01

57.9K 2.1K 54
                                    

Ceritanya aku revisi, yang dulu aneh banget.

Selamat membaca

-MY DEVIL HUSBAND-


"Kakak udah pulang." ujar Nesha ketika melihat Albara-suaminya telah masuk ke dalam apartmen mereka.

Nesha menghampirinya dan mengambil alih tas yang berisi laptop tersebut,

"Kakak mau mandi?" tanya Nesha dengan lembut walaupun ia sendiri tahu bahwa Albara tak akan menjawabnya.

"Aku siapin air panas ya, tunggu sebentar."

Nesha langsung menuju kamar mandi luar, untuk menyiapkan air hangat.

Sebenarnya Albara memiliki kamar mandi di kamarnya, tapi ia tak membolehkan Nesha memasuki kamar miliknya. Jadi jika ia ingin berendam, ia pasti akan mandi di kamar mandi luar.

Setelah beberapa menit Nesha di kamar mandi untuk mengisi bak dengan air hangat, Nesha pun kembali ruang tamu dan berjalan ke arahnya.

"Kak udah aku isi." ujarnya.

Tanpa banyak bicara Albara pun langsung ke kamar mandi.

Sekitar 25 menit berada disana terdengarlah suara pintu terbuka tersebut.

Nesha yang sedang membersihkan ruang tamu pun refleks mengarahkan pandangannya kesana.

Dapat dilihat Albara yang baru keluar dari kamar mandi dan hanya memakai handuk bagian bawah, dan bagian atasnya telanjang dada membuat Nesha terhanyut dalam pikirannya.

Tanpa disadari Albara semakin mendekat ke arahnya dan tiba-tiba.

plak!

Nesha tersentak kaget pipinya terhuyung ke samping. Nesha memegangin pipinya yang terasa perih akibat tamparan dari Albara.

"Berani banget lo!" sentaknya.

"Jangan pernah natap gue kayak gitu, gue jijik ditatap sama jalang kaya lo!" bentak nya dengan mata yang menatap tajam Nesha.

"M-maaf, kak.."

Ia pun mendorong diri Nesha sampai terjatuh dilantai.

"Akh!"

Ia mendekat ke arah Nesha dan tanpa aba-aba Ia menjambak rambut milik Nesha dengan kuat, membuat Nesha mendongak mentap ke arahnya.

Dapat dilihat matanya yang menatap tajam ke arah Nesha, tersirat kebencian yang mendalam.

"Jaga mata lo, sebelum gue congkel!"

Ia pun melepas jambakan nya dan ia menampar Nesha untuk kesekian kalinya.

Plak!

Setelah menampar Nesha ia berjalan menuju kamarnya, dan ia menyempatkan menginjak jemari Nesha yang berada dilantai, membuat sang empu meringis kesakitan.

Nesha melihat jarinya yang memerah akibat terinjak kaki Albara,

"Sabar ya nak, ayah baik kok." ujar ku sambil mengusap perutnya yang masih rata.

Hanya itu satu-satunya cara menyemangati dirinya sendiri.

...

Pagi ini Nesha telah bersiap-siap ingin berangkat sekolah, Nesha kelas 12 dan sudah semester 2.

Nesha berharap dirinya masih bisa sekolah sampai tamat. Ia takut jika perutnya membesar dengan cepat, maka Nesha tidak dapat sekolah karena tidak ingin orang lain tahu tentang kehamilan dirinya.

Ya seperti yang kalian pikirkan, Nesha memang hamil di luar nikah. Tapi setelah kehamilannya memasuki minggu kedua, Albara bertanggung jawab.

Walau terpaksa...

Nesha sudah menghidangkan masakan untuk dirinya dan juga suaminya. Walau selama ini Albara tak pernah makan masakan Nesha, Perempuan itu tetap memasak dan melakukan kewajiban sebagai seorang istri.

Walau tak dihargai..

Nesha melihat Albara keluar dari kamar, ia pun tersenyum manis walau sang suami tetap memandang datar ke arah dirinya dengan tatapan tajamnya.

"Kak ayok makan, aku udah masak." ajak Nesha pada suaminya. Ia sebenarnya tak memiliki ekspektasi apapun, karena ia tahu bahwa suaminya tak akan mau makan masakan dirinya.

Namun tak di sangka-sangka, laki-laki itu melangkah kan kakinya ke meja makan dan duduk di salah kursi tersebut membuat hati Nesha ingin berteriak.

Nesha sangat senang ketika Albara mau memakan, masakan miliknya. Senyuman di wajahnya tak bisa ia tahan lagi,

Nesha pun menyiapkan nasi goreng bikinannya dan segera menghidangkan makanan tersebut di piring milik Albara.

Perempuan itu memandang sang suami dengan tersenyum ketika Albara mengambil sendok dan mulai menyuapkan nasi itu kedalam mulutnya.

Prangg..

Suara piring terlempar membuat Nesha tersentak kaget.

"SIALAN! LO MAU BUNUH GUE HAH?!" Teriak Albara tepat di depan wajah Nesha membuat perempuan itu sedikit memundurkan badan.

"Ma-maaf."

"KALAU GA BISA MASAK GAUSAH SURUH GUE MAKAN!!"

"Dasar cewek ga guna, mati aja lo!"

Nesha menatap nanar wajah Albara yang memerah dan kilatan tajam dari arah matanya, menandakan ia sangat emosi.

Dan benar saja laki-laki itu bangkit dari kursinya dan melangkahkan ke pintu utama dan..

Brak!

Pintu yang dibanting membuat air mata yang sudah di tahan Nesha akhirnya meluruh, Nesha terduduk lemas di lantai karena tak sanggup menahan badannya.

Menatap nanar masakannya yang telah berhamburan di lantai.

'Se-gak enak itu ya masakan aku sampai dia marah banget.' batin Nesha sedih. Padahal dia sudah berusaha belajar memasak tapi nyatanya Albara tetap tidak menyukai masakannya tersebut.

Nesha pun segera membersihkan kekacauan yang terjadi. Memunguti pecahan piring yang berserakan dimana-mana. Bahkan mood untuk sarapan saja sudah tidak ada.

Tapi Nesha berterimakasih kepada Tuhan karena tadi Nesha belum mendapat pukulan dari Albara, biasanya Nesha akan selalu di pukulin ketika melakukan kesalahan walaupun hanya sepele.

Setelah selesai membersihkan kekacauan tadi, perempuan itu melihat jam yang berada di dinding, dengan cepat dirinya bergegas mengambil tasnya dan mengambil sepatu. Lalu keluar dari apartemen untuk kesekolah.

Nesha hanya menggunakan angkutan umum seperti angkot, karena Albara hanya akan memberikan Nesha uang secukupnya untuk sehari-hari.

Bahkan uang tersebut tidak bisa dibilang cukup, tapi tak apa dirinya harus bisa bersyukur atas nikmat yang masih bisa ia rasakan.

To be continued...

Jangan lupa pencet bintang nya guys..
Dan jangan lupa follow juga instagram;
@our.secret_s link ada di bio.

[29/09/2021]

My Devil Husband [REVISI]Where stories live. Discover now