3

24.6K 372 6
                                    

Dua insan yang sedang tertidur pulas setelah kelelahan akibat pergulatannya yang melelahkan di suatu tempat yang asing bagi salah satunya ...

                         ****                

Chika tengah duduk di rumahnya memegang semua barang-barang milik laras, " dimana kamu ras... Astaga ".

  Angga kekasih chika dan juga sahabat Laras itu tengah menenangkan wanitanya.  " Aku sudah menelfon manager club', tenanglah sayang Laras pasti baik-baik saja ".  Ujar Angga berusaha menenangkan Chika dipelukanya .  " Bagaimana aku bisa tenang. Kamu dengar sendiri kan kata brantander disana Laras belum kembali dan meninggalkan barang-barangnya begitu saja, itu tempat asing baginya ngga kamu paham kan ". Panik Chika .

" Iyah sayang aku paham, kita tunggu kabar dari mereka saja yakin jika Laras baik-baik saja,".

Mereka berdua duduk di sofa ruang tv dengan kepanikan yang luar biasa kacau panik, takut, khawatir campur aduk...
.

           Pertemuan Laras dan Leonard bukan Hanya sebatas pertemuan singkat seperti orang-orang pada umumnya. Kesialan Laras atau keberuntungan Laras itu belum terlihat .  Wajah manisnya begitu tenang tertidur dengan wajah polos tanpa makeup, memeluk pria asing di sampingnya yang terus menerus menatapnya setelah dia terbangun beberapa menit yang lalu.

" Bawakan mobil sekarang Bram, saya akan pulang ke apartemen sebelum kembali ke London". Ujar Leonard  pada seseorang bernama Bram di dalam ponsel .

" Baik tuan, saya akan kesana sekarang ". Jawab Bram. Tidak lama telfon terputus ... Begitulah Leonard pria dingin ini menatap wajah wanita yang baru saja memuaskannya dengan sejuta kepolosan. " Wanita sepertimu tidak pantas memiliki wajah sepolos ini ". Gumam Leonard menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah polos laras...

   Tidak lama ponsel Leonard berdering dan terlihat satu pesan . " Saya sudah di bawah tuan , apah anda perlu bantuanku".

" Tetap di situ dan tunggu saya turun ".

Leonard bersiap dan memakai pakaiannya . Lalu saat dia hendak pergi dari tempat itu. Leonard melihat Laras . Dan dia kembali ke sisi ranjang .
   " Haruskah saya membawamu ". Begitu lama dia menatap wajah Laras . Sisa air mata yang membuat matanya bengkak kini terlihat. Membuat seribu pertanyaan di fikiran leonard . Wanita yang seperti apa Laras . 

    Dengan pikirannya yang begitu aneh Leonard melilit selimut pada tubuh lemah Laras. Dan apa ini! Saat tubuh itu terangkat . Leonard melihat bercak darah di atas seprei putih yang baru saja dia gunakan untuk bermain permainan luar biasa dengan laras. Lalu apa yang dia fikir adalah kesalahan, Laras adalah wanita suruhan Bram dan ayahnya.
     Leonard melirik wajah Laras yang masih tertidur meski kini tubuhnya berada di gendongan seorang pria asing . Mereka berdua pergi ke parkiran cub. Dengan banyaknya tatapan dari semua orang yang brada di club malam itu. Leonard mengabaikan semuanya dengan wajah dingin seperti biasa,

    " Tuan... ". Saat Bram akan bertanya dia di bungkam dengan tatapan elang leonard, membuka pintu penumpang mobil mewah berwarna hitam yang Bram kemudi.

" Siapa wanita ini Bram ". Pertanyaan aneh itu membuat Bram bingung.

" Apaan pria ini, bukankah dia yang membawanya lalu kenapa bertanya padaku ". Gumam dalam hati Bram.

" Saya tidak tau tuan , bukan kah tuan yang membawanya". Dengan hati-hati Bram menjawab.

Dalam perjalanan aura dingin tersebar di seluruh ruangan mobil, Bram santai karna terbiass dengan keadaan seperti ini.

" Apa pria tua itu masih menghubungimu".

" Tuan besar pergi ke Jerman dengan nyonya, beberapa Minggu yang lalu dan itu terakhir ayah tuan menghubungiku ".

See You In SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang