16 ೫ Keputusan

87 17 0
                                    

ထ • • ೫ • • ထ

Hari ini begitu cerah, walaupun hati Viola tidak secerah itu. Ia akan bertemu dengan lelaki yang ia suka, Levi. Terakhir kali, lelaki itu mulai tidak mempedulikannya lagi. Tapi Viola yakin jika Levi menjauhinya karena ingin melindunginya dari ancaman Alfa.

Menarik napas, lalu menghembuskannya. Rasanya seperti sudah terlalu lama tidak melihat wajah lelaki dihadapannya. Wajah yang dulu setiap hari memberinya senyuman manis menaklukkan hatinya. Namun kini, wajah datar menunggunya untuk memberitahu atas tujuan apa memintanya bertemu.

"Kamu baik-baik aja?" tanya Levi, Viola tidak menyangka jika lelaki itu membuka pembicaraan terlebih dulu.

"Eum.." Viola mengangguk dengan cepat. "Aku mau beritahu sesuatu padamu."

Levi masih menunggu. Namun karena Viola tidak juga membuka suara kembali ia langsung bersuara membuka topik. "Viola, jangan mengorbankan dirimu lagi hanya karna aku."

Viola menggeleng.

"Kamu tau, aku terus merasa bersalah karena nggak bisa ngelindungi kamu."

"Kamu tau apa yang aku alamin?" Viola yakin, Levi tidak mengetahuinya.

Levi membuang napas pendek. "Bahkan kamu sendiri menyembunyikannya dariku."

Viola menunduk, ia tidak tahu salah dibagian mana sampai semuanya berjalan bertolak belakang dari kehidupan sebelumnya.

"Maaf udah laporin kumpulan kamu sama Alfa ke Kepsek. Cuma itu yang bisa aku lakuin, karna aku gagal buat ngasih tau kekamu rencana Alfa waktu itu."

Benar, kumpulan yang dibentuk oleh kawanan Levi, Aervis kini sudah bubar total dan Levi menerima itu dengan santai. Tapi Alfa justru diam-diam tetap melanjutkan kumpulan gengnya, kumpulan yang sering Viola temui.

"Sebenernya aku mau kasih tau sesuatu. Tapi, aku ragu buat kasih tau kamu duluan. Mungkin dilain waktu aku bakal kasih tau kekamu sendiri."

"Aku harus pulang sekarang..." lanjut Viola.

Levi mengangguk pelan, tidak rela untuk melihatnya pergi. Namun ia juga tidak bisa menahannya lebih lama. Seandainya dulu ia lebih prioritaskan status hubungannya dengan Viola, hanya gadis itu. Mungkin sampai saat ini ia masih bisa disisinya.

Viola mengecek ponselnya, notifikasi dari calon suaminya mulai menjadi pesan spam yang menyampah di room chat nya.

Rajaku
---

Cepetan!
Lama banget si
Lo ngapain aja sama cowo itu??
Kalo tau bakal lama ga gue ijinin lo ketemuan lagi sama cowo itu.

Panggilan video tidak terjawab pukul 14:33

Panggilan suara tidak terjawab pukul 14:35

Panggilan suara tidak terjawab pukul 14:37

Gue diparkiran
Astaga lama!

Viola :
Maaf
ini aku kesana

Cepetan!

Setelah melihat mobil Alfa yang terparkir ditempat yang sejuk. Viola langsung menaruh ponselnya dan berjalan kemobil Alfa.

"Lama banget si?!" suara kesal Alfa terdengar padahal Viola baru saja masuk ke mobil.

"Cuma sebentar." ucap Viola berani mengelak ucapan Alfa.

LilacWhere stories live. Discover now