17

9.3K 198 0
                                    

          " Aaakkh... Leo...hhhmpp".

Erangan Laras terdengar merdu di telinga leoanrd . Dengan memburu keduanya begitu melayang dalam penyatuan bibir mereka .

  Handuk yang semula menutupi tubuh Laras kini terlempar entah Kemana. Laras yang telanjang bulat berada di atas Leonard.  Laras melenguh saat tangan besar itu meremas payudara Laras perlahan . " Aaahhh.. leo.. hentikan ini
..". Racau Laras. Setengah sadar dari gairahnya yang memuncak.

Leonard tersenyum menang .
   "Do not love. It's just about to start".

Leonard membalik posisi mereka . Kini Laras di bawah Leonard .  Kecupan demi kecupan Leonard berikan pada setiap inci tubuh Laras.

   Sampai kini Leonard tepat di perut Laras. " Leo... stop please"

Laras mendongak . Kedua pahanya terbuka. " Aaaakkkhhh...".  Lenguhan Laras meremas rambut Leonard .

Pria itu tersenyum di sela-sela cumbuanya pada titik lemah Laras .

" Tell me you like me". Ujar Leonard mendongak melihat Laras terengah menatapnya sayu.

Laras mengangguk cepat .tapi Leonard mempermainkan gairah Laras saat ini.

" Say baby, then I'll carry on". Seringai Leonard dengan tatapan menggelap penuh nafsu sama dengan Laras.

" Yes. I like it . keep it up leonard". Jawab Laras tidak sabaran.

Dan dengan cepat Leonard menyesap dan menuruti nalurinya. Membuat Laras melenguh panjang karna ulah lidahnya yang keluar masuk menekan titik pada tubuh Laras .

" Aaaaahhhh... This is crazy you know". Teriak Laras meremas rambut Leonard dan tubuhnya menegang. Kedua kakinya menghimpit punggung kekar Leonard .

Laras mendongak dan melenguh dengan nikmat . Beriringan dengan cairan hangat di bawahnya , yang kini di lahap habis oleh leonard .

Cup!!

" Kamu cantik Laras, sangat ". Ujar leoanrd . Menatap wajah lesu Laras yang di banjiri keringat di kening kini menetes ke pipinya . Leonard mengelapnya dan kembali mencium wajah Laras bertubi. Seakan tak pernah puas dengan apa yang dia dapat .

     Leonard menopang tubuhnya dengan siku. Membiarkan Laras menghirup udara yang cukup.

" Aaahh ... ". Laras mendesah .

" I can't stand it". Ujar Leonard .

Duduk bertumpu dan perlahan  menidih tubuh Laras . Perlahan-lahan mengarahkan miliknya yang tengah berdiri dengan tegang. Memaksa masuk dengan hentakan perlahan .

" Apa masih sesakit itu ". Leoanrd mencium kening Laras dengan lembut.

Laras mengangguk pelan dan memejamkan matanya, saat Leonard mendorong miliknya lebih dalam . Cengkraman kuku jari Laras di lengannya terasa lebih kencang dari sebelumnya.

Keringat kembali merembas di kening Laras .

Melihat Laras begitu tersiksa Leonard menghentikannya sejenak .

" Open your eyes, and look at me."

Laras menurut dan membuka matanya . Leonard mencium kembali wajah Laras bertubi . Dan kini mengusap pipi Laras dengan ibu jarinya.

" Tetap bersamaku..." .

Laras tersenyum dan mengangguk kecil . Leonard mencium bibir Laras dengan lumatan lembut .

Leonard menekan pinggulnya dan Laras menutup matanya rapat . Dengan satu hentakan penyatuan mereka membuat keduanya melenguh nikmat .

Dengan perlahan Leonard memaju mundurkan pinggulnya. Disaat Laras terbiasa Leonard menmabah kecepatannya dan terhanyut dalam pusaran gairah satu sama lain. Ntah berapa banyak Laras melenguh di bawahnya dengan beberapa kali klimaks, dengan lembut Leonard memintanya lagi dan lagi . Dan Laras menurut tanpa penolakan .

See You In SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang