." ucapan Alfa yang penuh harga diri yang tinggi, padahal ia selalu menahan nafsu jika bersama Viola.

"Jangan kenceng-kenceng nanti ada yang denger."

"Cepetan, abis waktu gue disini." Alfa membawa Viola ikut dengannya tanpa melepaskan pelukan pada pinggang Viola. Membuat semua siswa lelaki di Sekolah cemburu pada Alfa.

Dimobil ia teringat jika nomor Viola yang hanya ceklis satu tanpa foto profil. Sudah tidak di simpan, apa mungkin Viola memblokir nomornya juga?

"Hape lo sini."

"Bu-buat apa?"

"Sini cepetan!" Alfa merebut ponsel Viola yang digenggam dengan erat oleh pemiliknya, tetapi tenaga Alfa lebih kuat untuk mengambilnya.

Seraya melihat ponsel Viola ia mengeluarkan suara. "Gue kira lo bakal pindah Sekolah." tatapan Alfa teralih pada Viola yang gugup. "Apa password nya?"

Viola tidak memedulikannya.

"Password nya apa, cantik?" Alfa mulai jengah dengan nada sedikit marah memaksa Viola untuk menjawabnya.

"Sama aku aja." Viola ingin mengambilnya berniat untuk mengisinya sendiri, namun Alfa justru menjauhkannya. Dengan tundukkan pasrah Viola menjawabnya.

"Leviola."

"Serius? Nggak nyangka gue. Dan nggak akan gue restuin." Alfa mengetikkan kata sandi yang Viola sebutkan dan kunci terbuka. Ia membuka aplikasi WhatsApp, mencari kontak Levi namun hasilnya nihil. Hanya ada beberapa kontak cewek dari kelas dan Shafafa, lalu kontak ayahnya

Ia menyimpan nomernya di ponsel Viola dengan username–Rajaku. Lalu bertanya pada Viola, "Lo nggak nyimpen nomer dia?"

Jujur sifat Alfa disini sedikit berbeda dengan Alfa yang menyeramkan saat di Perpustakaan rumah Alfa.

"Levi?"

"Iyalah siapa lagi!"

"Diblokir dan dihapus, kata kamu suruh jauhin." cicit Viola, jujur saat itu Viola sangat menggemaskan bahkan Alfa berkedip beberapa kali karena melihatnya.

"Bagus." padahal kontak Levi diblokir oleh Ayahnya.

"Yang ngechat lo banyak juga ya.." Alfa mengembalikan ponselnya. Viola melihat apa yang Alfa lakukan pada ponselnya, satu kontak disematkan bernama Rajaku..?

LilacWhere stories live. Discover now