00.06

5.8K 934 37
                                    

Holaa~
Sesuai janji, aku update yeayyy~ฅ'ω'ฅ
Double up juga nih:)

Happy reading!

°°°

"sudah lama daddy menginginkan punya anak perempuan, dan tuhan kasi El sebagai hadiahnya. Kalian harus jaga El baik-baik dan jangan sampai dia terluka!"

°°°

Hari ini adalah hari keberangkatan tuan Jeon bersama dengan Yerin.

Saat ini mereka semua berada dibandara mengantarkan kepergian kedua orang tua mereka.

El kini memeluk ibunya dengan sangat erat, seakan-akan tak rela jika ia ditinggal sendirian disini.

"mama jangan lama disana, El sendirian disini..." ucap gadis itu didalam dekapan sang ibu.

"tenang aja sayang selesai tugas daddy disana, mama pasti akan pulang temui kalian bareng daddy" ucap Yerin mengelus punggung putrinya dengan sangat lembut.

Sementara yang lain hanya menyaksikan keduanya, karena mereka telah selesai berpamitan dengan ayah mereka, hanya tinggal menunggu El yang masih belum merelakan ibunya untuk pergi.

Bukannya apa-apa, El tidak ingin jika mereka mengganggu ketenangannya barangkali sedikitpun.

Tuan Jeon berjalan menghampiri Yerin dan menepuk bahu wanita cantik itu, memberitahu bahwa waktu mereka tidak banyak lagi karena penerbangan selanjutkan akan dilaksanakan.

Yerin menatap sekilas kearah tuan Jeon lalu mengangguk pelan dan melepaskan pelukannya dari El.

"mama pergi dulu ya, jaga diri kamu baik-baik" ucap Yerin, mengecup sekilas kening El lalu beralih ke pipi kiri dan kanannya.

El mengangguk lesu.

"mama sama daddy hati-hati!" ucap El sedikit berteriak karena mereka sudah berjalan menjauh dari mereka.

Tuan Jeon dan Yerin menoleh sebentar dan kemudian melambaikan tangannya kearah mereka.

El tersadar dari lamunannya saat sebuah tangan menepuk bahunya. Dan saat ia menoleh, sudah ada Jay yang kini tengah menatapnya dengan tatapan datar khas milik Jay.

"ayo pulang!" ajak Jay.

Sementara yang lain sudah berangsur pergi meninggalkan tempat itu.

El pun hanya menurut saja dan mengikuti langkah Jay dari arah belakang.

Entah kenapa namun sampai saat ini, hanya Jay yang bisa El percaya meskipun laki-laki itu sedikit menyebalkan.

°°°

Sepanjang perjalanan pulang, hanya ada keheningan yang tercipta diantara kedua makhluk berbeda gender itu.

Jay fokus dengan kegiatan menyetirnya sementara El diam sedari tadi karena asik menatap keindahan jalan raya.

Kriuk~

Tiba-tiba suara perut El berbunyi tanda minta diisi ulang, ia meringis karena perutnya memberi peringatan diwaktu yang tidak tepat.

[✓] El With Brother's (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang