00.01

16.3K 1.2K 96
                                    

"gak ma... Gak! El gak setuju mama nikah lagi!"

"tapi sayang, ini udah keputusan mama dan juga demi masa depan kamu sayang"

Selalu begitu. Kenapa alasan orang tua selalu sama--sama apa yang diucapkan kalau ingin menikah lagi? Demi masa depan kita.

Gak ada alasan lain?

"pokoknya El gak setuju!" gue langsung pergi dari hadapan mama.

Brak!

Pintu kamar gue banting dengan sangat keras hingga menimbulkan bising diruangan yang tidak cukup luas itu.

Sejenak gue gak lagi denger suara mama.

Gue harap mama bisa ngerti, kenapa? Papa gue baru aja meninggal dua minggu yang lalu, dan sekarang? Mama udah ada pengganti papa? Hebat.

"kalau kamu gak mau nurutin mama, mama bakal bunuh diri"

"mama?!" refleks gue teriak bersamaan dengan pintu kamar yang gue buka, apa mama bercanda? Tapi ini gak lucu.

Please! Mama gue kenapa jadi labil gini?

"El gak mau nurutin mama, mama bakal bunuh diri. Biar kamu rasa gimana jalani susahnya hidup, cari kerja, cari makan diluar sana"

Gue terdiam.

Tapi gak gini juga caranya.

"mama..."

"El gak mau kehilangan mama kan? Turuti apa kata mama"

Helaan nafas berat keluar gitu aja dari mulut gue. Gue gak tau mama akting atau enggak, tapi berhasil bikin gue gak tega sama mama.

"maaf..." gumam gue lirih dan langsung meluk mama dari belakang.

"El bakal turuti apa kata mama, El setuju mama nikah lagi jika itu demi masa depan El sama mama..."

°°°

POV Author,

"seriously? Daddy mau nikah lagi?"

"kenapa enggak? Daddy masih terlihat muda, dan mommy kalian ninggalin daddy gitu aja, daddy berhak bahagia"

Ketujuh laki-laki remaja itu hanya bisa menghela nafas pasrah. Ingin protes, tapi ini tuan Jeon, keputusannya gak bisa diganggu gugat biar bagaimanapun.

Tuan Jeon selalu mendapatkan apa yang ia inginkan.

"malam ini mereka akan datang, kita makan malam diluar" putus tuan Jeon final. Setelah itu, ia meninggalkan ruang makan, menyisakan ketujuh putranya yang masih bengong disana.

"ck, daddy bahkan gak nyebut latar belakang wanita itu" laki-laki dengan wajah tegas, mata yang tajam itu berdecak kesal. Dia Jay.

"tenang, kita selalu punya cara buat dapetin informasi seseorang" Jake menimpali dengan sikap santainya.

°°°

Sesuai apa yang dikatakan Jake, mereka benar-benar mengorek informasi tentang latar belakang wanita yang akan dinikahi oleh tuan Jeon, ayah mereka. Tak butuh waktu lama untuk mereka mendapatkannya, bawahan orang kepercayaan keluarga mereka selalu bisa diandalkan.

"gak ada yang istimewa, cuma keluarga yang biasa-biasa aja. Dia juga punya seorang putri yang seumuran dengan Heeseung hyung" jelas Jake menatap selembar kertas yang kini ada ditangannya, sementara yang lain menyimak.

"cewek ya..." gumam Jay yang kini tengah menopang dagunya diatas meja.

Mereka saat ini berkumpul diruangan pribadi dan hanya mereka yang boleh masuk keruangan ini.

"biar bagaimana pun, mereka tetap orang asing dan gue gak bisa nerima mereka gitu aja" kini Sunghoon ikut menyahut.

"benar, enak aja bisa masuk ke keluarga Jeon gitu aja" timpal Jungwon.

"kita lihat, seberapa betah mereka tinggal disini" Heeseung, si putra sulung bersuara dengan seringaian aneh yang terpatri diwajahnya.

Sunoo dan Ni-ki sama sekali tak mengeluarkan suara. Mereka senantiasa diam dan menyimak, mengikuti alur selanjutnya yang pasti akan direncanakan oleh para hyung mereka.

°°°

To be continue...

Gimana?

Kalau gak ada yg suka ku unpublish lagi wkwkwk, sebenarnya ini book juga udah lama di draf, book kedua setelah MVB hehe:)

[✓] El With Brother's (TERBIT)Where stories live. Discover now