27

17.9K 1.2K 713
                                    

-MY DEVIL HUSBAND-

Mario pun memutuskan untuk menghampiri gadis itu karena Mario ingat dengannya.

"Nara?" Ujar Mario dari belakang, gadis itu pun membalikkan badannya, dan yap! Benar saja, itu adalah Nara yang sedang duduk di taman belakang.

"Lo ngapain disini?" Tanya Mario dan Nara pun kembali duduk membelakangi Mario.

"Bukan urusan lo!" Sentak Nara.

"Lo sahabatnya Nesha kan? Datangin Nesha sana, dia lagi di UKS." Ajak mario. Nara hanya diam dan tak menjawab.

"Lo aja, gue males." Jawab Nara yang membuat Mario menyerit.

"Lo napa sih? Nesha kan sahabat lo, kenap-"

"Lo mending jauh-jauh dari dia." Lirih Nara, membuat Mario bungkam.

"Dia cewek gak benar.."

Deg!

Mario tersentak kaget mendengar penuturan gadis berkuncir kuda tersebut.

"Jaga ucapan lo, sialan!" Wajah Mario memerah, ia sangat kesal dan marah mendengar ucapan Nara.

"Apa gue salah? Bahkan dia hamil di luar nikah,"

"Lo gila! Bisa bisanya lo begini padahal sahabat lo lagi dimasa sulit nya. Seharusnya lo hibur Nesha supaya gak sedih, dia dibully sekarang dan-"

"Dia pantes.." ujar Nara seraya menatap Mario.

"Dia pantes mendapatkan itu...Dia yang ngelakuin hal yang salah, dan konsenkuensimya bakal begini kalau ketahuan."

Tangan Mario terkepal kuat, rasa nya ia ingin memukul wajah Nara yang merupakan sahabat dari Nesha.

"Lo benar benar keterlaluan Nara! Gue harap lo cepat sadar atas apa yang lo ucapkan tadi!"

Mario tak ingin berlama-lama berdebat dengan Nara, yang terpenting sekarang adalah Nesha. Mario pun langsung berlari kembali ke UKS.

Sedangkan Nara? Ia hanya menatap punggung lelaki tersebut dengan datar. Ia mulai menghela nafas, ini keputusan yang bener kan?

Nesha yang sedang melamun pun kembali sadar kala mendengar suara pintu terbuka, Mario datang membawa baju yang berada di tangan kanannya, dan memberikan nya kepada Nesha.

"Ganti dulu baju nya." Nesha pun mengangguk.

"Emm, berapa harganya? besok gue ganti, gapapa kan?" Tanya Nesha.

Mario pun terkekeh pelan. "Gausah Sha, gue ikhlas bantuin lo. Gak usah mikirin yang lain dulu, lo fokus aja dengan diri lo sendiri gue gak mau lo stress, karena banyak pikiran." Ujar Mario, kata-kata darinya membuat Nesha merasa tenang.

"Emm, lo bisa keluar ga? Gue mau ga-ganti baju." Pinta Nesha, dan Mario pun menganggukan kepalanya. Ia keluar dari UKS dan menunggu didepan.

'Gue akan selalu ada buat lo.' Batin Mario.

Nesha menatap baju yang baru di berikan Mario. "Bisa gak ya aku lulus sekolah?" Batinnya, ia sangat amat takut bila hal ini terkuak dan guru akan mengeluarkan dirinya dari sekolah.

Sakit, bukan hanya hati namun juga fisik batin. Mungkin kalian semua sudah bosan mendengar kata tersebut kan?

Ya, Nesha pun begitu. Dirinya ingin membalas semua perbuatan yang orang lain lakukan padanya. Tapi tidak bisa, dirinya berfikir mereka yang melakukan perbuatan tersebut, mungkin saja karena hal yang dirinya perbuat.

Benar kata pribahasa, Apa yang kita tanam, itu yang kita petik.

