Day 1

166 55 33
                                    

Senin, hari ke-satu
Jadwal :
• Agama
• Bahasa Indonesia
Waktu :
07.00 - 09.00
09.00 - 09.30 (istirahat)
09.30 - 11.30

1️⃣0️⃣ 💠 1️⃣0️⃣

Magenta terus bergerak gelisah sejak kertas soal dibagikan. Kadang dia menggeser pantatnya sedikit, atau memutar bolpoin di tangannya, atau sekadar melemaskan lehernya dan menatap ke luar jendela sambil mengamati jalan raya di bawah sana.

Pergerakan apa pun yang bisa mengalihkan perhatiannya dari manusia di sebelahnya.

Namun gestur tubuh Genta malah membuat Navi semakin melirik tak suka. Hanya sekitar tiga detik, sebelum Navi memilih untuk mulai mengerjakan soalnya.

Sepertinya chapter ini hanya akan diisi narasi, karena kedua insan tersebut sudah terlihat jelas tidak akan memulai dialog.

Genta juga mulai ikut mengisi jawaban. Sesekali melirik ke jemari Navi yang dengan cepat hampir mengisi setengah dari kolom jawaban.

Yah, Genta sudah tahu bahwa Navi memang anak yang sangat pandai.

Hanya butuh waktu setengah jam, Navi hanya meninggalkan beberapa kolom yang belum terisi. Dia meletakkan bolpoinnya sejenak, memilih untuk memikirkan hal lain terlebih dahulu.

Navi menopang dagunya menatap ke papan tulis yang kosong sebelum melirik Genta yang menunduk penuh ke arah kertasnya sebentar. Sedetik kemudian, Navi melengos.

Navier kesal.

Ujung matanya menangkap Dea yang tengah memandang dirinya dan Genta bergantian. Dea tersenyum penuh arti lalu menutup mulutnya terkekeh tanpa suara.

"Dea, apa ada yang lucu?"

Gadis dengan rambut dicepol itu terlonjak, meringis melihat pengawas tengah memperhatikannya.

"Itu, jendelanya lucu, Bu."

Beberapa anak terkekeh samar, sedangkan sang pengawas geleng-geleng sejenak sebelum kembali menatap ke seisi kelas. Dea mengelus dadanya lega, membuat Navi yang mengamati mau tak mau tersenyum geli.

Magenta menangkapnya.

Genta bertepatan melirik ke arah Navi, melihat bagaimana sudut kecil di ujung bibir Navi tertarik sedikit.

Dia tampak baik-baik saja.

Lalu mengapa masih mempermasalahkannya?

1️⃣0️⃣ 💠 1️⃣0️⃣

"Jam kedua, Bahasa Indonesia. Dibaca baik-baik soalnya, karena pelajaran ini paling suka memasang jebakan."

Kalimat sang pengawas memancing keluhan samar dari para siswa. Entah mengeluh karena soal yang susah atau mengeluh karena tadi belum selesai makan.

Magenta menahan sendawanya, puas sudah makan dengan cukup. Kertas soal disalurkan ke belakang, Magenta menyalurkan satu kali ke belakang karena meja tempatnya dan Navier yang berada di barisan kedua dari belakang.

Waktu terus berjalan. Genta tenggelam di soalnya, membuat rasa takut dan gelisah yang sedari tadi menderu cukup terlupakan.

Navi berkali-kali melirik ke arah Genta yang tampak sibuk sekaligus tenang mengerjakan ulangannya, tidak menyadari Navi yang masih memancarkan tatapan tak sukanya.

Setidaknya, Navi tidak sepenuhnya kesal.

Ada yang lain.

Ada rasa rindu yang sempat menyelinap, menyeruak masuk, dan hinggap mengusik ruang hatinya.

Navi mendengus dalam hati. Apa tadi katanya? Rindu? Bisa-bisanya.

Hampir satu setengah jam berlalu, Magenta berhasil menyelesaikan semua soal-soalnya. Dia langsung menegakkan tubuhnya yang sedari tadi membungkuk lalu seketika terkesiap melihat Navi yang meliriknya.

Apa lagi sekarang?

Genta langsung menoleh ke luar jendela, menghindari tatapan semi sinis tersebut.

Dia harus apa supaya mereka baik-baik saja?

Sampai waktu habis, Genta masih setia mengamati jalan raya. Sampai anak-anak mulai berhamburan keluar, dan Navi juga sudah bangkit berdiri, hampir saja hendak melangkahkan kakinya pergi.

"Nav,"

Deg.

Navier menoleh, menatap lurus-lurus ke arah raut wajah Magenta yang kembali terlihat tidak tenang, tampak menyesal sudah memanggil namanya.

Namun sudah terlanjur dipanggil, sekalian saja.

"Lo, masih benci gue?"

Navi menarik kedua sudut bibirnya naik, tertawa pelan. Namun bola matanya tidak menghangat sedikit pun, justru semakin dingin.

"Gimana bisa nggak?"

Dan laki-laki itu langsung berlalu, meninggalkan Magenta yang mulai yakin bahwa sepuluh hari ulangannya kali ini tidak akan berjalan mulus.

1️⃣0️⃣ 💠 1️⃣0️⃣

Genta = Magenta
Navi = Navier

yakin sih kalian pasti udah tau, cuma memastikan aja hehe soalnya mereka biasa dipanggil itu ^^

*up setiap sel, sab

Sepuluh [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang