15 ೫ Kesalahan?

124 22 6
                                    

ထ • • ೫ • • ထ

"Ayo kita kerumahnya!"

Viola menggeleng lemah, "Nggak perlu, ayah. Keluarganya nggak akan nerima."

"Nggak akan nerima gimana?! Ini perbuatan anaknya. Harus disamperin biar mereka tanggung jawab."

"Ayah..."

Mau tidak mau Viola terpaksa mengikuti semua perkataan ayahnya. Menggunakan mobil untuk mengunjungi atau menuju rumah Alfa.

Rumah Alfa penjagaanya ketat, bisa masuk ga ya?

Viola tidak berhenti untuk memikirkan bagaimana ini semua bisa terjadi. Jika jalan ini yang terbaik untuknya, ia harap semuanya akan berjalan dengan lancar seperti air yang mengalir.

Ia begitu cemas sampai tersandar karena suara klakson yang berbunyi. Mereka sudah sampai di tempat tinggal Alfa yang suda ia beritahu pada ayahnya sebelumnya. Mereka berada pada situasi yang tidak diijinkan masuk karen tidak ada janji temu.

Lalu suara klakson itu berasal dari mobil mewah dibelakang mobilnya, Viola menengok kebelakang. Apa itu keluarga Alfa?

"Ayah... Kayaknya itu keluarga Alfa." gumam Viola sambil memperhatikan mobil mewah itu.

"Kamu yakin?"

Viola hanya diam, lalu ayahnya keluar dari mobil dengan berani. Diikuti oleh security yang kesal karena ucapannya tidak didengar sedikitpun oleh ayah Viola.

Security menyentuh lengan ayah Viola untuk menahannya. "Bapak yang terhormat, saya mohon untuk memindahkan mobil anda karena menghalangi jalan dari Tn. Rumah."

Jadi begini, rumah Alfa itu dari depan hanya berjejer gerbang berwarna hitam yang sangat tinggi, kalo mendongak mungkin bisa melihat atap rumah Alfa yang mewah. Tapi jika ada mobil yang ingin masuk pun harus tau yang mana gerbang masuknya, karena sebelumnya Viola pernah kesini itu sebabnya Viola tahu gerbang yang akan terbuka jika terkena sensor mobil. Setelah gerbang terbuka, belum sampai disitu saja. Karena selanjutnya akan ditangani oleh pos security yang menjaga keamanan yang akan membuka plang besar berwarna emas jika diijinkan untuk masuk.

Rumah Alfa sangat privasi.

Dan saat ini mobil Yang ditumpangi oleh Viola menghalangi jalan satu²nya untuk masuk.

"Justru itu, saya mau bicara dengan majikan kamu!" ayah Viola memicingkan matanya menatap lengannya yang ditahan, dan saat itu pula Tn. Rumah yang sedari tadi hanya memperhatikan turun dari mobil.

Wajahnya sangat tajam, dengan gerutan wajah yang serius memakai kacamata hitam. Viola nampak cemas melihat itu semua.

Dengan isyarat tangan yang digerakan oleh pria itu security langsung mundur memberi jarak untuk Tn. Rumah dan ayah Viola.

Pria itu membuka kacamata hitamnya, baru ingin mengeluarkan pertanyaan.

"Bramas?" ayah Viola tidak salah mengira, ia yakin jika dihadapannya saat ini adalah Bramas.

"Haris?"

Ayah Viola menatap tidak percaya bisa bertemu kembali dengan teman dekatnya dulu. Lalu mereka berpeluk, menepuk pundak dengan gelengan takjup.

Dan Viola tidak mengerti situasi macam apa yang sedang ia lihat ini. Bagaimana bisa ayahnya langsung berpelukan dengan pria itu?

Sampai pada saat mereka langsung berbincang dengan canda tawa, dan ayah Viola melupakan tujuannya datang kesini. Viola hanya menunggu, duduk diam dirumah tamu luas dengan menunduk. Entah sampai kapan perbincangan ini akan berakhir lalu memulai untuk membicarakan topik intinya.

LilacWhere stories live. Discover now