Jadi, Nesha tak ada hak untuk membela diri, ini salahnya dan ia yang akan tanggung akibat.

-

Nesha keluar UKs dengan baju yang sudah diganti, ia menatap Mario yang sedang duduk di kursi samping pintu.

"Mario," panggil Nesha dan Mario pun menatap Nesha sambil berdiri.

"Udah selesai?" Ujarnya dan Nesha mengangguk.

"Yok." Ajak Mario namun Nesha hanya diam.

"Kenapa?" Tanya Mario yang merasa mimik wajah Nesha berubah,

"Gue takut." Cicit Nesha pelan, Mario pun menghela nafasnya. Ia memegang pundak Nesha dengan kedua tangannya.

"Lo tenang aja, jangan mikirin mereka. Kasih tau gue kalau lo di ganggu mereka lagi, gue bakal buat orang itu nyesal atas perbuatannya." Titah Mario meyakinkan dan Nesha pun mengangguk, walau hatinya resah saat ini.

Mereka berdua jalan di koridor menuju kelas dengan Nesha yang terus menundukkan kepalanya.

Saat sampai di depan kelas, seluruh siswa-siswi langsung menatap ke arah mereka berdua sembari berbisik-bisik melihat Nesha yang datang dengan Mario.

"Masuk." Titah Mario, merasa tak ada pergerakan Mario pun menggandeng tangan Nesha dan membawa Nesha ke bangku perempuan itu.

"Gue peringatan buat lo-lo semua, kalau sampai ada yang bully Nesha lagi, gue bakal buat kalian menderita!!" Ancam Mario tak main-main.

"Ngapain sih bela cewek yang jelas-jelas salah! Dia itu gapentes di bela, dan memang udah kotor!" Sinis Putra.

Mario yang mendengar itu pun marah, apalagi hampir seluruh murid meng-iyakan ucapan Putra.

"Apa hak lo untuk ngomong hal begitu hah? Emang sesuci apa diri lo sampai ngatain orang kotor? Lo pikir gue gak tau tingkah bejat lo diluar sana? Gak usah kayak cewek mulut lo!" Ujar Mario membuat semuanya bungkam, mereka melirik sinis ke arah Nesha yang menunduk.

"Ngeliat nya biasa aja bisa gak? Mau gue colok Tuh mata hah?!"

Mereka yang tadinya melirik sinis Nesha langsung membuang muka setelah mendengar bentakan Mario.

Mario berjongkok didepan Nesha yang sedang duduk, ia melihat wajah Nesha.

"Nanti istirahat bareng gue ya? Lo tunggu disini aja, nanti gue datang." Ujar Mario seraya mengelus tangan Nesha. Nesha hanya mengangguk, membuat laki-laki itu tersenyum simpul.

Setelah dirasa aman Mario pun pergi dari kelas tersebut.

"Dasar gak tau malu! Lo apain Mario sampai dia gitu hah? Lo pasti pelet Mario kan? Iyuh, Lo gak usah sok polos deh, awas aja lo sampai pergi ke kantin bareng Mario. Gue bakal buat lo menderita!" Bisik Berlly sambil menunjul kepala Nesha.

"Jawab!!" Lanjut nya ketika Nesha hanya diam, Nesha pun mengangguk.

"I-iya." 

"Kalau sampai lo bohong, gue bakal aduin ke guru kalau lo hamil!" Ancam Berlly. Dan Nesha pun menghela nafas pelan, untung saja tak ada guru yang tahu.

To be continue...

-MY DEVIL HUSBAND-
.
.
.


JANGAN LUPA FOLLOW & VOTE YAAA.

BTW, ADA PART YANG BIKIN KALIAN BINGGUNG GAK? KALAU ADA KOMEN AJ NANTI AKU JELASIN WKWK.

LANJUT? SPAM KOMEN DISINI!

[23/05/22]

My Devil Husband [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang